Prolog

135 17 0
                                    

Cerita ini bermula sekitar enam bulan lalu. Saat itu diriku hanya seorang pegawai kantoran biasa dengan hidup yang monoton dan membosankan. Menjalani hari-hari yang kurang lebih sama persis setiap harinya. Tidak ada yang istimewa.

Sampai suatu hari, unit apartemen di depan unitku kedatangan penghuni baru. Awalnya aku tidak begitu peduli dengan tetangga baruku itu. Namun...

"Halo! Hai! Namaku [Name], aku baru pindah di unit depanmu! Karena kita tetangga, aku ingin memberikanmu ini sebagai sapaan."

Aku mengerjapkan mata. Begitu keluar dari apartemen ku, gadis penghuni baru unit di depanku langsung menyapaku dengan ceria. Tangannya mengulurkan sebuah kotak kue yang berwarna pink.

"Unit apartemen lain di lantai ini tidak ada yang berpenghuni selain unit kita berdua jadi kamu adalah satu-satunya tetangga!" lanjut gadis itu masih dengan bersemangat dan ceria.

Melihat diriku yang hanya menatapnya, ia membuka kotak kue itu dan berkata, "Ini kue buatanku sendiri. Mungkin tidak seenak yang ada di toko-toko, tapi aku harap kamu mau menerimanya. Oh ya, ini bahannya ada terigu, telur, susu, kacang almond... ah, kamu tidak alergi kacang almond kan?"

"Tidak..." Jawabku.

"Tunggu! Mungkin kamu harus sebutkan alergimu! Jangan-jangan ada bahan yang bisa membuatmu alergi! Ah, iya, aku sangat bodoh, mungkin seharusnya aku memberikan buah saja atau mungkin barang..." Oceh gadis itu.

"Aku tidak memiliki alergi apapun." Ucapku.

Gadis di depanku langsung tersenyum cerah lagi. "Syukurlah kalau begitu! Berarti kamu bisa menerima kue ini kan?" Ia kembali menutup kotak kue itu dan memberikannya padaku. "Tolong dimakan ya!"

Sekarang kotak kue itu sudah berada di tanganku. Dan gadis itu memerhatikan jam tangannya. "Astaga! Aku sudah hampir telat ke kantor! Maaf, aku harus cepat-cepat pergi!" Ia pun berlari menuju lift tanpa aku sempat berterimakasih.

Cukup lama aku terdiam di depan pintu unit apartemenku. Aku tidak menyangka kalau penghuni di depan unitku adalah seorang gadis yang sepertinya seumuran denganku. Dan lagi gadis itu sangat ceria dan bersemangat. Entah darimana dia bisa mendapat energi sebanyak itu.

Setelah terdiam cukup lama, aku juga baru ingat kalau aku harus cepat-cepat ke kantor. Karena merasa sudah tidak sempat kalau harus masuk kembali ke dalam apartemenku untuk menaruh kue di kulkas jadi aku memutuskan untuk membawa kue itu ke kantor.

Beruntungnya aku tidak terlambat. Namun, hal yang tidak terduga...

"Semuanya, perkenalkan, ini anggota baru di tim kita. Dia berasal dari kota Shiganshina."

Mataku melotot saat pak kepala tim memperkenalkan anak baru yang akan mulai bekerja bersama kami hari ini.

"Halo semuanya! Perkenalkan namaku [Fullname]. Kalian bisa memanggilku [Name]. Ini adalah pertama kalinya aku bekerja di kantor seperti ini. Jadi mohon bantuannya senior semuanya!"

"Wah, kamu fresh graduate ya?"

"Iya, senpai,"

"Wah senangnya ada anak muda lagi di kantor ini! Jadi lebih segar suasananya. Kan bosan juga kalau cuma lihat bapak-bapak." Kata salah satu pegawai wanita di tim ku yang diangguki oleh satu pegawai wanita lainnya. Memang hanya mereka berdua wanita di tim ini jadi wajar saja kalau mereka senang dengan kedatangan anak baru yang sesama perempuan. Kulihat para pria juga antusias menyambut kedatangan gadis itu. Sementara aku sendiri masih kaget karena ternyata satu kantor dengannya.

"Di sini juga ada yang masih muda. Dia juga baru lulus kuliah tahun lalu. Itu dia,"

Gawat! Salah satu rekan ku menunjukku. Entah kenapa aku tidak ingin bertemu dengannya. Kupikir akan sangat canggung kalau satu kantor dengan tetangga. Lagipula kenapa aku bisa terus bertemu dengan gadis itu?

"Oh, tetangga!" Kata gadis itu seraya melambaikan tangannya padaku. Dan sekarang semua orang menatapku.

"Tetangga?" Yang lainnya bertanya. Namun gadis itu lebih memilih menghampiriku daripada menjawab pertanyaan mereka.

"Wah, aku tidak menyangka kita satu kantor!" Ia sedikit membungkuk karena posisiku sedang duduk di kursi meja kerjaku.

"Ya... aku juga tidak menyangka..." jawabku sambil tersenyum terpaksa. "sungguh kebetulan..."

"Bukan kebetulan!" Katanya bersemangat. "Tapi ini takdir!"

"Takdir..?" Aku menatapnya heran.

Saat itu, pertemuan pertamaku dengan gadis aneh kelewat bersemangat bernama [Name]. Waktu itu aku tidak menyangka sedikit pun kalau aku akan menjadi kekasihnya.

♥ Love Potion [Jean X Reader] ♥
by Ravenella Wings




Hai readers! Raven datang dengan cerita Jean X Reader lagi!

Astaga... kayaknya akhir-akhir ini aku upload banyak book dan masih belum aku selesain 🤧🤧

Mohon maaf readers ku tapi aku tidak bisa menahan keinginan untuk menulis cerita untuk my beloved husbu, Jean 🙏🙏
Mohon dimaklumi 🙏🙏

Oke sekian aja kata pengantarnya, happy reading! 💓💓

-With love, Raven Wings ❤️

Love Potion [Jean X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang