37. LDR

188 29 6
                                    


Ngabrut banget astaga, ternyata yang END malah AMAROK🥲

Oh iya.. Bagi kalian yang bertanya-tanya atau mungkin pernah terpikir.

Kenapa kok cerita saya ini minim sekali pemerannya dan memiliki alur unik serta ngebut??
Bisa baca bio saya di profil.

Di sana tertulis, memang saya hanya membuat cerita ringan dan minim konflik.

Alasannya??

Gak mau ribet.

Cuma cerita Bang Sean doang yang ribet dan panjang. Ah elahh... Apa saya matiin saja ya si Gunamel biar Tamat??

Tapi nanti bukannya sedih, yang ada Sean malah kegirangan.
Dia mungkin langsung party tujuh hari tujuh malam kan?? Tidak, tidak akan saya biarkan.

Ohh.. Dan juga.. Maafin kalau cerita saya rada sus✌️😁

Sekian.

Yibo GunamelJuragan muda yang sah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yibo Gunamel
Juragan muda yang sah.
Sekarang wajahnya sudah tidak lagi kecut.
Lebih banyak senyum dia. Tapi cuma ke Sean doang. Kalian jangan ngarep.

"Gunamel anjing. Orang lagi kasmaran malah ditinggal pergi." gerutu Sean yang kini tengah membantu Yibo mengepak beberapa barang untuk dia bawa pulang ke rumah orang tuanya.

Bibirnya sedari tadi maju 5 centi. Kesal Sean itu, kan dia sudah sedikit ada anu sama Gunamel.

Malah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.

Nanti kalau Sean berulah lagi bagaimana??

Yang dikatain anjing hanya tersenyum sambil menoyor kening Sean ringan.
"Bicaranya yang sopan."

Sean mendecih, tapi kemudian tersenyum senang.
"Berapa hari?" tanyanya yang mendadak semangat empat lima.

Kan....

Yibo yang melihat perubahan mendadak itu menatap Sean curiga.
"3 hari 2 malam." jawabnya, yang diangguki Sean.

"O.."

"Kenapa?" tanya Yibo curiga.

Sean menggeleng
"Enggak.. Ini apa lagi yang perlu dikemas?" tanya Sean yang sibuk mengorek tumpukan lainnya.

Mencurigakan.

"Jangan berpikir kau bisa main gila dengan wanitamu." ucap Yibo yang kini sudah berkacak pinggang menatap Sean.

Sean??

Sean berpura-pura tidak mendengarnya, ia berusaha mencari kesibukan. Hingga telinganya ditarik begitu kuat oleh Gunamel.
"Aiyaaaa!!"

"Dengar tidak??"

Sean menepis tangan Yibo dari telinganya, lalu mengusapnya kasar.
"Ya! Aduhh, jadi sakit ini mas.." gerutunya sambil berniat membalas. Tapi urung saat Wuri tiba-tiba masuk ke dalam kamar Yibo.

Bang Sean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang