Happy reading all readers!sesuai janji author buat up double.
Pagi hari dengan cuaca cerah,mentari menelusup masuk kedalam kamar yang terdapat gadis manis tertidur diatas kasur,itu indira.
Dahinya mengerut merasakan silau dari cahaya mentari yang menyilaukan matanya,dia mengeluarkan tangan dari dalam selimut,tangannya dia regangkan membuat dirinya agak fresh untuk bangun pagi ini,tapi tunggu dulu,indira tidur sendirian,lantas siapa yang berada didalam kain sembari memeluknya ini?perlahan indira menurunkan selimut dan ternyata itu hanya bayi besar milik indira,siapalagi kalau bukan freya,
"Haduh...dasar yah,disuruh tidur dikamarnya sendiri...malah diem2 masuk terus bobo disini"kekeh indira kemudian memberikan kecupan selamat pagi pada pipi freya,
Merasakan ada benda lembut yang menyentuh pipinya,freya perlahan membuka matanya,kedua tangannya makin erat memeluk indira setelah melihat bareface indira disertai senyuman manisnya.
"Heh bayi,bangun hey,kalo sampe cici liat kamu disini...kita berdua bisa diomelin tahu gak"indira mencoba melepaskan pelukan freya namun anak ini makin kencang memeluk indira,merepotkan sekali ternyata mengurus anak yang haus kasih sayang,indira harus banyak2 sabar pastinya,masih berstatus kekasih saja sudah seperti ini,bagaimana kalau sudah menikah?akan bertambah 100 kali lipat manjanya pemuda tampan ini,
"Mau susu..."lagi dan lagi freya meminta hal itu,padahal indira sama sekali tidak memiliki air susu atau asi dipayudaranya,tapi ada apa dengan anak manja ini?!bisa2 indira baby blues mengurus freya yang bertingkah seperti anak kecil,atau memang sudah menjadi anak kecil.
"No freya,bangun,mandi sarapan,gak ada susu2"sekali2 indira harus menolak,karena kalau dibiarkan terus menerus bisa saja freya meminta hal2 yang lain,dan itu akan menjadi masalah,jadi sebelum ada masalah besar sebaiknya indira cegah,
"Please...susu..cuman mau sebentar"indira mencoba menahan diri melihat freya memohon,dia sangat tahu apa kelemahan dari indira,tapi tetap saja indira harus pandai menjaga diri dan melarang freya,toh kalau indira bisa menjaga mahkotanya untuk freya nantinya juga freya yang akan senang mendapatkan itu disaat mereka menikah.
"No,no....sekali nggak tetap nggak freya,bangun,kalo minta susu terus mending aku pulang sama bapak sama ibu,supaya ketemunya nanti nikah"mendengar ucapan dari indira membuat freya segera bangkit dari tempat dia tidur,buru2 dia membuka gorden kamar kemudian melipat kain yang dia dan indira pakai untuk tidur,dia bisa menurut kalau mendengar ancaman dari indira,lebih baik dia menahan diri daripada indira kembali pada orang taunya,freya bisa gila kalau sampai bidadarinya pulang.
"Ge?freya mana?biasanya kamu yang bangunin dia"ucap shani melihat gracia yang turun lebih dulu dari lantai atas,biasanya kalau freya telat bangun pastinya gracia yang akan membangunkan keponakan tersayang mereka.
"Dia gak ada dikamar"ucap gracia kemudian mendudukkan dirinya disofa,dia meraih kacamatanya dan dia tenggerkan dihidung mancungnya,tangannya sibuk menggulir beranda aplikasi dihandphonenya sendiri,
"Haduhh...jangan bilang dia malah tidur sama indira"shani memijat pelan dahinya,hanya hal ini yang tidak shani inginkan jikalau indira dia biarkan tinggal bersama,takutnya freya malah terus menempel pada indira,bukan apa2 soal dia yang bersikap manja pada indira tetapi shani takut freya mulai mencoba hal2 lain.
"Kenapa sih shan...biarin aja dong,lagian si indira juga gak masalah kalau freya manja2 sama dia"ucap gracia yang masih menatap layar ponselnya,shani menatap adiknya ini,
"Iya...aku juga gak permasalahin kalau dia mau manja2,tapi kamu tahu sendiri kan freya itu kayak gimana,mental mereka itu masih kekanak2an,terus mau2 aja mau lakuin apa saja,mereka masih sekolah terus tiba2 siindira bunting apa gak repot jadinya"shani menghembuskan kasar,dia duduk bersandar pada sofa dengan kedua tangan yang memijat2 pelipisnya sendiri,
"Biarin aja,toh nantinya juga mereka bakalan nikah,namanya juga remaja pasti mau ngelakuin banyak hal yang mereka penasaran"ucap gracia dengan santainya membuat shani makin pusing,keponakan dengan cici tidak ada bedanya,sama2 membuat shani pusing.
Saat tengah duduk,shani melihat freya yang baru saja keluar dari kamar indira,anak itu masih belum sadar kalau cicinya sedang menatap tajam dirinya dari ruang tamu,
"E-eh cici...hehehe"freya menyadari kalau dia sudah ditatap seperti itu,dia mendekat perlahan dan duduk dilantai didepan shani,kedua tangannya memijat betis kaki shani seolah membujuk agar wanita ini tidak mengomelinya,
"Sayang...jangan keseringan bobo sama indira yah?...cici bukan mau curiga sama kamu,tapi sebelum ada masalah ada baiknya dihindarin...okay?"lembutnya ucapan shani membuat freya menunduk,senyum manis dari shani dia berikan agar freya tidak merasa tersinggung.
"Boleh yah?boleh aja kok kalau mau bobo bareng....tapi jangan keseringan yah?"freya mengangguk mengiyakan ucapan shani,dia juga sadar kalau sudah terlalu sering menempel pada indira,memang benar,freya harus menjaga jarak sebentar dan sewajarnya saja bermanja pada indira,
"Iya ci...freya nanti agak jaga jarak"ucap freya,shani tersenyum,sikap anak ini berubah total setelah hampir 1 tahun hidup dengan keluarga indira,cara bicaranya jadi sopan dan tidak lagi sering membantah shani maupun gracia.
"Boleh kok kalau mau pacaran,cici gak ngelarang kalian,tapi cuman sewajarnya aja..."freya mengangguk mendengar penuturan shani yang begitu lembut,kepalanya dia letakkan diatas paha shani,
Shani tersenyum melihatnya,tangan shani perlahan mengusap2 halusnya rambut freya,menatap wajah freya membuat shani mengingat sosok adiknya,dia juga sama persis dengan freya,hobinya mabuk2an merajuk saat dimarahi,manja,sedangkan perangai indira sama persis seperti ipar shani,yang tak lain adalah istri aran yaitu chika,chika begitu menuruti dan melayani semua sikap manja dari aran,freya dan indira membuat shani merasakan kembali kehadiran 2 kekasih yang paling setia menurut shani,disaat aran merasa bosan dia masih terus berusaha menyayangi chika sepenuh hati,dan disaat chika merasa bosan akan aran,dia selalu memberikan kasih sayang agar tetap terikat dengan aran,
Namun sayangnya nasib kisah cinta ayah dan ibu freya sangatlah menyedihkan,chika yang kecelakaan karena mengemudikan mobil dengan cemas mencari aran yang tengah mabuk,sedangkan aran yang memilih meminum racun karena merasa bersalah akan kematian istrinya,mereka terlalu cinta satu sama lain sampai tidak saling memikirkan sekitar mereka,termasuk buah hati mereka yaitu freya.
Waduh ada gambaran dari masa lalu nih,nanti author perjelas dibab selanjutnya,jangan lupa vote yahhh.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE A BASTARD
Non-Fictionfreyando agleren billeryn, seorang anak sma yang kehilangan arah, tak mempunyai orang tua semenjak kecil, hidup bergelimang harta namun dia lebih memilih menjadi seorang anak liar dikegelapan malam, hidup tanpa kasih sayang dan belas kasihan, dipaks...