°°°
.
.
.
Samudra menghela napas lelah, entah sudah berapa banyak helaan napas yang dia keluarkan hari ini, Samudra tidak bisa mengingatnya karena dia sudah terlalu banyak melakukan hal itu. Mau bagaimana lagi, menghela napas adalah satu-satunya cara untuk melampiaskan rasa lelah di dalam hatinya.Setelah selesai mendirikan tenda tadi sore, bahkan saat Samudra sendiri belum sempat beristirahat, para panitia camping sudah meminta mereka untuk berkumpul. Jadi mau tidak mau Samudra harus mengikuti semua kegiatan camping dengan rasa terpaksa, dia tidak memiliki pilihan lain bukan?
Jangan lupakan keributan kecil yang terjadi saat sedang melakukan pemilihan ketua kelompok beberapa waktu yang lalu. Sebenarnya jika hanya ada Samudra atau Galaksi saja di dalam kelompok, semuanya akan berakhir dengan cepat. Tetapi karena keduanya berada di dalam kelompok yang sama, tentu saja orang-orang bingung harus memberikan suara kepada siapa.
Hingga pada akhirnya mereka mengambil keputusan jika Galaksi yang akan menjadi ketua kelompok dengan Samudra sebagai wakilnya. Menurut para anggota kelompok 26, meskipun Galaksi dan Samudra memiliki karakter yang tidak jauh berbeda, setidaknya Samudra tidak terlalu sering meledak seperti Galaksi. Jadi untuk mencari aman, korbankan dulu Samudra.
Sebenarnya menjadi anggota biasapun tidak menjadi masalah bagi Samudra, hanya saja remaja itu memilih untuk menghormati keputusan para anggotanya, jadi dia memutuskan untuk menerima posisinya sebagai wakil ketua dari Galaksi. Satu-satunya hal yang membuat Samudra sedikit kesal adalah posisi berdirinya saat mereka harus berbaris, dirinya di letakkan di bagian paling belakang.
Samudra tidak bisa menghilangkan imajinasinya yang melambung tinggi. Bagaimana jika muncul harimau atau beruang? Lalu yang paling buruk, bagaimana jika ada hantu yang menarik kakinya? Sungguh, Samudra benar-benar memikirkan hal-hal random itu saat harus berdiri di bagian belakang.
Remaja itu menatap jauh ke depan di mana terdapat banyak sekali siswa yang masih beraktivitas. Meskipun sudah malam, suasana masih ramai karena orang-orang memilih untuk mengobrol di depan tenda masing-masing, entah membahas apa. Samudra sendiri tidak tahu di mana keberadaan teman-teman Earlgarnya karena memang nomor kelompok mereka terpaut cukup jauh.
"Samudra, kan?"
Suara yang tiba-tiba muncul berhasil memecah lamunan Samudra. Dia mendongakkan kepalanya dan mendapati kehadiran seseorang yang sebenarnya tidak asing untuknya. Di depan Samudra terdapat seorang manusia yang menjadi tersangka utama peristiwa hampir terjatuhnya remaja itu dari bus saat tiba di area parkir Hutan Malrama.
"Gue Samuel. Ngomong-ngomong, sorry ya buat yang di bus tadi, gue engga sengaja," ujar Samuel sambil mengulurkan tangannya.
Walaupun sebenarnya enggan, Samudra menyambut uluran tangan Samuel dengan baik. Dia memang kurang menyukai orang di hadapannya ini, tetapi Samudra juga tidak ingin memperbanyak daftar orang-orang yang membencinya. Tetapi yang mengejutkan, baru satu detik Samudra menjabat tangan itu, Samuel langsung menarik kembali tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫)
ФанфикDia Angkasa Dewangkara, yang semua orang kenal sebagai manusia tanpa belas kasih. Seperti namanya, Angkasa tumbuh bersama rasa percaya diri setinggi langit, berkuasa atas banyak hal, dan tentunya bersahabat dengan angkara yang selalu menyelimutinya...