.
.
."Bella, apakah kamu yakin kita tidak salah tempat?” tanya ayahnya sambil membandingkan peta di tangannya, tetapi ia tidak dapat menemukan toko yang disebutkan oleh Profesor McGonagall.
"Kita harus mencari toko buku terlebih dahulu. Di sampingnya ada toko kaset," Bella menyatakan sambil mengangkat jari dan menunjuk ke toko buku besar di depannya yang bersebelahan dengan toko kaset.
"Apakah tempat ini? Tapi aku..."
"...tidak bisa melihat di mana barnya?" Bella melanjutkan kalimatnya.
Jika dia tidak memperhatikan dengan seksama, bar kecil yang berada di samping toko buku besar itu akan terlewatkan.
Orang-orang yang berlalu lalang dengan cepat bahkan tidak memperhatikannya, termasuk ayahnya.
"Aku bisa melihat barnya. Apakah Ayah ingat apa yang dikatakan Ms. McGonagall?"
'Muggle tidak bisa menemukan barnya?' gumam Aland dalam pikiran, 'Aku benci kata Muggle.'
Aland menggenggam tangan putrinya dan menariknya masuk. Beberapa detik kemudian, mereka melihat pub Leaky Cauldron yang legendaris. Itu adalah bar kecil yang terlihat suram.
“Aku kurang menyukai tempat ini, terlalu kotor."
"Aku juga, ayo masuk!"
Mencoba menahan ekspresi jijik di wajah mereka, ayah dan putrinya membuka pintu dan melangkah ke dalam bar satu per satu.
Kotor, berantakan, dan gelap; itulah penilaian mereka berdua terhadap bar tersebut. Di dalamnya, ada beberapa pria dan wanita yang tampak tidak biasa, sebagian besar adalah orang tua yang mengenakan topi konyol di kepala mereka, terlihat sangat lucu.
Jika sekelompok orang itu berjalan di jalanan, mereka pasti akan menarik perhatian banyak mata, namun kini mereka tampak lebih aneh di sini, sebercah sinar api di kegelapan.
Aland segera mengumpulkan kata-katanya, melangkah menuju konter, menatap lelaki tua botak di baliknya dan bertanya dengan ragu, "Tuan Tom?"
“Penyihir muda dari keluarga Muggle?” Tom melihat Bella, lalu tersenyum pada ayahnya, "Apakah kamu ingin tahu cara menuju Diagon Alley?”
"Ya, Tuan Tom. Profesor McGonagall mengatakan Anda bisa membantu kami pergi ke Diagon Alley," jawab Bella sambil menatap lelaki tua di depannya, berusaha tersenyum sopan.
"Tentu saja, silakan ikuti saya," kata Tom, berjalan keluar dari balik bar dan meminta keduanya untuk mengikuti.
Mereka bertiga menuju ke halaman belakang bar, di mana hanya ada dinding bata, tempat sampah, dan beberapa tong kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Black Adventures
Fantasy"Tahun pertama" Bella sangat menyukai seri harry potter, saat dia sedang berjalan dihutan belakang rumahnya. Dirinya tidak sengaja tersedot kedalam sebuah pohon. Saat bella membuka mata, dia terkejut mendapati dirinya berpindah ketubuh seorang bayi...