Bab 5 : Sepenggal Cerita Wilayah Selatan

34 17 17
                                    

Hari ini adalah lusa, di mana acara amal pertama diadakan. Keraguan dan kekhawatiran Lady Selena terkait acara ini berakhir sia-sia saja karena persiapan dan acara berjalan sama baiknya dengan tahun lalu, meski ada sedikit perbedaan. Ya, kehadiran Duke Alaric adalah pembedanya.

Setelah kejadian yang tidak mengenakkan dia hari yang lalu, Lady Selena dibuat kebingungan sekaligus kagum dengan pekerjaan Duke Alaric. Persiapan berjalan lebih cepat, pekerjaan cepat selesai, meskipun terkadang harus ada insiden kecil dengan anak-anak. Akan tetapi pekerjaannya bagus. Ditambah dengan Madam Evelyn yang berbaik hati menolong pekerjaan diluar tanggung jawabnya dan itu karena Duke Alaric juga.

Kedekatan itu memunculkan rasa ingin tau dari kedua rekan Lady Selena, yaitu Lady Ariadne dan Lady Arabella. Mereka ingin bertanya kepada Duke Alaric, tapi tidak tau bagaimana memulainya. Mereka ingin bertanya kepada Madam Evelyn, sudah pasti mereka tidak mendapat jawaban dan malah dicap buruk oleh wanita itu. Bertanya kepada pelayan? Itu sunggu percuma.

"Lady Arabella," panggil Lady Selena. "Orang-orang bisa salah paham dengan tatapan Anda," lanjutnya mengingatkan Lady Arabella tentang berapa fokusnya gadis itu memandang seseorang.

"Begitukah? Lady Selena, saya bisa mati penasaran karena Madam Evelyn dan Duke Alaric. Anda tau kan bagaimana tatapan Madam Evelyn yang menakutkan dan nada bicaranya yang datar? Belum lagi tadi pagi sebelum acara dimulai, beliau menegur salah satu pelayan dengan sangat menakutkan. Bahkan sikapnya saat berhadapan dengan Anda yang bisa dibilang sering bertemu saja tidak jauh berbeda. Tapi bagaimana bisa dengan Duke Alaric, sikap beliau sangat-sangat berbeda?" balas Lady Arabella  panjang lebar.

Lady Selena memegang bahu Lady Arabella, dia tersenyum dan berkata, "Lady, acara akan berakhir sebentar lagi. Mohon tenanglah."

"Acara berakhir sebentar lagi, tapi di mana Tuan Duke? Saya tidak melihat beliau di pertengahan acara hingga saat ini. Bukannya Duke Alaric menemani Anda sekarang?" Seseorang bergabung dengan Lady Selena dan Lady Arabella dengan pertanyaan lain. Dia adalah Lady Ariadne.

"Anda berdua berhentilah bersikap seperti ini," ujar Lady Selena sebelum memisahkan diri dari kedua Lady tersebut.

Tanpa terasa acara sudah selesai, semua tamu kembali ke rumah mereka masing-masing meninggalkan balai rakyat. Madam Evelyn dengan wajahnya serius berdiri di depan dinding yang terdapat retakan samar. Wanita tua itu menjulurkan tangannya dan melakukan hal yang sama seperti dia hari yang lalu.

"Ma-Madam Evelyn, bolehkan saya tau apa yang sedang Anda lakukan?" Seorang Lady berdiri di dekatnya dengan wajah takut-takut, Madam Evelyn hanya menatapnya dengan lurus.

"Hanya mencegah masalah yang lebih besar dengan menggunakan ulang sihir saya ke dinding ini," balasnya. Wanita tua itu menoleh ke arah lain lalu memanggil kedua Lady lainnya sehingga kini di depan wajahnya, ada tiga orang Lady yang berdiri.

"Lady Arabella, Lady Selena, dan Lady Ariadne," katanya memanggil satu per satu nama ketiga Lady yang sedang berdiri di depannya dan seseorang yang cukup mengenal Madam Evelyn akan tau bahwa situasi ini bukan situasi yang bagus.

Madam Evelyn menatap ketiganya perlahan, memberikan tatapan tajam menyeramkan. "Apakah ada masalah sampai kalian bertiga berkumpul di acara tadi dan saling berbisik satu sama lain? Lalu Lady Arabella, Anda menatap saya terlalu lama, apa ada yang ingin Anda sampaikan? Di acara selanjutnya,saya harap kalian tidak mengulangi hal seperti ini, kecuali situasi yang mendesak."

Kepala ketiga Lady tersebut menunduk, menyesali kelalaian mereka dan malu karena ketahuan menatap Madam Evelyn secara terang-terangan. Namun tiba-tiba sekali Lady Selena kembali mengangkat wajahnya dengan badan tegak. Entah keberanian dari mana, dia mengatakan sebagian isi pikiran kedua rekannya dan sebagian dari dirinya sendiri.

"Kami sungguh menyesal dan akan memperbaikinya, tetapi Anda bisa memanggil kami saat acaranya benar-benar selesai dan membicarakannya di ruangan yang tertutup, Madam Evelyn. Seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Lady Selena. "Lalu dibanding kami, Duke Alaric sedikit keterlaluan, tetapi Anda tidak menegurnya sama sekali. Saya penasaran dengan hubungan Anda dan Duke Alaric."

Keringat dingin siap membasahi seluruh wajah Lady Arabella dan Lady Ariadne. Lady Selena begitu berani dan itu membuat mereka khawatir. Apa dia akan dimarahi?

"Anda tidak akan sepenuhnya paham jika tidak mengetahui dan mengalaminya secara langsung." Berbeda dengan dugaan Lady Arabella dan Lady Ariadne, Madam Evelyn menjawabnya sedikit tenang. "Meski satu kerajaan, tetapi ibukota dan wilayah selatan ada dalam kondisi yang berbeda. Beberapa saat yang lalu tidak mudah untuk hidup di sana, apalagi dikala kata-kata dari Kerajaan tetangga mengacaukan wilayah selatan."

Madam Evelyn berhenti sejenak, menarik dan menghembuskan napasnya. "Saya akan memberi sedikit cerita supaya Anda sedikit mengerti tentang Duke Alaric, karena bulan ini Anda akan bekerja sama dengan beliau. Jika Lady mengikuti kabar empat tahun silam, itu bisa membantu, di mana ada sedikit perselisihan antara penduduk di wilayah selatan yang berhasil memakan cukup banyak nyawa. Semua itu adalah hasil dari rencana kerajaan musuh, mereka membuat daerah perbatasan hancur dari dalam, kemudian menghancurkan juga dari luar. Hampir semua orang dewasa tiada dan hanya tersisa anak-anak mereka. Itu adalah kali pertama Duke Alaric menghadapi masalah yang besar. Dia harus memulihkan kembali sarana dan prasarana, tingkat keamanan, kekuatan, dan juga mengurus anak-anak yang baru saja kehilangan orang tua mereka."

"Lalu apa hubungannya dengan kejadian dua hari yang lalu, Madam Evelyn?" tanya Lady Arabella kebingungan.

"Mungkin pertengkaran antara anak-anak itu mengingatkan Duke Alaric terhadap peristiwa masa lalu yang tidak bagus."

Mulut Lady Arabella yang sudah terbuka ingin melontarkan pertanyaan lain segera tertutup saat orang yang sedang mereka bicarakan datang. Saat itu Lady Arabella sungguh berharap bahwa Duke Alaric menghabiskan lebih banyak waktu sehingga dia bisa menanyakan beberapa pertanyaan kepada Madam Evelyn. Karena kesempatan seperti ini jarang didapatkan.

"Oh, acaranya sudah selesai?" ujar Duke Alaric sembari berjalan mendekat. Yah penampilannya saat ini sedikit berantakan dibandingkan tadi siang.

Madam Evelyn menundukkan kepalanya memberi salam, kemudian bertanya, "Bagaimana perjalanan Anda hari ini, Duke?"

"Luar biasa." Dengan gembira Duke Alaric menjawab pertanyaan Madam Evelyn. "Saya juga menangkap beberapa ekor ikan. Anda harus bergabung dengan saya dan Sir Gareth malam ini, Madam."

Baik Madam Evelyn ataupun ketiga Lady sama-sama mengerutkan dahi mereka. Pasalnya sungai berasa cukup jauh dari balai rakyat, jika ingin pergi ke tempat tersebut, butuh waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai.

"Tunggu, kenapa Anda memakai jubah? Saya tidak memberikan barang ini." Madam Evelyn menatap lekat-lekat jubah hitam yang dipakai oleh Duke Alaric.

"Madam, jangan menatap saya terlalu lama. Sa-saya bisa malu!"

The Duke's Restful HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang