BAB 19

641 64 6
                                    

Happy reading all readers,mumpung author lagi mood jadi up aja.

"Eh dir,udah mau sore nih kita pulang dulu yah"ucap teman indira,

"Oh kalian udah mau pulang,aku juga mau beres2 ini ibu sama bapak aku bentar lagi pulang"ucap indira,mereka semua berpamitan pada indira,dan menuju keluar rumah,

Indira mengantarkan mereka semua sampai keluar pagar,disaat teman2nya mulai menjauh dari netra mata indira,dia tersadar sesuatu,

Dimana bayi besar yang suka menyusu itu,indira belum melihat dia masuk kedalam kamar sedari tadi,

Indira memutuskan untuk melihat langsung,dan benar saja freya tak ada dikamar,dia mencari kedapur dan tak ada juga,

Saat indira berbalik untuk keluar dari dapur,dia melihat sepasang kaki dilantai namun tubuhnya terhalang kaki2 meja dan juga kursi,dia tahu pasti siapa yang sedang bobo manis dilantai ini.

"Astagaa"gumam indira,freya tidur terlentang dilantai dengan baju yang dilepas,

"Kak fre,bangunn!!"teriak indira namun freya tak terusik,sepertinya dia lebih nyaman tertidur mendengar suara indira,

"Kak fre sana bangunnn!!!,ayo bangun udah sore atau gak sana tidur dikamar,cepetan ih indira mau nyapu"usik indira sembari mencoba mengangkat tubuh freya,

"Hmm iya2"ucap freya,dia bangun dan berjalan masuk kedalam kamar mandi,

"Heh tidur dikamar!"ucap indira yang tak digubris oleh freya,malah terdengar suara gemericik air dari dalam sana mungkin dia mandi,

Indira memulai aktivitas menyapunya dan bersih2 lainnya,beruntung sekali laki2 yang akan mendapatkannya nanti,indira sangat rajin mengemas rumah,

Saat indira tengah menyapu dia terusik dengan freya yang terus memanggilnya sedari tadi,

"Iyaa!!,lagi cuci piring juga!"marah indira seperti ibu2,

Freya langsung diam dan menyebutkan poin utama dia memanggil indira(udah kayak pidato aja pake poin utama🙂),

"Ambilin baju aku,aku lupa"ucap freya,indira mencuci tangannya lalu berjalan masuk kekamar dan mengambil baju freya,dia memberikan baju itu dengan kasar,freya hanya langsung masuk dan kembali mandi,

Biasanya dia akan menarik indira juga untuk masuk,oke indira paham,freya sekarang sedang ngambek,dia lebih baik dimarahi oleh kedua cicinya daripada dimarahi oleh indira,

Indira memutuskan untuk kembali membersihkan piring2 kotor yang masih menumpuk itu,urusan belakangan mengurus bayi besar ini.



























































"Ini rumahnya ge?"tanya shani yang sedang memainkan handphonenya,

"Iya disini,aku pikir dia jauh,ternyata cuman disini loh"ucap gracia,dia dan shani masuk kerumah sederhana ini tempat keponakan kesayangan mereka tinggal selama merajuk dari gracia,

Shani sempat memarahi gracia setelah tahu dia memarahi keponakannya itu sampai dia lari dari rumah,dia khawatir jikalau sesuatu akan terjadi pada freya,namun disaat dia mendengar kabar bahwa freya tinggal disatu rumah diperkampungan shani cukup lega.

*tok* *tok* *tok*shani mengetuk pintu rumah dan keluar seorang wanita paruh baya,yang tak lain adalah istri dari pak prapto,

"Misi bu"ucap shani dengan sopan,istri pak prapto menyambut mereka berdua dengan hangat,malam ini freya akan dibawa pulang oleh kedua cicinya,

Kedua cicinya juga akan membantu freya untuk membujuk keluarga indira agar mau mengizinkan indira pergi kekota dengan freya,bukan apa2 kalau indira disini,freya hanya tak ingin hidup berjauhan dengan indira.

"Silahkan diminum dulu tehnya"ucap istri pak prapto,tak lama kemudian muncul pak prapto juga,

"Ini shani yah,tantenya freya"tanya pak prapto,shani hanya tersenyum ramah kepada pak prapto,

"Iyaa pak,oh iya freyanya mana yah"tanya shani,pak prapto memanggil freya,dia keluar dari kamarnya,

Shani tersenyum melihat penampilan freya yang berubah,sudah tak ada lagi tindik hitam ditelinganya,serta caranya berbicara kepada orang tua mulai sopan,

"Cici!!"ucap freya yang langsung memeluk cicinya,dia langsung membisikkan sesuatu ketelinga shani,

"Iya nanti,bicara dulu bentar"ucap shani kepada freya,freya hanya mengangguk dan berjalan lalu duduk disamping pak prapto,

"Sebelumnya terimakasih pak sudah mau menjaga freya selama beberapa bulan,saya gak akan lupakan jasa bapak"ucap shani,pak prapto tersenyum,

"Saya malahan senang selama ada freya disini,dia selalu bantu saya terus dia juga yang selalu jaga indira anak saya"ucap pak prapto,mereka berbincang2 cukup lama sampai akhirnya shani menyampaikan apa yang diminta freya tadi.

"Gini pak,freya bilang kalau dia mau bawa bapak sama ibu kecafe milik saya,kita kesana katanya mau makan2 sekalian buat tanda terimakasih freya"ucap shani,pak prapto menatap freya yang sibuk menyalakan rokoknya,gracia sendiri tak bisa melarang keponakannya ini untuk tidak merokok,perjanjiannya kan dia tak akan melarang freya lagi untuk kesenangannya,

"Mau bawa indira juga fre?"tanya pak prapto,freya mengangguk antusias,mana mungkin dia tidak membawa indira ini adalah kesempatannya untuk mengambil hati indira dan keluarga kecilnya,

"Yasudah kalau gitu ayo kita pergi,bapak sama ibu siap2 dulu"ucap pak prapto,dia sebenarnya sudah tahu perasaan freya terhadap indira,jadi dia akan mengetes sekaligus mengerjai freya,dia menunggu sampai freya pergi kekamarnya dan pak parpto berbincang sebentar dengan shani dan juga gracia,

"Hmm boleh2 itu pak,sekalian juga supaya saya mau liat seberapa serius freya sama indira"ucap gracia menyetujui rencana pak prapto.

Jangan lupa vote and komen yah,kira2 pak prapto ngerencanain apa ya,nanti kita lihat di chapter selanjutnya.

LOVE A BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang