London
7.30 am-Jillian POV-
*kringgg*
"Ugh, pasti mom sengaja menyalakan alarm ku walaupun hari ini aku tidak sekolah"
Yup, hari ini aku tidak pergi sekolah karena sebentar lagi aku akan pindah ke California untuk melanjutkan sekolahku di sana. Dan tentu saja aku akan bertemu dan tinggal dengan kakakku di sana.
By the way, perkenalkan namaku Jillian Mendes. Pasti kalian sudah tidak asing kan dengan nama belakang ku? Tentu saja, aku adalah adik dari seorang Shawn Mendes. Viners, penyanyi, dan juga anggota dari Magcon.
Aku dan Shawn hanya berbeda 1 tahun. Aku 17 tahun dan dia 18 tahun.
Okay cukup perkenalan kita, aku harus segera bangun dan pergi mandi. Jika tidak, mom akan menceramahi ku betapa malasnya aku dan itu akan memakan waktu lebih dari satu jam. Agak sedikit lebay sebenarnya.
Setelah melakukan aktivitas pagiku yang hanya memakan waktu 10 menit, aku segera keluar dari kamar dan menuruni 27 anak tangga. Tentu saja aku sering menghitung berapa jumlah anak tangga di rumahku jika aku sedang bosan.
"Morning Mom and Dad" aku mengecup pipi mom dan dad cepat lalu ikut bergabung di meja makan.
"Pagi juga sayang" kata mom dan dad bersamaan. Aku segera mengambil roti dan mengoleskan selai coklat di rotiku.
"Tidak terasa besok kau akan pergi meninggalkan kami berdua. California cukup jauh dan kita berdua pasti akan sangat teramat merindukanmu" kata mom.
"Aww, ini pertama kalinya aku mendengar mom berkata seperti itu pada ku. I'll miss you too mom and dad" kata ku di sertai tawa kecil.
"Semua barang sudah kau siapkan? Dad tidak mau ada barang yang tertinggal dan membuat ku harus membelikanmu tiket lagi untuk kembali ke sini"
"Oh tenang saja dad, semua barang sudah ku siapkan dengan sangat teramat baik. Jadi tenang saja, kau tidak akan mengeluarkan sepeser uang mu lagi" kataku sambil terkekeh.
"Bagus kalau begitu. Dan sepertinya sekarang dad harus pergi bekerja jika tidak mau terjebak macet di jalan raya"
"Bye dad" kataku masih dengan mulut yang penuh dengan roti.
Setelah dad pergi bekerja dan aku sudah menyelesaikan sarapanku, aku segera mengeluarkan handphoneku dan mengirimkan pesan singkat kepada sahabatku.
To: Anya
Hei! Apakah kau sedang sibuk? Jika tidak, bagaimana kalau kita menghabiskan waktu terakhirku di London dengan meminum beberapa gelas starbucks? Tenang saja, kau tidak akan mengeluarkan uang 1$ pun.Sambil menunggu balasan dari sahabat ku itu,aku pergi menuju kamarku dan memainkan laptop ku. Membuka akun twitter ku hanya untuk mengecek apakah ada yang menarik atau tidak.
Tidak ada yang menarik. Hanya ada beberapa fans Shawn yang meminta follback dari ku.
Handphone ku tiba-tiba bergetar tanda ada pesan masuk. Dan aku tau betul siapa itu.
From: Anya
Hei!! Tentu saja aku mau, apalagi kalau di traktir hahahaha. Hm bagaimana kalau kita bertemu di starbucks dekat sekolah jam 10?Aku melihat ke jam yang ada di dinding dan masih ada waktu beberapa jam lagi.
To: Anya
Ok! See you at Starbucks<3.
45 menit lagi jam menunjukkan pukul 10. Aku pun segera bersiap-siap mengganti bajuku menjadi t-shirt dengan nama band kesukaanku.
Tentu saja "Nirvana". Baju tersebut ku padukan dengan ripped jeans dan sepatu converseku. Simple.
Aku tidak memoleskan sedikit makeup pun ke wajahku karena aku cukup tidak bersahabat dengan makeup. Mengikat rambutku menjadi ponytail dan segera keluar dari kamarku.
Aku segera turun ke bawah dan mengambil kunci motor kesayanganku. Oh, ini adalah hari terakhir ku mengendarai Joe di London. Apa? Apakah salah jika aku menamai motorku sendiri?
"Mom aku pergi dulu ke starbucks, mau menemui Anya" sedikit teriak karena momku sedang ada di dapur.
"Jangan pulang terlalu larut sayang"kata mom.
"Siap mom"
Aku segera keluar rumah,memakai helm ku dan menaikki Joe. Perjalanan dari rumahku menuju starbucks hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit.
Sesampainya di starbucks aku segera memesan minuman favoritku. Setelah minumanku jadi, aku segera mencari tempat karena Anya belum datang.
Kurang dari 3 menit aku duduk, Anya sudah terlihat berjalan memasuki pintu starbucks. Aku segera melambaikkan tanganku ke arah Anya dan dia pun segera menghampiriku.
"Hey, kau mau pesan apa? Biar aku pesankan" tanyaku sambil meminum minumanku.
"Hei, hm.. samakan saja pesananku dengan pesananmu"
"Ok, kau tunggu di sini saja ya" kataku sambil berdiri dari dudukku.
Sekitar 4 menit berlalu, aku segera kembali ke tempat dudukku dan menyerahkan minumannya ke Anya.
"Thanks" kata anya sambil tersenyum.
"No problem" ucapku sambil tersenyum.
Kami mengobrol tanpa henti hingga pukul 5 sore. Waktu berlalu begitu cepat jika kau terlarut dalam suasana yang menyenangkan.
"Argh i hate this moment. Goodbye Jill, i'm gonna miss you so fucking bad. Cepatlah kau pergi, aku tidak mau kau melihatku menangis" kata Anya sambil memelukku sangat erat.
"Thats okay. Nanti jika aku sudah di California, aku akan selalu menghubungi mu lewat skype." Kataku sambil membalas pelukannya tidak kalah erat.
"Okay, jangan sampai lupa ya! Dan jangan lupa untuk menghubungi ku jika kamu sudah sampai!" kata Anya sambil melepaskan pelukkannya.
"Tenang saja aku akan menghubungimu! Bye Anya, see you soon" kataku sambil berjalan menjauh.
"Bye Jillian!Aku akan sangat merindukkanmu!" kata Anya sambil sedikit berteriak.
"Aku juga akan sangat merindukkanmu Anya!" Aku segera memakai helmku dan menaikki Joe, sedangkan Anya segera memasukki mobil putih miliknya.
.
Dari tadi aku hanya duduk kasurku dengan keadaan televisi menyala. Aku tidak menontonnya, hanya untuk membuat kamarku tidak terlalu sepi.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 lebih dan aku segera pergi tidur karena besok aku harus bangun pagi. Walaupun perjalanan menuju bandara hanya memakan waktu 1 jam, aku tetap saja takut ketinggalan pesawat.
****
A/n
Wdyt?absurd abis yak?-Kylie Jenner
Edited
KAMU SEDANG MEMBACA
The One | C.D
FanfictionJillian Mendes adalah adik dari seorang viners terkenal, Shawn Mendes. Jillian berbeda dengan perempuan pada umumnya, itulah yang membuat banyak orang menyukainya. Pada suatu hari, Jillian jatuh cinta kepada sahabat kakaknya sendiri. Cameron Dallas...