Bab 18 : Rumor

16 10 9
                                    

Suasana di ibukota seperti biasanya, orang-orang yang sibuk dengan pekerjaan mereka, anak-anak yang bermain dengan teman sebayanya, suara derap langkah kuda yang ada di jalanan, kue dan daging yang hangat dan lezat, juga sebuah kertas yang memuat berbagai berita.

Di sebuah kedai indah dengan dekorasi yang cantik, nona-nona bangsawan berkumpul di sebuah meja. Di restoran, orang-orang berkumpul dengan pasangan, keluarga, atau klien. Dan di istana, para pelayan berkumpul saat masa istirahat mereka.

Meski mereka membicarakan banyak hal dan memiliki topik berbeda, terdapat satu topik yang tidak pernah terlewatkan di setiap tempat. Hubungan antara 'Mesin Perang Eldoria' dan 'Bintang Dermawan Eldoria' yang sedang hangat-hangatnya.

"Kamu dengar tentang Duke Alaric dan Lady Selena yang terlihat dekat akhir-akhir ini?"

"Aku tidak bisa mempercayainya! Terakhir kali Duke Alaric berkunjung ke ibukota adalah beberapa bulan sebelum acara amal dan sekarang beliau dekat dengan Lady Selena? Kurasa mereka sudah dekat sebelum acara amal ini!"

"Tidak ada yang tau, mungkin mereka sudah tidak sabar harus menahan hubungan mereka yang sebenarnya."

"Kalian tidak akan tertinggal berita terbaru di halaman depan koran, bukan? Duke Alaric dan Lady Selena secara terang-terangan menunjukkan kemesraan mereka di publik!"

Duke Alaric dan Lady Selena ini dan itu. Mulut orang-orang tak pernah bosan dengan berita terhangat yang baru saja membuat seluruh kerajaan bersemangat yang meraup seluruh perhatian. Rumor yang tadinya hanya tersampaikan dari mulut ke mulut kini mulai tersebar di media koran kerajaan.

Tentu saja orang-orang yang bersangkutan mengetahuinya. Sekarang Duke Alaric sedang membaca koran kerajaan dengan dahi berkerut dan alisnya hampir menjadi satu garis, membaca kata demi kata yang tertulis di kertas tersebut membuatnya sedikit frustasi. Apa-apaan berita ini? Membuatnya merasa risih dan terganggu. Sementara itu Lady Selena tidak menggubris hal tersebut, rumor seperti itu lama-lama juga akan basi dan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

"Lady Selena sangat santai ya? Jika yang ada di dalam berita itu adalah saya, saya pasti panik. Rumor seperti ini cukup mengkhawatirkan bagi saya," ujar Lady Arabella memberikan tanggapan atas sikap Lady Selena.

"Tapi apa itu hanya rumor belaka? Saya lihat Anda dan Duke Alaric tidak lagi berseteru atau canggung, bahkan kemarin Anda mendapatkan bantuan dari beliau," tambah Lady Ariadne sedikit mempertanyakan kebenaran yang ada.

Ketiga nona bangsawan itu sedang berjalan di lorong istana, mereka hendak menikmati waktu senggang di taman bersama Pippin. Dan tak jarang mereka mendengar para pelayan yang tengah asik membicarakan berita paling hangat. Terlebih lagi beberapa pelayan yang tidak sengaja melihat Duke Alaric yang menggendong Lady Selena sembari membawa barang belanjaan kemarin di saat sedang memiliki tugas di luar istana, mereka membuat berita hangat itu menjadi berita panas dengan melebih-lebihkannya.

Belum juga Lady Selena menjawab, Duke Alaric datang dari arah yang berlawanan bersama dengan Sir Gareth. Wajah pria itu terlihat tertekan. "Lady Selena kita harus bicara sekarang," kata pria itu dengan ekspresi serius. Saat matanya tidak sengaja melihat pelayan yang mencuri-curi pandang ke arahnya, dia berdecak pelan.

Mereka pun pergi ke tempat yang lebih sunyi dan jarang orang lewat, Duke Alaric memperlihatkan halaman pertama dari koran yang ada di genggamannya. "Anda sudah baca ini?" tanyanya.

"Ya."

"Ini membuat saya tidak nyaman, apa orang-orang sangat menikmati berita sejenis ini?" tanya Duke Alaric lagi terlihat lebih gusar.

"Publik membutuhkan berita seperti itu, khususnya tempat yang mencetak berita seperti ini. Mereka akan terus membuat artikel menarik yang membuat mereka mendapatkan keuntungan. Anda tidak perlu khawatir, rumor tentang kita akan segera hilang," balas Lady Selena dengan tenangembuag pria di depannya itu heran setengah mati.

"Anda pernah terlibat hal seperti ini sebelumnya? Anda terlihat tenang, Lady."

Lady Selena menggelengkan kepalanya, dia mengambil koran yang dipegang oleh Duke Alaric dan meletakkannya di meja terdekat. Menatap, juga menggenggam kedua tangan pria itu. "Dengar Duke, semuanya akan baik-baik saj-"

Belum juga seelsai berbicara, seorang tukang kebun lewat di saat Lady Selena dan Duke Alaric sedang berbincang. Mata pegawai itu membulat terkejut, menatap Lady Selena, beralih ke Duke Alaric, dan terakhir dia menatap kedua tangan Lady Selena yang menggenggam tangan Duke Alaric. Tukang kebun itu mentap cukup lama hingga membuat Duke Alaric ikut menatap ke arah mana si tukang kebun melihat.

"Ah ... maafkan saya. Sa-saya mengganggu Anda!" ujar tukang kebun tersebut dengan gugup dan segera meninggalkan tempat itu secepatnya.

"Lady Selena," runtuk Duke Alaric sembari menempelkan dahinya di dinding dan sedikit memukul dinding tersebut. Entah apa lagi rumor yang akan tersebar dari mulut tukang kebun barusan.

Duke Alaric pun mengakhiri perbincangan tersebut, kepalanya belum bisa menerima apa yang baru saja terjadi, membuatnya semakin frustasi. Pria itu lebih memilih merilekskan diri di dalam kamar dengan bermain catur bersama Sir Gareth dan malamnya Duke Alaric menggeret ksatria itu untuk menemaninya berlatih. Apapun itu asal tidak bertemu dengan Lady Selena untuk sementara waktu.

"Duke, saya ingin berhenti. Mata saya sudah mengantuk, saya tidak bisa menemani Anda lagi," ujar Sir Gareth yang sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya. Tanpa menunggu persetujuan dari Duke Alaric, Sir Gareth meninggalkan area latihan. Lagipula tuannya itu tidak akan segera berhenti  meski ini sudah tengah malam.

Tak lama kemudian seseorang memasuki area latihan, dia adalah Lady Selena. Gadis itu memperhatikan setiap gerakan Duke Alaric dalam diam. "Saya lebih suka berhadapan dengan pedang daripada dengan rumor!" ujar pria itu tiba-tiba.

Duke Alaric terkenal dengan julukan 'Mesin Perang Eldoria' terus mengayunkan pedang yang ada di tangannya. Keringat sudah membanjiri tubuh pria itu di malam hari.

"Duke Alaric, saya cukup memahami itu. Tapi bukankah tidak seharusnya Anda mengayunkan pedang di malam-malam buta seperti ini dengan bertelanjang dada?!" ujar 'Bintang Dermawan Eldoria' yaitu Lady Selena kepada 'Mesin Perang Eldoria' sembari memijit pelipisnya karena bingung bagaimana lagi cara membujuk pria itu.

"Saya tidak paham lagi, Lady Selena. Saya membantu Anda mempersiapkan acara amal, naik kereta kuda yang sama dengan Anda, membantu Anda naik dan turun dari kereta kuda, dan membeli barang-barang yang ada di daftar belanja. Saya ... saya hanya melakukan hal itu. Bagaimana bisa orang-orang mengatakan kita punya hubungan spesial!!!"

Duke terus mengayunkan pedangnya dan tanpa sadar menyalurkan energi sihir ke benda tersebut dan dalam sekejap mata.

Boom!!!!

Dalam satu kali ayunan Duke Alaric membuat cekungan di tanah yang rata itu. Napasnya terengah-engah dan matanya menatap lurus gadis yang sedari tadi berusaha membujuk dirinya untuk beristirahat.

Habis sudah!!! Meruntuki kelakuannya, Duke Alaric menatap horor mahakarya terbarunya di istana kerajaan. Bukan hanya rumor saja yang harus dia hadapi, sekarang dia akan berhadapan dengan Ratu Kerajaan Eldoria karena telah mengacaukan istana.

"Lady Selena, mari kita luruskan rumor ini! Saya tidak ingin terjebak di ibukota lebih dari satu bulan!" ujar Duke Alaric dengan lesu.

"Mari kita bicarakan besok siang, Anda harus istirahat sekarang. Haruskah saya mengantar Anda sampai di kamar?" balas Lady Selena memberikan senyuman manisnya.

"Anda ... benar-benar seorang 'Bintang Dermawan', Lady."

"Ya ampun, apa rumor itu benar adanya?" Seseorang yang baru saja datang mengejutkan Lady Selena dan Duke Alaric. "Aku jadi penasaran seperti apa dan seberapa jauh hubungan kalian."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Duke's Restful HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang