Twenty-three. Sean

33 27 24
                                    

Yang sudah berhenti, tenyata tidak bisa kita paksa untuk berjalan kembali. -Sean Ryzard.

Kini Irelyn dan Kazhi baru saja tiba pada tempat tujuannya, yaitu bioskop untuk menonton film. Hatinya cukup senang, karena ini adalah pertama kalinya bagi Irelyn pergi ke bioskop yang ada di salah satu kota Turkey, bioskop tersebut cukup ramai sekali dan terbilang padat. Bahkan saat Irelyn dan Kazhi akan memesan sebuah tiket mereka harus mengantri panjang. Namun sebelum itu, dalam perjalan menuju kemari Irelyn sudah meminta izin pada Kazhi bahwa Sean dan Dara akan datang untuk menonton film bersama, dan tentu saja Kazhi mengizinkannya dengan sepenuh hati bahkan Irelyn melihat raut wajah Kazhi yang benar tidak keberatan membuat Irelyn mengukir senyumannya dengan perasaan yang lega.

"Zhi? Film apa yang akan kita tonton hari ini?" Tanya Irelyn sambil menarik lengan baju Kazhi.

"Yang pastinya dengan genre horor Lyn." Jawabnya, membuat Irelyn segera melepaskan tangannya yang tertempel pada baju Kazhi.

"Ada apa Lyn? Apa kamu takut?" Kazhi begitu kebingungan dengan Irelyn, mimik wajahnya sekan tidak menyetujui untuk menonton genre film ini.

"Tidak, siapa yang takut? Aku tidak mempermasalahkannya." Ujarnya dengan cukup santai, gadis itu mengedarkan pandangannya lalu tanpa sengaja ia melihat kedatangan Sean dan Dara. Dengan Dara yang melambai-lambaikan tangannya dengan senyuman yang merekah sempurna. Kemudian kedua pasangan itu segera menghampiri Irelyn dan Kazhi.

"Sean." Panggil Kazhi pada sahabatnya itu. "Apakah kamu sengaja meninggalkan pekerjaanmu?" Tanyanya. Sean mengeluarkan senyumannya dan hanya menggelengkan kepalanya.

"Ah, aku mengerti. Tidak ada salahnya untuk kita meluangkan waktu bagi para gadis cantik ini, bukan?" Bisiknya pada telinga Sean, membuat Sean hanya tersenyum geli kemudian bergegas mengajak Kazhi untuk membeli sebuah tiket film dan beberapa camilan menemani mereka saat menonton film tersebut.

Setelah film diputar, sebelumnya Irelyn sempat ragu karena sebetulnya ia tidak menyukai sebuah genre film yang berbau horor, itu sangat menakutkan baginya berbeda halnya dengan Dara yang sebegitu menyukai akan film dengan genre seperti ini. Sepanjang film diputar tak hentinya Irelyn sempat menutup pandangan matanya karena takut melihat suatu hal yang mengerikan, lalu tanpa sadar terdapat sebuah jump scare yang dapat mengejutkan semua orang.

Irelyn sempat berteriak namun ia bungkam dengan tangannya yang gemetaran, lalu tanpa sadar Irelyn menggenggam erat pada sebuah tangan yang terdapat di sampingnya yaitu Sean, mereka saat ini duduk bersebelahan. Lantas Irelyn dan Sean saling melemparkan pandangannya dengan perasaan yang terkejut bingung, tak lama dari itu Irelyn segera melepaskan genggaman tangannya pada Sean kemudian kembali fokus menonton film, sedangkan Sean ia melihat Irelyn kembali dengan sebuah tatapan teduh Sean berikan pada Irelyn kemudian ia mengedarkan pandangannya kembali untuk melihat film yang sedang ditayangkan.

Di sisi lain, Irelyn melihat Kazhi juga Dara yang tengah asik menonton film dengan camilan yang dibelinya. Namun saat ini Irelyn merasa malu juga memasang perasaan tidak enaknya atas kejadian yang baru saja terjadi akan dirinya kepada Sean. Akan tetapi sebuah tindakan yang sempat Irelyn lakukan pada Sean, kini terulang pada Kazhi. Irelyn terus saja menggenggam, mencubit, hingga mencakar tangan Kazhi dengan perasaan terkejut juga takutnya, karena Irelyn memang begitu sangat takut dengan alur film yang sudah tidak sanggup ia lihat.

***
Selesai menonton, kedua pasangan itu memilih untuk pulang dan beristirahat, karena pada malam ini Velden dan Yafiq mengundang kedua orang tua Kazhi, untuk makan bersama di rumah Yafiq sekaligus untuk mempererat ikatan keluarga mereka sebagai calon besan.

Malam tiba, semua orang tengah berkumpul dengan perbincangan hangat dan santainya diiringi tawa kebahagiaan yang mereka dapat, sedangkan Irelyn hanya fokus mengobrol dengan Dara saja. Namun beberapa saat kemudian Velden bertanya pada Irelyn dan Kazhi mengenai kegiatannya siang tadi, yaitu pergi ke bioskop.

IMPLIED MESSAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang