BAB 20

695 64 9
                                    

Halo readers2 setia authorrrr,kangen yah?hahaha author juga kangen nih nulis wp,maaf yah sebelumnya kalau author gak pernah up,author lagi sakit soalnya,hehehe kebanyakan alkohol,biasalah peminum,oke segitu aja guys,happy reading allll.

"Tempatnya sama pemandangannya bagus yah fre"ucap indira yang tengah bersandar dibahu freya sembari menatap kerlip2 lampu kota diseberang pulau sana,

"Iya dir,indah yah,apalagi kalo siang"ucap freya,mereka berdua sedang duduk sembari berbincang2 romantis dibagian atap cafe yang dimiliki shani,lebih tepatnya ini ruang vvip.

"Mereka berdua memang selengket itu pak?"tanya gracia sembari melihat keponakannya yang pernah membuat dia marah besar beberapa bulan yang lalu,

"Hahahaha iya neng,freya memang romantis,saya paling suka dengan sikap anak itu cuman yah...dia suka banget mabuk"ucap pak prapto,gracia mengangguk mengiyakan ucapan pak prapto,

Segelas cokelat hangat ditangan gracia sembari duduk berbincang2 bersama pak prapto dan istrinya,shani turut serta disamping gracia dengan segelas anggur berkadar alkohol sedikit itu,

Setelah agak lama berbincang2 soal rencana pak prapto,shani langsung beranjak dari kursinya untuk memanggil freya.

"Fre....dipanggil sama bapak sama ibu,indira kamu juga"ucap shani,freya yang sedang bersandar dibahu indira langsung berdiri dan mengajak indira pergi kearah meja shani dan pak prapto juga istrinya.

"Iya pak ada apa"ucap freya dan langsung mendudukkan dirinya disamping pak prapto,

"Gini nak,sebelum itu bapak minta maaf sebesar2nya"ucap pak prapto,freya makin penasaran saat pak prapto berucap seperti itu,dalam hatinya sekarang ada gejolak khawatir tentang apa yang akan dibicarakan pak prapto,

"Bapak tahu kamu sama indira sudah sering mesra2an kalau bapak sama ibu gak ada,bapak bukan mau marah tapi cuman mau bilang sesuatu,kalau kamu ada perasaan sama indira tolong dihilangkan yah nak,bapak bukan tidak suka kalau indira pacaran sama kamu,tapi kamu itu harus cari yang setara dan sederajat dengan kamu,begitu juga indira"jelas pak prapto,

*deg*jantung freya seperti ditusuk belati,dia tak berharap akan mendapatkan penolakan seperti ini,namun dia tetap mencoba tenang walaupun matanya sudah berkaca2,

"T-tapi pak freya itu serius sama indira,freya janji pak bakalan jaga indira dan sayang sama indira,freya rela rubah sikap buruk freya yang penting bapak restuin freya sama indira,fre-"ucap freya yang belum selesai namun dipotong oleh pak prapto,

Pak prapto mengusap2 punggung freya,

"Jangan bantah lagi yah,bapak mau kamu senang dan indira juga senang"ucap pak prapto,

"T-tapi pak"ucap freya namun pak prapto segera menggeleng,freya hanya bisa menghela nafas berat,dia melirik kearah indira yang tersenyum padanya mata indira juga berkaca2,

"Indira itu bapak sudah jodohkan dengan seseorang sejak kecil,maaf yah nak"ucap pak prapto,freya tak tahu mau menjawab apalagi,dia hanya mengangguk pasrah dia tak akan memaksa kalau memang tak bisa.

"Iya pak,gakpapa freya paham kok"ucap freya,matanya tak bisa berbohong kalau dia sekarang sedang sedih,

"Sekarang bapak mau kamu pulang,ikut tante kamu dan jangan buat ulah lagi,ingat,jangan sia2in pelajaran yang bapak kasih selama beberapa bulan,kamu harus tetap sopan walau gak sama bapak dan gak sama indira"ucap pak prapto,freya hanya mengangguk,dia tak sanggup lagi melihat indira,dia tak tahu indira menangis atau apa,

"Cici sama kamu satu mobil sayang,terus bapak sama ibu sama indira diantarin ci shani,oke?"tanya gracia,freya hanya mengangguk,

Shani tak tega melakukan ini pada freya,tapi mau bagaimana lagi,ini demi mengetes seberapa besar sayang freya pada indira.

"Kak fre...."panggil indira saat freya baru masuk kemobil,freya membuka matanya dan menatap indira dengan senyum,

"Maafin dira yah,dira-"ucapan indira langsung dipotong oleh freya,

"It's okey,gakpapa dir,baik2 disini nah,jangan nakal2 sama bapak sama ibu,kak fre pergi dulu"ucap freya memotong ucapan indira,indira hanya mengangguk dan naik kemobil shani,

Shani mengantar pulang pak prapto serta keluarganya kembali kerumah,sedangkan gracia masih diam didepan cafe bersama freya,freya hanya menatap mobil shani yang menjauh,dia tak mampu berkata2,mulutnya seperti dijahit namun hatinya seperti disobek,

"Fre....."lirih gracia memanggil keponakannya itu,tanpa menjawab freya masuk kekursi disamping kursi pengemudi,

Matanya hanya menatap lurus kedepan,dia pun bingung sekarang harus bagaimana merespon rasa sakit ini,

"Kita gak bisa maksa mereka sayang....mereka juga punya hak buat nentuin,jangan dipaksain yah?"ucap gracia dengan lembut sembari memasang seatbeltnya,freya hanya mengangguk dan memasang seatbeltnya sendiri,

Gracia mulai mengemudi menuju jalan tol yang terhubung langsung dengan pusat kota jakarta,

Keponakannya ini hanya diam sedari tadi,tak bersuara sedikitpun,bahkan dia tak menangis,hanya menatap keluar melihat deretan pepohonan hutan serta lampu jalan tol,

Gracia mengusap2 kepala freya dengan lembut,sedangkan tangannya yang satunya lagi memegang setir mobil,

"Freya mau apa?hm?didepan ada warung,mau cici beliin rokok?"tanya gracia,namun freya hanya diam saja,gracia memutuskan berhenti disebuah warung kecil itu,freya tak berniat turun namun setelah melihat segerombolan pria2 yang sedang mabuk,freya langsung keluar menyusul cicinya,

Dia berdiri disamping gracia,sembari menatap2 pria2 yang sedang minum itu,dia terpikir sesuatu dan berjalan kearah mereka,

"Misi bang"ucap freya,salah satu dari mereka langsung menoleh dan tersenyum,

"Wahh siapa ini,dari mana cil?"ucap laki2 itu,freya hanya tersenyum dan berjongkok disekitar mereka sedangkan ditengah2 lingkaran itu terdapat minuman berwarna bening,

"Boleh numpang numpah gak bang?"tanya freya,mereka semua sontak mengangguk antusias mengiyakan permintaan freya,dia langsung ditumpahkan segelas minuman berbau tajam itu,

Freya minum sekitar 7 gelas lalu duduk berbincang2 sebentar dengan mereka,gracia hanya membiarkan keponakannya itu minum2,dia duduk menunggu dimobil,tak lama kemudian freya beranjak dan bertos ria dengan mereka semua,sampai bolak balik dia berpamitan karena sudah tak sadarkan diri,

Dia membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

"Udah?"tanya gracia,freya hanya mengangguk dengan ukiran senyum diwajahnya,bau semerbak alkohol langsung meruak kedalam mobil,gracia segera menyalakan ac mobil untuk mengeluarkan bau tak sedap itu,

Dia menyetir dengan lebih tenang,karena keponakannya itu tidur sembari senyum2.

Oke guys segini dulu yah,gak usah panjang2 banget supaya gak lama up,dan sekali lagi author mohon maaf kalau kasih banyak kekurangan dipenulisan kata dan penempatan katanya yah guys,see youuu.

LOVE A BASTARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang