17 : Taman Favorit Rairai.
Aku terbangun setelah kemarin mengobrol panjang dengan Clark. Hari ini tepatnya tanggal 7 Juli, aku akan memulai semuanya dari awal.
Belajar mencintai Clark dan melupakan Raikan. Fokus ke masa depan dan mulai menerima masa lalu.
"Ama!" Panggilan papi membuatku keluar tangan dengan langkah gontai.
"Yatuhan Amaku cintaku, kok masih pake piama? Kan kita mau siap siap. Hari ini pernikahan kamu loh!" Pekik mami histeris.
"Aku tahu kok mi, emang kenapa?"
Mami menepuk jidatnya, "kamu harus liat liat dulu kan ke Hotelnya."
Aku juga melihat mama, papa yang terkekeh geli melihat aku santai santai saja. Sedangkan Clark malah menatapku dengan kedua alis bertaut.
"Aku mau ngomong sama kalian." Ucapku lalu duduk di sofa yang diikuti mami dan papi.
"Ada apa Ama?" Tanya papi.
"Aku ingin ke Taman jam satu siang. Boleh?"
Papi dan mami membelakakan matanya, "jam satu? Harusnya kamu jam satu udah di hotel untuk mempersiapkan pernikahan kamu."
Keputusan ku sudah bulat. Hari ini aku akan ke taman yang sering aku kunjungi dulu dengan Raikan. Itu sudah menjadi kebiasaanku bukan dari tahun lalu?
"Please, hanya sekali dalam setahun aku kesitu." Pintaku memelas.
Papi menggeleng tegas, "tidak ada ke taman, Ama."
Aku merengek kepada mami. Mami pasti tahu alasan kenapa aku mau ke taman. "Please." Pintaku.
Mami menangkup kedua pipiku, "kamu sudah bisa melupakannya?"
Aku mengangguk, "maka itu aku akan ke taman karena aku akan melupakannya. Itu sudah menjadi kebiasaan aku mi. Please." Pintaku.
Mami menoleh ke arah papi, "sudah pi kasih aja." Ucap mami.
Papi menghela nafas berat, "ok kamu boleh ke taman, tapi Clark ikut." Ucap papi.
"Tapi pi--"
"Ga ada tapi tapian. Dan papi hanya akan kasih kamu waktu 30 menit di taman itu. Sehabis itu kamu langsung ke hotel. Tidak ada tawar menawar." Tegas papi.
Aku mengangguk lemah. Dari pada ga sama sekali?
Sekarang aku dalam perjalanan menuju taman itu. Aku sampai di taman itu tepat jam satu siang. Clark bahkan sudah tahu tujuanku ke situ.
"Ayo turun." Ajakku lalu turun dari mobil.
Aku berjalan menuju kursi yang biasa aku dan Raikan duduki. Taman ini sudah dinobatkan menjadi taman favorit Rairai.
Aku berjalan namun langkahku terhenti saat melihat seseorang yang duduk disitu. Seseorang yang aku kenal, seseorang yang menobatkan taman ini menjadi taman favoritnya.
"Raikan?" Gumamku. Clark yang disebelahku menoleh ke arahku dengan alis bertaut.
"Kenapa Am?" Tanyanya.
"Kamu bisa tunggu disini? Aku ingin bicara dengan Raikan. Please?" Pintaku.
Menurutku Clark adalah pria yang sangat pengertian karena dia tahu waktu dan tempat. Clark tersenyum lalu mengangguk dan mencium keningku, "selesaikan masalahmu dengan Raikan, Am. Setelah ini, jadilah teman dengan dia." Ucap Clark.
See? Clark pengertian banget kan?
Aku berjalan ke arah Raikan yang sedang menunduk. Aku menarik nafas dalam dalam, "Raikan." Panggilku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter than Sugar
Teen Fiction[Cerita di PRIVATE, hanya followers yang bisa baca] Klise. Kedua insan dipertemukan dengan cara perjodohan. Kedua insan dipaksakan untuk saling mencintai. Kedua insan berpura-pura untuk berbahagia disaat hatinya masih meraung-raung, masih menolak me...