19. Hal yang Indah

37 16 1
                                    

HERA

Hades
Lo suka lukisan?

Hades mengirim pesan ke gue. Itu sangat aneh.

Selanjutnya dia nanya-nanya soal lukisan. Lebih aneh lagi.

Apa karena gue memungut sampah yang dia buang?

Set alat lukis itu masih baru. Belum kepakai sama sekali. Sayang kalau dibuang gitu aja.

Bukan gue yang menemukannya melainkan om Ditya. Dia mau mengumpulkan sampah di rumah ini.

"Hera ini punya kamu? Om nemuin kuas sama cat warna warni di sini. Masih baru gini."

Gue tau hanya dengan sekali melihatnya. Itu milik Hades.

Gue nggak nyangka aja dia membuangnya begitu saja. Tanpa banyak bicara gue mengiyakan pertanyaan om Ditya.

Punya gue. Gapapa gue akuin, toh udah dibuang. Bisa gue pakai buat main-main.

Hera
Ngapain nanya-nanya?

Hades
Jawab aja

Hera
Dikit

Hades
Oke, siap-siap gue jemput lo

Hera
Kemana?

Hades
Museum lihat lukisan

Hera
Gue nggak mau

Hades
Gue nggak peduli, lo siap-siap gue ke rumah

Gue memang bilang suka lukisan bukan berarti gue tertarik buat lihat ke sana.

Yang gue maksud juga gue tertarik sama lukisan gue sendir bukan lukisan orang lain. Apalagi segala pergi ke museum.

Dulu gue pernah sangat mencintai museum. Tempat yang berisikan banyak seni itu adalah tempat favorite mama.

Bahkan mama juga bekerja di sana. Jadi gue sangat nggak asing dengan seni apalagi lukisan.

Dulu waktu keluarga gue masih sangat harmonis, gue bahkan pergi ke Lovre Museum di Paris, Prancis.

Tapi gue membencinya akhir-akhir ini.

Meski begitu gue tetap pergi karena berpikir nggak ada salahnya karena gue bisa jalan-jalan sama Hades.

Sebelum gue tahu alasan Hades bersikeras mengajak gue seperti ini.

Sania. Mantan kekasihnya yang juga menyukai lukisan.

Gue dimanfaatkan. Gue pikir gue sama Hades doang yang pergi, nyatanya enggak. Ada Sania.

Gue udah curiga sama kelakuan Hades, cuma gak nyangka aja dia seagresive ini.

"Aku pindah ke belakang aja."

"Nggak San, di sini aja. Gamasalah kan seperti biasanya?"

"Tapi Hera?"

"Nggak papa dia bisa duduk dimana aja."

Seterang-terangan ini kah Hades mau menanfaatkan gue? Apa dia pikir gue ini gadis naif?

Sekali aja. Gue biarin kali ini aja.

Sania pasti taunya gue sepupu Hades yang tinggal di rumahnya untuk sementara waktu.

Nyatanya gue sama Hades gak ada hubungan apa-apa. Karena itu gue enggan bersikap layaknya saudara yabg baik.

"Kita pergi ke pameran di Museum Art Space. Hari ini sampai minggu depan terbuka untuk umum," ucap Hades tersenyum manis ke Sania.

Lantas menoleh sekilas ke gue di belakang. Yah, gue tau. Dia aslinya mau ngasih tau gue.

Sania mana mau ikut Hades kalau aja gak tau tujuan mereka pergi kemana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 7 hours ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HADESHERAWhere stories live. Discover now