·•·♥♥♥♥·•·
Dia selalu melakukan hal-hal yang tidak diperlukan untuk menunjukkan rasa bersalahnya. Tapi itu karena ia benar-benar menyesal akan kesalahannya.
Tentu saja aku memaafkannya. Aku akan selalu memaafkannya.
Seharusnya aku paham kalau dia melakukan kesalahan yang manusiawi. Dan aku senang karena kami kembali seperti dulu.
Kuharap kami bisa tetap seperti ini selamanya.
·•·♥♥♥♥·•·
[Name] banyak merenung di perjalanan pulang dari kunjungannya melihat pembangunan Hotel di Trost. Ia merasa bersalah karena kejadian kemarin dimana ia terlambat untuk pulang dan merayakan Anniversary pertama mereka.
Di jalan aspal yang mulus itu, tiba-tiba sopir menghentikan mobil.
"Ada apa, Pak?" Tanya [Name].
"Sepertinya di depan sana ada rusa yang tergeletak, Nona," kata sang Sopir.
"Rusa?"
"Ya, Nona,"
"Ada apa? Kenapa berhenti?" Terdengar suara Sam dari walkie talkie milik sopir.
"Ada rusa yang tergeletak di depan," jawab sopir.
"Baiklah, biar kami lihat,"
Sam dan Paul pun turun dari mobil di belakang dan memeriksa rusa yang tergeletak menutupi jalan mereka. "Apa dia mati?" Tanya Sam.
"Sepertinya begitu," jawab Paul.
Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca bersamaan dengan lampu depan mobil [Name] yang mati. Sepertinya lampu depan mobil [Name] telah ditembak hingga pecah dan mati.
"Aaaaa! Apa-apaan itu!?" Teriak [Name].
Fyodor yang duduk di sebelah [Name] dan sang sopir juga tidak tahu. Namun terdengar suara perkelahian di depan sana.
"Sepertinya Sam dan Paul diserang!" Ujar Fyodor.
"Apa?" [Name] panik.
"Saya akan menelepon polisi..." Ucap Fyodor. Namun tidak ada sinyal. "Sial! Tidak ada sinyal?"
"Apa? Bagaimana mungkin tidak ada sinyal?!"
"Sepertinya karena ini daerah perbatasan, atau ada pengacau sinyal di dekat sini,"
"Sialan!" [Name] mengumpat.
"Saya tidak bisa melihat apa-apa di depan sana..." Ucap si sopir. Ia menyipitkan mata, mencoba melihat ke depan. Tiba-tiba pintu mobil pengemudi dibuka paksa dan sang sopir ditarik keluar. [Name] dan Fyodor sangat terkejut karena seharusnya pintu pengemudi sudah terkunci.
Penyerang misterius itu pun menekan tombol di tempat pengemudi agar semua pintu terbuka. Kemudian ia buka pintu penumpang dari luar, menarik Fyodor keluar sebelum akhirnya menarik [Name].
"Tidak! Lepaskan! Lepaskan aku! Lepaskan!" [Name] memberontak. Namun tenaga orang yang memeganginya sangat kuat. [Name] melirik Fyodor dan sopir yang sudah tergeletak. Terlihat sebuah taser di tangan si penyerang dan--
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Potion [Jean X Reader]
FanfictionJean merasa dirinya adalah pria paling beruntung. Karena bisa memiliki seorang wanita secantik dan sebaik [Name]. Namun suatu hari, sikap kekasih Jean itu berubah. Wanita itu tidak lagi perhatian padanya. Dan Jean memergoki [Name] berselingkuh. Hal...