Chapter 19

72 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Hari ini, Bella merasa sangat bahagia karena dia akan memasuki Bagian Terlarang di perpustakaan. Dia segera menyerahkan surat izinnya kepada Madam Irma Pince, yang dikenal sangat protektif terhadap area tersebut. Banyak siswa yang tidak menyukainya karena peraturan yang sangat ketat.

Perpustakaan Hogwarts terletak di koridor lantai pertama Kastil Hogwarts dan memiliki ribuan rak yang dipenuhi dengan puluhan ribu buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perpustakaan Hogwarts terletak di koridor lantai pertama Kastil Hogwarts dan memiliki ribuan rak yang dipenuhi dengan puluhan ribu buku. Para siswa diperbolehkan untuk membaca atau meminjam buku di perpustakaan, baik untuk kepentingan pendidikan maupun untuk hiburan pribadi.

"Permisi, Madam," ucap Bella.

Madam Pince, yang sedang membaca, menghentikan aktivitasnya dan menatap gadis kecil di depannya. Melihat ekspresi wajah Madam Pince yang tidak bersahabat, Bella segera menyerahkan surat izinnya. Madam Pince mengambil surat tersebut dan membaca isinya. Wajahnya tampak berubah suram, membuat Bella merasa gugup dan takut rencananya akan gagal.

"Apakah ini surat yang sah?" tanya Madam Pince.

"Iya, Madam, itu sah. Anda bisa melihat sendiri, sudah ada tanda tangan Profesor Flitwick di sana," jawab Bella berusaha tenang meski dalam keadaan gugup.

"Untuk apa kamu pergi ke Bagian Terlarang?" tanya Madam Pince lagi.

"Yah... kamu tahu, untuk keperluan studi," balas Bella sembari memberikan senyum yang dipaksakan.

"Baiklah, kamu boleh pergi! Tapi ingat, aku akan mengawasimu!" kata Madam Pince dengan ketegasan.

"Terima kasih, Madam," Bella buru-buru pergi menjauh dari Madam Pince.

Bagian Terlarang adalah area di Perpustakaan Hogwarts yang terkunci dengan tali. Buku-buku di sini mungkin langka, berharga, atau dianggap tidak pantas untuk siswa yang lebih muda, sehingga aksesnya dibatasi. Terdapat juga buku-buku sihir hitam yang mengandung ilmu hitam yang kuat dan tidak diajarkan di Hogwarts, hanya boleh dibaca oleh siswa yang lebih tua yang mempelajari Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tingkat lanjut, dan Bella bertekad untuk tidak menyentuhnya sama sekali.

"Baiklah, pertama-tama, mari kita cari buku Ramuan Paling Ampuh dan buku mantra tingkat lanjut." Setelah menemukan buku-buku yang dicarinya, Bella pergi untuk meminjamnya dari Madam Pince. Setelah itu, dia menuju Ruang Kebutuhan untuk membaca.

"Baiklah, mari kita cari ramuan itu," ucap Bella sambil membuka halaman demi halaman.

"Ketemu, akhirnya aku menemukannya," katanya dengan gembira.

Ramuan Animagus adalah ramuan yang memungkinkan peminumnya untuk berubah menjadi Animagus, yaitu seorang penyihir yang bisa mengubah dirinya menjadi hewan yang mencerminkan sifat dan kepribadiannya, serta kembali lagi kapan pun dia mau.

Proses pembuatan ramuan ini merupakan langkah penting untuk menjadi Animagus dan sangat sulit, rumit, serta memakan waktu untuk diseduh dengan benar, dengan konsekuensi yang mengerikan jika dilakukan dengan salah. Oleh karena itu, banyak penyihir yang memilih untuk menggunakan waktu mereka pada sihir yang lebih praktis.

Setelah membiarkan selembar daun Mandrake di dalam mulut selama sebulan penuh (dari bulan purnama ke bulan purnama berikutnya), daun Mandrake yang kini telah dibasahi ludah tersebut harus dimasukkan ke dalam botol kristal kecil dan terkena sinar bulan yang asli (jika malam berawan atau bulan tertutup, seluruh proses daun Mandrake perlu diulang).

Tambahkan sehelai rambut Anda ke dalam botol.

Tambahkan satu sendok teh perak embun ke dalam botol, yang diambil dari tempat yang tidak tersentuh sinar matahari atau kaki manusia selama tujuh hari.

Tambahkan satu kepompong ngengat elang kepala kematian ke dalam botol. Kemudian, letakkan botol itu di tempat yang gelap dan tenang hingga datang badai petir berikutnya, kapan pun itu.

"Oh, ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama," keluh Bella.

Setelah itu, dia menghabiskan waktu untuk mempelajari buku ramuan dan buku mantra tingkat lanjut, seperti Patronus, Expelliarmus, Salvio Hexia, Mantra Confundus, dan yang paling sulit adalah mantra Apparition. Jujur saja, Bella merasa sangat nekat untuk mempelajari mantra ini. Namun, dia merasa mantra ini akan sangat berguna untuk masa depannya.

Bella mencoba Apparition dari satu sudut ke sudut lainnya di ruangan itu, tidak ingin mengambil risiko jika terjadi kesalahan teknik. Untuk mencapai keberhasilan, seseorang harus mengingat tiga D: Destination (Tujuan), Determination (Penentuan), dan Deliberation (Pertimbangan). Seseorang harus benar-benar berkomitmen untuk mencapai tujuannya dan melangkah dengan hati-hati.

Apparition juga memerlukan keakraban dengan tempat yang ingin dituju, karena penyihir harus dapat memvisualisasikannya dengan jelas.

Bella berusaha memfokuskan pikirannya untuk membayangkan tempat yang ingin dia tuju. "Huh.. ini tidak berhasil," keluhnya. Dia sudah mencoba beberapa kali tanpa hasil. Bella mencoba fokus kembali dan membayangkan dirinya berada di sudut ruangan tersebut. Tak lama kemudian, dia merasakan segalanya menjadi gelap; dia merasa tertekan dari segala arah, tidak bisa bernapas, seolah ada besi yang melilit dadanya, bola matanya tertekan ke dalam kepalanya, gendang telinganya didorong lebih dalam ke tengkoraknya. Ketika dia membuka mata, dia sudah berada di sudut ruangan yang diinginkannya. Dia akhirnya berhasil melakukan Apparition.

....

Bersambung...

Hai semua, untuk cerita ini aku ingin fokus pada petualangan Bella di Hogwarts, dan mungkin alur aslinya akan berjalan sangat perlahan, tidak sesederhana novel lainnya. Semoga kalian menikmatinya!

Miss Black Adventures Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang