Bab 4 : Madam Evelyn dan Duke Alaric

40 16 16
                                    

Lady Selena tak habis pikir dengan keributan yang baru saja terjadi. Belum juga satu jam dia mempercayakannya kepada Duke Alaric, tapi sudah ada anak kecil yang menangis. Apa memang orang yang terlalu lama berasa di tengah ketegangan tidak bisa memperlakukan anak kecil dengan ramah?

"Duke Alaric, bisa jelaskan kepada saya-" Lady Selena berhenti bicara saat melihat sebuah retakan besar di dinding, dia menatapnya beberapa detik. "Ikut saya sekarang juga, Duke," ujar Lady Selena menahan rasa kesalnya.

Gadis itu berjalan terlebih dahulu, memandu pria yang baru saja membuat keributan ke taman yang lebih sepi. Sebelum membalikkan badannya, Lady Selena menghirup udara dalam-dalam. "Sekarang jelaskan mengapa ada seorang anak yang menangis dan retakan di dinding!" perintahnya.

"Itu ... anak kecil yang menangis menyakiti perasaan temannya dengan mengatakan dia tidak bisa menggunakan sihir, seolah mereka berkata bahwa anak itu tidak cocok berasa di sana. Saya tidak tahan dengan setiap kata yang keluar dan memberi teguran kecil," balas Duke Alaric.

"Teguran kecil? Apa Anda yakin, Duke Alaric? Apa membuat dinding menjadi seperti itu adalah teguran kecil?" Kini nada bicara Lady Selena mulai meninggi, dia tidak suka kekacauan ini.

"Tapi bocah itu memecahkan barang untuk menakut-nakuti temannya. Jika mereka di sini untuk membantu persiapan acara amal, tidak seharusnya mereka membuat keributan. Terlebih bocah itu memecahkan pot bunga dengan ukuran besar yang dipindahkan sendiri oleh si gadis kecil," balasnya lagi. Duke Alaric menatap lurus mata yang penuh dengan kekesalan itu. "Mereka perlu belajar menghargai orang lain."

Lagi, Lady Selena menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. "Baiklah, saya mengerti sampai di sini," katanya dengan senyuman yang dipaksakan. "Tapi bantu saya untuk menghadap Yang Mulia berkenaan dengan Anda yang merusak fasilitas publik," lanjutnya.

Namun balasan yang diberikan oleh Duke Alaric selanjutnya cukup mengejutkan. Pria itu berkata, "Jika tidak salah Madam Evelyn juga membantu Lady hari ini, beliau bisa membantu mengatasi masalah yang saya buat. Lady Selena bisa melaporkan kejadian barusan kepada Bibi, maksud saya kepada Yang Mulia."

Dahi Lady Selena berkerut, alisnya hampir menyatu menjadi satu garis. "Maksud Duke Alaric?" tanya Lady Selena menuntut penjelasan lebih.

"Madam Evelyn bisa memanipulasi waktu, beliau bisa membantu mengatasi dinding yang saya buat retak itu dengan memundurkan waktu. Tidak mungkin jika memperbaiki dinding tersebut jika acara adalah lusa."

"Tetapi usia Madam Evelyn sudah tidak muda lagi, saya tidak yakin beliau bisa mengatasinya dengan baik," balas Lady Selena tidak setuju dengan usul yang diberikan oleh Duke Alaric.

"Lady, saya tidak ingin berdebat lebih banyak lagi. Jika Anda tidak ingin melakukannya, biar saya yang meminta bantuan Madam Evelyn." Duke Alaric tidak menunggu jawaban dari Lady Selena, hal seperti ini biasanya hanya akan berakhir dengan pertengkaran dan masalah tidak terselesaikan.

Mau tidak mau Lady Selena mengikuti langkah pria yang baru dia temui kemarin. Dia tidak yakin rencana Duke Alaric akan berjalan sesuai rencana yang dimiliki oleh pria tersebut. Itulah mengapa dia tidak setuju dengan usul yang dikemukakan. Alasan? Itu mudah saja, Madam Evelyn memanglah sudah berumur dan sedikit kaku, selain itu beliau tidak mudah mengiyakan permintaan semua orang apalagi jika itu berhubungan dengan kemampuannya.

Jadi mari kita lihat wajah kecewa Mesin Perang Eldoria setelah mendapat penolakan dari Madam Evelyn.

Mereka tiba di tempat para peri kecil sedang bekerja memperindah taman balai rakyat, di sana Madam Evelyn sedang memberikan beberapa dekorasi taman untuk beberapa peri. "Hebat, kalian bisa melakukannya dengan baik. Sekarang, pasang ini di sana dan ini di sana."

"Madam Evelyn, lama tidak berjumpa," ujar Duke Alaric menyapa Madam Evelyn.

"Madam Evelyn, Semoga keajaiban Eldoria melindungi setiap langkah Anda!" ujar Lady Selena ikut memberi salam.

Madam Evelyn hanya menundukkan kepalanya sebagai jawaban, matanya yang tajam itu menatap Duke Alaric cukup lama, kemudian melirik sebentar ke arah Lady Selena. "Saya mendengar bahwa Anda datang ke ibukota, Duke Alaric. Tidak saya sangka sekarang Anda ada di tempat seperti ini." Madam Evelyn membuka suara dengan nada datar seperti biasa.

Lihatlah bagaimana Madam Evelyn menolak Anda, Duke Alaric! ujar Lady Selena dalam hatinya, menunggu momen di mana Madam Evelyn menolak permintaan dari Duke Alaric.

"Kondisi perbatasan tidak begitu buruk sekarang, itu membuat bibi mencari kesempatan menarik saya ke ibukota. Madam Evelyn," panggil Duke Alaric. "Saya ingin meminta bantuan."

"Tentu saja, katakan kepada saya apa kendala Anda, Duke Alaric," balas Madam Evelyn sembari membenarkan letak kacamatanya.

"Lihat Duke, Madam Evelyn menolak per .... Apa?!" Ekspresi terkejut yang begitu kentara terpasang di wajah Lady Selena. Gadis itu menatap Madam Evelyn dan Duke Alaric bergantian. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana mungkin Madam Evelyn menerima permintaan Duke Alaric tanpa berpikir panjang?!

Berbeda dengan Lady Selena yang terkejut dan kebingungan, wajah Duke Alaric benar-benar cerah. "Saya meretakkan dinding, acara amal adalah lusa," ujar Duke Alaric menjelaskan keadaan.

"Itu mudah, saya akan membuat tampilan dinding menjadi seperti tiga hari lalu. Tunjukkan saya tempatnya." Madam Evelyn berjalan terlebih dahulu dan Duke Alaric menyusul wanita tua itu, meninggalkan Lady Selena yang masih kebingungan.

Adakah seseorang yang bisa menjelaskan kepada Lady Selena kejadian kali ini? Bahkan melihat Madam Evelyn dan Duke Alaric yang berjalan berdampingan saja membuat rasa penasaran muncul.

Dan di sinilah mereka sekarang, di depan dinding dengan motif terbaru karya Duke Alaric. Madam Evelyn menghela napasnya saat melihat hal tersebut dan tanpa banyak kata, wanita itu membuatnya seperti tiga hari yang lalu. "Aku akan meminta beberapa pelayan memperbaiki ini setelah acara amal pertama selesai," katanya dengan wajah serius.

"Apa Madam Evelyn tau bahwa Anda adalah yang terbaik!" Duke Alaric mengacungkan ibu jarinya dengan senyuman lebar, memberikan pujian kepada wanita tua yang dengan baik hati membantunya.

"Dan Duke Alaric adalah orang dengan kekuatan terbaik yang pernah wanita tua ini tau. Mungkin Anda bisa beradaptasi pelan-pelan di sini, jangan sungkan jika Anda butuh bantuan saya."

"Terima kasih banyak, Madam Evelyn. Sepertinya saya harus melakukan tugas yang lain. Oh, jika Anda butuh bantuan, saya akan senang membantu!"

Kedua orang dengan perbedaan usia yang jauh itu tersenyum satu sama lain dan di lain sisi Lady Selena masih bingung dengan relasi kedua orang itu. Barulah di saat Madam Evelyn undur diri, Lady Selena bertanya, "Bagaimana cara Anda menaklukkan Madam Evelyn? Saya baru pertama kali melihat beliau membantu orang lain tanpa mendengar penjelasan yang panjang!"

The Duke's Restful HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang