Pukul tiga kurang lima menit mereka meninggalkan kastil dan menyeberang halaman. Hagrid tinggal di dalam rumah papan kecil di tepi Hutan Terlarang. Sebuah busur model kuno dan sepasang sepatu-luar karet ada di depan pintu.
Ketika Harry mengetuk, mereka mendengar garukan kaki dan gonggongan keras. Kemudian suara Hagrid membahana, "Mundur, Fang mundur."
Wajah Hagrid yang besar berbulu muncul di celah selagi dia membuka pintu.
"Tunggu," katanya."Mundur, Fang."Hagrid menyuruh mereka masuk, seraya memegangi tengkuk anjing hitam raksasa.
Hanya ada satu ruangan di dalam. Daging-daging panggang bergantungan dari langit-langit, ada ceret tembaga dengan air mendidih di atas perapian terbuka, dan di sudut ada tempat tidur besar dengan quilt kain perca terhampar di atasnya."Anggap saja rumah sendiri," kata Hagrid, sambil melepas Fang yang langsung melompat mendekati Ron dan menjilati telinganya. Seperti Hagrid, Fang rupanya tidak segarang penampilannya.
"Ini Ron, dan kau pasti sudah mengenal Bella," Harry memberitahu Hagrid yang sedang menuang air mendidih ke dalam teko teh besar dan menaruh kue bolu keras di atas piring.
"Weasley lagi, eh?" kata Hagrid, melirik bintikbintik di wajah Ron. "Kuhabiskan separo hidupku mengejar kakak kembarmu agar jauh-jauh dari Hutan."
Bolu keras itu nyaris mematahkan gigi mereka, tetapi Bella, Harry dan Ron berpura-pura menikmatinya sementara mereka menceritakan kepada Hagrid tentang pelajaran-pelajaran pertama mereka. Fang meletakkan kepala di atas lutut Harry dan liurnya berleleran di jubah Harry.
Harry dan Ron senang mendengar Hagrid menyebut Filch "si bandot tua".
"Sedangkan si kucing, Mrs Norris, ingin sekali aku mempertemukannya dengan Fang. Tahukah kalian, setiap kali aku ke sekolah, dia selalu mengikutiku ke mana- mana? Aku tak bisa mengusirnya. Pasti disuruh Filch."
Harry menceritakan kepada Hagrid pelajaran Snape. Hagrid, seperti Ron, menasihati Harry agar tidak mencemaskan hal itu. Snape memang tak menyukai hampir semua murid.
"Tetapi dia kelihatannya benar-benar membenciku."
"Omong kosong!" kata Hagrid."Kenapa dia harus benci padamu?"
Meskipun demikian, Harry tak bisa membuang pikiran bahwa rasanya Hagrid tidak menatap matanya ketika mengatakan itu."Bagaimana kakakmu Charlie?" Hagrid bertanya kepada Ron, "Aku suka sekali padanya hebat cara dia menangani binatang."
"Dan Bella bagaimana harimu di hogwarts apakah menyenangkan?" Tanya Hagrid.
Hagrid sengaja membelokkan pembicaraan. Sementara Ron bercerita kepada Hagrid tentang pekerjaan Charlie menangani naga, Harry memungut secarik kertas yang tergeletak di atas meja di bawah tatakan teh. Rupanya itu potongan artikel dari Daily Prophet.
"Hagrid!" kata Harry. "Pembobolan Gringotts terjadi pada hari ulang tahunku! Jangan-jangan terjadi waktu kita ada di sana!"
Tak ada keraguan lagi, Hagrid jelas-jelas tak berani menatap Harry kali ini. Dia cuma menggumam tak jelas dan menawari Harry bolu keras lagi. Harry membaca berita itu lagi. Ruangan besi yang dibongkar itu telah dikosongkan sebelumnya, pada hari itu juga.
Hagrid telah mengosongkan ruangan besi nomor tujuh ratus tiga belas, kalau mengeluarkan bungkusan kumal itu bisa disebut mengosongkan. Apakah bungkusan itu yang dicari para pencuri?
Selagi Harry, Ron dan Bella berjalan kembali ke kastil untuk makan malam, dengan kantong berat berisi bolu keras yang demi kesopanan tak bisa mereka tolak, Harry sepertinya berpikir Apakah kebetulan Hagrid mengeluarkan bungkusan itu tepat pada waktunya? Di manakah bungkusan itu sekarang? Dan apakah Hagrid tahu sesuatu tentang Snape yang tak ingin disampaikannya kepada Harry?...
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Black Adventures
Fantasy"Tahun pertama" Bella sangat menyukai seri harry potter, saat dia sedang berjalan dihutan belakang rumahnya. Dirinya tidak sengaja tersedot kedalam sebuah pohon. Saat bella membuka mata, dia terkejut mendapati dirinya berpindah ketubuh seorang bayi...