***
Ketika masih berusia belia, Christy harus mengakui kalau dia pernah berdoa supaya dipertemukan dengan ayahnya, yang konon, punya rumah sebesar dan semegah istana milik putri-putri raja.
Beranjak dewasa, Christy mulai jarang menggumamkan harap itu saat sedang berdoa. Alasannya karena ia mulai paham mengapa dia bisa lahir ke dunia. Christy mulai tahu atas alasan apa ia dapat hadir di dalam kehidupan Irish Rosalia dan Johan Wiradilaga yang kemudian sering membuatnya merasa berduka dan bersalah karena telah membuat kehidupan mendiang ibunya tak pernah bahagia sampai ajal datang bertandang.
Makin besar, Christy makin tidak ingin bertemu dengan Johan Wiradilaga, saudari tirinya yang katanya berjumlah dua, dan bersinggungan dengan keluarga dari garis ayahnya. Dia makin ingin mengubur rapat-rapat semua hal tentang Johan Wiradilaga, mengaburkan identitasnya, dan membiarkan orang-orang hanya tahu kalau Christy Sasadira hanyalah anak dari wanita pesakitan yang mati mengenaskan saat melahirkannya ke dunia.
Christy mulai rajin berharap supaya tidak dipertemukan dengan Johan Wiradilaga dan semua orang di dalam kehidupan ayahnya. Dia merasa tidak punya cukup muka untuk muncul di dalam kehidupan lelaki itu—dan tentu saja istri pertamanya—setelah semua hal yang mendiang Irish Rosalia lakukan semasa hidup dulu kala.
Christy sudah berlapang dada jika tak akan mengenal ayahnya, tak akan tahu rupa dan sifat lelaki yang membuatnya hadir ke dunia, dan tak mengenal dunia ayahnya yang katanya penuh dengan kenyamanan dan kemapanan. Toh, sejak kecil, dia juga sudah terbiasa dengan semua cadas dan terjalnya kehidupan yang Tuhan tuliskan. Jikalau hari-hari ke depan dia harus tertatih-tatih terus sampai ajal menjemput sebagaimana yang Irish Rosalia alami, Christy juga tak akan terkejut ataupun meratap.
Bertahun-tahun kemudian, ketika Christy sudah mulai berdamai dengan dirinya sendiri, dengan rasa bersalahnya yang juga seluas semesta karena tindak tanduk mendiang Irish Rosalia yang kurang terpuji, dan ketika dia sudah sanggup berjalan tegap bersama Azizi Bagaskara yang menerima semua baik buruk masa lalunya, hari ini, keluarga Johan Wiradilaga datang ke hadapannya, mengabarkan kepergian Johan Wiradilaga dan sebuah kenyataan yang demi apa pun membuat Christy yang tak pernah membenci siapa pun jadi diliputi amarah luar biasa.
Christy marah karena ternyata selama ini Johan Wiradilaga, ayah biologisnya, terus menerus mengirimkan uang untuk mendiang ibunya, tetapi tidak pernah disampaikan oleh Windha Wiradilaga. Membuat Irish Rosalia harus kesulitan mengakses pengobatan yang layak dan baik untuk sakitnya yang makin parah dari hari ke hari dan berujung meregang nyawa saat melahirkannya ke dunia.
Kata 'andai' yang sebelum-sebelumnya tak pernah singgah di dalam kepala Angelina Christy Sasadira kini menjelma kaset rusak yang terus berpuar di dalam kepala.
Andai uang bulanan yang rutin Johan Wiradilaga kirimkan benar-benar sampai ke tangan mendiang Irish Rosalia, mungkin Christy tidak akan tumbuh sebatang kara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect Marriage
Fanfiction[CHRISZEE] "We are in trouble. Let's restart it together."