Duo Kwek-kwek

192 27 5
                                    

"Hari ini kita ngapain? Literasi? Jumat bersih? Senam?" tanya Kobo pada teman-temannya.

"Minggu kemarin kita bersih-bersih, harusnya sekarang senam," jawab Ollie.

"Asik! Pokoknya aku mau paling belakang!"

Hari Jumat, hari paling menyenangkan karena besoknya libur. Siapa sih yang tidak sabar weekend? Aku! Hari Jumat juga merupakan hari di mana ada kegiatan pembiasaan pagi. Untungnya pembiasaan kali ini adalah senam, setidaknya tidak begitu membosankan.

"Yuhuu! Senam! Aku mau jajan dulu, terus nanti tinggal makan-makan sambil duduk. Gak perlu menggerakkan raga ini," ucap Kobo menuju kantin dan membeli cireng yang banyak.

Di lapangan, semua sudah berbaris. Sambil menunggu tentunya mereka bergosip dulu dengan kawan-kawan. Bercanda, bergosip, bercanda, bergosip.

Di sekitar lapangan juga terlihat murid-murid kelas 1 yang melakukan bersih-bersih lingkungan sekolah.

"Liat, ada babu," celetuk Moona yang tangannya menggapai jajanan Kobo.

"Kamu yakin mau paling belakang, Bo?" tanya Zeta.

"Iya, lah. Barisan belakang tuh udah paling aman!"

"Kalau kata aku sih semangat," balas Risu yang tiba-tiba lewat.

"Hah kenapa?"

Risu tidak menjawab dan lanjut pergi. Yang lain pun tidak ada yang merespon. Saat senam hendak dimulai, hanya Kobo saja yang masih berleha-leha. Ia masih menyuapkan jajanan ke dalam mulutnya.

"Ekhm."

Seseorang mengejutkan Kobo. Ia mendongak, lalu segera berdiri dan masuk barisan begitu tau siapa yang menghampirinya. Badannya langsung terasa mati rasa. Masih banyak cireng yang tersisa di plastik. Kobo pun melahap habis sisa yang ia makan sebelumnya dan menengok ke belakang.

"Mau cireng, Bu?"

***

Akhirnya kegiatan pembiasaan selesai dan waktunya memasuki KBM. Meski sebelumnya ada sedikit masalah, untungnya tidak ada yang kena hukum. Hanya saja cireng menjadi korban, kasian.

"Duh, aku kebelet," ucap Kobo memegang anu-nya dan berlari pergi menuju toilet.

"Mau ke mana, Bo? Bentar lagi masuk, mau ulangan," seru Zeta dari kejauhan, namun tidak sampai ke telinga Kobo. "Yah, semoga dia udah belajar."

Bel jam pelajaran pertama berbunyi, seorang guru memasuki kelas.

"Masukkan buku dan HP ke dalam tas kalian. Hari ini kita ulangan matematika." Bu M mengeluarkan lembaran kertas soal. "Oh iya, ibu lupa. Tas ibu ketinggalan kayaknya di kelas 3-F, siapa aja boleh tolong bawain, ya."

Kebetulan Kobo baru saja memasuki kelas. Sebelumnya ia mengetuk dulu dan mengucapkan salam, "Permisi ...."

"Nah, sekalian Kobo aja yang tolong ambilin."

"Apanya, Bu?"

"Tolong ambilkan tas ibu di 3-F, kalau gak ada cek 3-E, dicari aja."

Kobo sebenarnya tidak mau, apalagi ke kelas senior. Tapi apalah dayanya karena sudah disuruh bu M.

"Eh ... iya. Ayo Zeta, temenin." Tanpa basa-basi Kobo langsung menarik tangan Zeta yang kebetulan duduk dekat pintu.

"Lah lah?"

Untuk sampai ke kelas senior, mereka perlu menaiki tangga karena letaknya yang berada di lantai dua. Sampainya di sana, mereka bukannya langsung mengetuk malah mengobrol dan berdebat.

Harmoni Anak SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang