Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫)

253 42 14
                                    

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.



Kini Natasha bersama dengan Stevani sedang duduk di tepian lapangan basket sembari mengamati Samudra. Ya, seseorang yang selama beberapa hari ini menjadi bahan perbincangan bagi seluruh anggota MistyCrime karena pengakuan Angkasa beberapa hari lalu yang menggemparkan markas mereka.

Keduanya menatap Samudra dengan sangat intens sembari sesekali bertukar pandangan seolah berbicara satu sama lain menggunakan telepati. Natasha bahkan menurunkan egonya untuk melakukan tindakan memalukan seperti ini hanya untuk mendapatkan jawaban kenapa Samudra yang malah berhasil menarik perhatian Angkasa.

"Shit! Gue kayak orang bego nurutin permintaan lo," gumam Natasha yang tentu saja dapat Stevani dengar.

"Bego sehari engga jadi masalah," balas gadis itu singkat. Menurut Stevani, memata-matai Samudra hari ini adalah hal penting yang harus dilakukan.

Natasha menarik napas lelah sedangkan Stevani masih setia di posisinya untuk mengamati Samudra. Dilihat dari sisi manapun, Stevani merasa tidak ada yang spesial dari Samudra, namun kenapa Angkasa malah tertarik pada Kakak kelas mereka itu? Stevani benar-benar tidak bisa memahaminya.

"Dapet?" tanya Natasha namun Stevani menggelengkan kepalanya lesu.

"Gue bingung. Kalau Angkasa suka Samudra karena dia lucu, engga mungkin deh. Samudra tuh ganteng, ya walaupun lebih ganteng Angkasa kemana-mana, tapi Samudra juga definisi ganteng. Kalau lucu, noh si Tara lucu. Terus, manis? Engga ah. Pinter bela diri? Noh Ares juara. Narsis? Engga juga. Nyebelin? Malah iya. Terus apa? Masa sih Angkasa suka Samudra gara-gara dia nyebelin?" Natasha berujar panjang lebar, merasa benar-benar payah karena tidak bisa menyelami pola pikir aneh Angkasa.

"Iya sih. Samudra emang engga seburuk itu, tapi juga bukan yang luar biasa sampai bisa jadi orang spesial buat Angkasa. Kalau menarik, mending Galaksi engga sih? Tuh anak pantang menyerah banget, lumayan sesuai sama karakter Angkasa." Jawab Stevani yang diangguki Natasha.

"Buat apa Angkasa nyari orang yang sama kayak dia," sahut seseorang yang membuat Natasha dan Stevani menolehkan kepala mereka ke arah kanan dan mendapati kehadiran Ares.

"Lo ngapain di sini Res?" tanya Stevani, tetapi Ares malah mengangkat bahunya.

"Pengen aja. Lagian lo berdua kenapa segabut itu buat mantau Samudra," ucap Ares.

"Ya gimana engga penasaran, orang yang Angkasa suka aja bentukan Samudra." Jawab Natasha. Mendengar itu Ares hanya bisa menggelengkan kepala kecil.

"Angkasa sama Samudra beda banget Nat, Van. Tapi justru itu yang bikin Angkasa tertarik. Ibaratnya, Samudra itu air yang bisa meredam panasnya api dari Angkasa. Buat apa dia cari seseorang yang sama berkobarnya? Pengen bakar semua orang? Engga juga kan?" Ujar Ares, namun Natasha tampak tidak setuju.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang