03: Would You Be My Boyfriend?

57 11 1
                                    

·•·♥♥♥♥·•·

Dia mengatakannya begitu saja padaku....

"Apa kau mau menjadi kekasih ku?"

·•·♥♥♥♥·•·

Aroma masakan yang lezat membangunkan [Name] dari tidurnya. Ia membuka matanya yang terasa berat. Tangannya memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Ia langsung menegakkan tubuhnya saat mendapati pemandangan kamar tidur yang tidak dikenalnya. "Hah? Dimana aku?"

Ia turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar. Betapa terkejutnya ia saat melihat Jean. Pria itu sedang sibuk memasak di dapur.

Pria itu menoleh pada [Name]. "Kau sudah bangun?"

Sontak [Name] langsung membekap mulutnya sendiri dengan syok. "Tidak mungkin...."

"Apa?" Jean bingung.

"J-Jean.... tidak mungkin.... apa semalam kita...."

"Astaga, apa yang kau pikirkan?!" Jean berucap dengan lantang. "Tidak ada yang terjadi!"

"Benarkah?"

"Ya!" Jawab Jean. "Kau ini.... semalam kau mabuk dan lupa kode untuk masuk ke unit mu jadi aku membiarkanmu beristirahat di sini."

"Oh ya.... benar.... itu yang terjadi...." [Name] ingat. "T-tapi setelah itu...."

"Setelah itu apa? Kau langsung rebahan di kasurku dan tidur pulas." Ucap Jean.

"Oh ya.... benar...."

"Sudah, ayo kita sarapan. Aku membuatkan mu sup. Ini bagus untuk meredakan mabukmu." Jean menyajikan sup buatannya di meja makan.

"Benar juga.... setelah ini kita harus berangkat kerja...." ucap [Name] seraya duduk di kursi meja makan. "Setelah ini aku akan ke unit ku untuk mandi dan bersiap ke kantor. Kau akan menungguku kan?"

"Untuk apa aku menunggumu?" Balas Jean setelan menyendokkan sup ke mulutnya.

"Untuk apa? Tentu saja untuk berangkat bersama. Aku pasti masih agak mabuk. Kalau aku kenapa-kenapa di jalan bagaimana? Kau harus menjagaku."

"Sebenarnya seberapa banyak kau minum alkohol hah?"

·•·♥♥♥♥·•·

"Gadis yang kau pikirkan itu--"

"Astaga!" Jean terlonjak kaget. Ia menoleh dan mendapati rekan kerja yang bernama Marco sudah berdiri di sampingnya. "Senpai.... sejak kapan kau berdiri di sana?"

"Mungkin sudah sekitar 5 menit," Jawab Marco. Saat ini ia dan Jean tengah berdiri di rooftop gedung perusahaan Clover Corporation.

"Kenapa diam saja?"

"Aku sudah memanggil-manggil mu tapi kau tidak dengar."

"Benarkah?"

Marco mengangguk. "Soal gadis yang kau pikirkan itu.... yang kau tanyakan saat di cafeteria, dia adalah [Name] kan?"

"Bagaimana kau bisa tahu?" Jean kaget.

"Satu-satunya gadis yang dekat denganmu adalah [Name]. Selain itu setelah kau menanyakan soal kemana gadis biasanya akan pergi dengan dandanan yang cantik di hari sabtu, dan setelah rekan yang lain menjawab bahwa gadis itu pasti pergi kencan, kau terlihat menjauhi [Name]." Jelas Marco.

Love Potion [Jean X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang