Ujian kenaikan kelas. Untungnya sudah beres. Asyik! Hari-hari berat penuh beban berhasil dilewati meski banyak yang asal-asalan. Setelah ujian selalunya diadakan study tour. Untuk kelas 1 akan pulang pergi ke luar kota, kelas 2 melakukan perkemahan, dan kelas 3 akan ke luar pulau, Bali misalnya.
Di hari terakhir ujian, yaitu hari Jum'at, sudah diberikan informasi mengenai kegiatan tersebut dan akan dilaksanakan setelah minggu remedial.
"Oke teman-teman, jadi untuk info lebih lanjut bakal aku kirimin dokumennya. Diharapkan kalian semua bisa ikut karena fun camp ini bakalan seru bingit!"
Ollie dan Risu berdiri di atas meja, berpose keren.
"Oh iya, aku mau ngomong sesuatu sama Moona. Jadi kan nanti bakal ada renungan gitu, dimohon banget … jangan nyeletuk yang gelap gelap kayak waktu itu, ya?"
"Yang mana?"
Flashback, ketika malam terakhir LDKS, seluruh peserta dikumpulkan di gedung serbaguna untuk merenung sejenak. Kebetulan Moona duduk di barisan paling depan.
"Bayangkan saat pulang nanti, orangtua kalian ternyata sudah meninggal."
Tiba-tiba Moona mengangkat tangan. "Kalau emang udah meninggal gimana?"
"Dia bisa dibungkam aja, gak?"
Moona akhirnya dapat mengingat kejadian tersebut dan tertawa datar.
"Maaf spontan."
"Ya udah, kami akan tunggu partisipasi dari kalian semua. Dan untuk pembagian tenda akan diacak per kelasnya, ya. Semangat!"
***
"Makanan ringan, sleeping bag, matras, air, obat … apa lagi, ya?"
Di rumahnya, Zeta terlihat sedang mempersiapkan kebutuhan kemah yang akan segera tiba.
"Sebanyak ini?"
Zeta mengecek grup di ponselnya. Anggota-anggota lain dalam kelompoknya sudah mendapatkan bagian untuk barang bawaan. Tapi ada satu anggota yang beda sendiri dari yang lain. List yang tertera di sebelah namanya hanya sedikit. Siapa lagi kalau bukan Kobo.
"Si Kobo. Kenapa harus satu tenda sama dia sih?!"
Saat sedang kesal, Zeta mendapatkan panggilan dari ponselnya, dengan nama Kaela dari panggilan tersebut. Seketika mood-nya berubah.
"Halo Kaela!"
"Iya, aku lagi siap-siap, kamu udah?"
Zeta dan Kaela berbincang lama meski terpisah jarak. Sambil menghemat waktu, Zeta sambil mengemasi barangnya kembali.
"Oke, sampai besok, Ela."
"You too." Terlihat Zeta mengakhiri panggilan. Nampaknya ia membalas ucapan good night dari Kaela.
Zeta pun mematikan lampu dan merebahkan diri di kasurnya. Melamunkan banyak hal untuk hari esok.
***
"Baris ya, teman-teman. Jangan ada yang ketinggalan."
"Ihh! Gak sabar camping! Mau bikin api unggun, bakar marshmellow. Aku juga bawa ukulele!" Kobo yang paling semangat menunjukkan ukulele yang ia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni Anak Sekolah
Fanfiction[Fanfiction] Banyak yang bilang masa sekolah adalah masa paling indah. Masa ketika mengalami suka, duka, dan cita bersama teman-teman. Fanfic ini menceritakan keseharian anak-anak HoloID di sekolah Hololive. Jangan lupa bernapas. ⚠️Perhatian⚠️ Menga...