-Jillian POV-*Kringgg*
Akhirnya aku bisa lolos dari celotehan guru berkacamata ini.
Para murid pun segera keluar dari kelas ini dan meninggalkanku dengan laki-laku bermata biru yang baru saja ku kenal.
Siapa lagi kalau bukan Hayes?
"Hey, aku tidak bermaksud kasar tapi tindakanmu tadi sangatlah bodoh. Sudah ku bilang jangan tidur di kelas sejarah dan kau lihat sendiri kan? Kau jadi kena bentakkan Mr.Naufal"
"Oh god, siapa yang kuat mendengarkan ceritanya selama 1 jam full? Dan sebagai teman yang baik, seharusnya kau membangunkanku" balasku sambil memutar mata.
"Hei! Kau itu tidur layaknya beruang yang sedang melakukan hibernasi. Aku sudah membangunkanmu tapi tetap saja kau tidak bangun. Jadi yasudah" aku tertawa kecil mendengar jawabannya tersebut.
"Mau ke kantin bersamaku? Kau itu kan anak baru, aku takut kau tersesat jika kau pergi ke kantin seorang diri"
Aku menutarkan mataku lalu menggelengkan kepalaku.
"No thanks, aku ingin menyusul teman-temanku yang berada di kelas matematika"
"Oh yasudah, aku duluan ya" kata Hayes sambil melambaikan tangan.
Aku pun membalas lambaian tangannya dan segera menuju kelas matematika. Sesampainya di sana, aku langsung menghampiri kedua temanku.
"Hey, sekarang kalian mau kemana?" Tanyaku sambil berjalan dengan kedua temanku meninggalkan kelas matematika.
"Aku tak tahu, bagaimana kalo kita ke taman saja? Cuacanya tidak terlalu buruk" kata Ariana sambil terus berjalan.
"Ide bagus, mumpung udara lagi sejuk" kataku.
Kami pun menuju taman. Oh tentu saja masih ada beberapa orang yang melihat ke arahku dengan tatapan heran.
Sesampainya di taman, kami segera duduk di bawah pohon. Aku bercerita tentang diriku dan keluargaku serta London. Kami menghabiskan separuh waktu istirahat kami dengan bercerita.
Namun, sekarang kami malah sibuk dengan aktivitas kami masing-masing. Chloe sibuk mendengarkan lagu melalui handphonenya, Ariana sibuk melihat ke arah lapangan basket. Melihat para lelaki tampan mungkin? Dan aku sibuk menulis lagu.
Apakah kalian tau? Aku membantu Shawn dalam menulis lagu-lagunya untuk album "handwritten" aku tidak membantu banyak, hanya mengubah sedikit kata-kata yang menurutku kurang pas.
"Hei, kau sedang menulis apa?" Tanya Ariana sambil melirik buku yang sedang kupegang.
Dengan cepat, aku menyembunyikan buku tersebut di balik punggungku.
"Tidak, bukan apa-apa" kataku.
"Aku ingin tau"
Ari memasang wajah 'puppy face' yang menurutku semua orang akan luluh saat melihatnya.
"Hmm, kapan-kapan aku akan memberi tau mu"
"Okay, kutunggu janjimu" aku hanya terkekeh mendengar perkataannya.
"Hey 5 menit lagi masuk, ayo kita kembali ke dalam" ajak Chloe.
"Aku memiliki kelas bahasa inggris, bagaimana dengan kalian?" Lanjut Chloe sambil berdiri dari duduknya diikuti aku dan Ari.
"Aku kimia" jawab Ariana.
"Aku matenatika" jawabku juga.
Sesampainya di dalam sekolah, kami pun berpisah dan segera menuju kelas masing-masing. Tak lama, bel pun berbunyi dan para murid pun segera memasuki ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One | C.D
FanfictionJillian Mendes adalah adik dari seorang viners terkenal, Shawn Mendes. Jillian berbeda dengan perempuan pada umumnya, itulah yang membuat banyak orang menyukainya. Pada suatu hari, Jillian jatuh cinta kepada sahabat kakaknya sendiri. Cameron Dallas...