Bagaimana kisah keluarga Jung jaehyun dan Jung Taeyong yang memilki 7 putra.
Mulai dari si sulung Jung Mark, si kembar Jung renjun, Jung jeno, Jung haechan, Jung jaemin , dan dua bungsu mereka Jung chenle, serta Jung jisung.
Bagaimana jika karena ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari mulai masuk ke sela-sela jendela, dikamar yang masi gelap ini terdapat seorang yang masi tertidur lelap di kamarnya. Ya pemeran utama kita masi sibuk bergelung di dalam selimut tebalnya tanpa terganggu dengan cahaya matahari yang mulai masuk ke dalam kamarnya.
Tak lama ia mulai menggeliat dan mengerjabkan matanya, mata bulat itu perlahan terbuka.
"Enggh" lenguhnya, ia mulai menggeliat dan bangun.
"Jam berapa ini?" tanya nya sambil berjalan dengan pelan ke kamar mandi.
Haechan hampir terjatuh saat akan menuju ke ke kamar mandi "mengapa kepala ku terasa sakit sekali?"
Akhirnya setelah bersusah payah meredakan pusing di kepalanya haechan berhasil sampai di kamar mandi. Ia bergegas mandi dan turun kebawah karena ia ada kelas pagi ini. Setelah selesai mandi dan berganti baju ia mengambil lip balm di mejanya untuk menutupi bibirnya agar tidak terlalu pucat. Dirasa sudah cukup ia pun mulai keluar kamar dan menuju ke meja makan.
Sementara itu di meja makan semua sudah berkumpul, hanya tinggal menunggu haechan saja.
"Di mana haechanie?" tanya jeno.
"Mungkin sebentar lagi ia turun" jawab renjun.
"Aku akan menyusulnya" belum sempat jaemin beranjak dari duduknya orang yang mereka tunggu akhirnya turun juga.
"Maaf aku terlambat" ucap haechan dengan menyesal karena telah membuat semua anggota keluarganya menunggu.
"Tidak apa-apa bear" jawab jaehyun.
"Echan hyung sakit, kenapa pucat sekali?" tanya jisung kepada haechan saat melihat muka haechan yang cukup pucat.
Mendengar celetukan jisung tadi para anggota keluarga jung yang lain langsung mengarahkan perhatiannya kearah haechan. Melihat muka haechan yang memang cukup pucat sontak membuat mereka khawatir.
"Ah ti-tidak apa-apa hanya sedikit pusing saja" jawab haechan dengan gugup sambil menghindari kontak mata dengan yang lain.
"Apa pusing, kepalamu sakit tidak haechanie, badanmu baik-baik saja?" tanya jaemin beruntun dengan heboh mendekat kearah haechan dan memutar-mutar tubuh haechan.
"Jaem kau membuat chanie semakin pusing" tegur mark yang melihat jaemin terus-menerus memutar-mutar tubuh haechan, serta muka haechan yang semakin memerah.
"Haechanie mau kuliah nak, untuk hari ini tidak usah masuk dulu saja ya, istirahat di rumah" ujar taeyong dengan muka khawatir.
"Tidak mau bubu, haechan ingin kuliah"
"Tidak bear, kau dirumah saja istirahat, mark nanti telpon dokter kim"
"Baik dad"
"Aaa~ tidak mau, aku mau kuliah" kekeh haechan.
Akhirnya setelah berdebat panjang dengan daddy, bubu, dan para saudaranya akhirnya haechan menang dan di ijinkan pergi kuliah. Setelah semua selesai sarapan, jaehyun dan mark bersiap untuk ke perusahaan, jisung dan chenle ke sekolah, serta haeachan dan renjun ke kampus, sedangkan jeno dan juga jaemin sedang tidak ada kelas.