38. Nyatanya Lama

259 36 16
                                    


Romantis??

Gak akan ada!

Gambaran Gunamel kalau mandi di Curug sama Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambaran Gunamel kalau mandi di Curug sama Sean. Memang kaya bocil. Bocil kematian.

Nyari pict yang toples gak ada.

Mas Gunamel
Dimana?

Sean yang tengah minum bersama Yubin dan beberapa wanita itu melirik tak acuh ponselnya yang tergeletak di atas meja bar.
Tanpa ada niatan untuk menyentuhnya.

Lagi, ponsel itu berdering.

Kali ini adalah sebuah panggilan masuk. Tapi Sean tetap cuek. Mematikannya lalu memasukkannya ke dalam saku celana.

Yubin yang melihat itu menatap heran.
"Kenapa gak diangkat bang?"

Sean hanya mengangkat bahunya cuek.
"Males. Katanya cuma 3 hari, tapi ini sudah lebih dari tiga minggu. Apa-apaan!?"

Sean kembali menenggak minumannya, lalu merangkul pinggang wanita disampingnya.
"Kau bebas sayang?" tanya Sean yang sudah sedikit tipsi itu.

Wanita itu tersenyum dengan lipstik merahnya yang menggoda, lalu mencium bibir Sean sekilas.
"Tentu," jawabnya. Lalu keduanya turun dari kursi bar.

Yubin menahannya.
"Mau kemana?"

"Tentu saja melepaskan sesuatu yang ingin menyeruak keluar. Kamu mau ikut, Yubin? Threesome??" tawar Sean ngawur dengan 3 jari di depan wajahnya.

Yubin cegukan mendengarnya. Ia belum pernah melakukan hal itu. Dan tidak akan mau kecuali setelah menikah.
"Tidak. Sebaiknya kita pulang bang." ajaknya dengan raut panik.

"No, no, no! Saya mau di sini, bersamanya." ujarnya sambil mencium bibir wanita yang tengah dirangkulnya.

Yubin melepas paksa ciuman mesum itu begitu saja, membuat Sean protes.
"Nanti Yibo itu bisa ngamuk bang."

Sean menggeleng.
"Sssttttt! Jangan sebut nama bocah gila itu. Saya hanya ingin bersenang-senang."

Yibo??

Siapa??

"Dia sudah punya pacar?" tanya wanita itu yang diangguki oleh Yubin.

"Sayang sekali, aku tidak mau melakukan dengan kekasih orang." ujar wanita itu, lalu menyerahkan tubuh limbung Sean pada Yubin.

"Eehhh?? Cantik mau kemana?" racaunya berusaha mengejar wanita tadi. Dan sebelum semakin berisik, Yubin segera membawa Sean keluar untuk menghirup udara yang lebih segar.

Yubin mendudukkan tubuh Sean pada kursi panjang di bawah lampu temaram dengan sedikit kasar. Sean itu berat.
"Huuufff!" hela Yubin.

"Gunamel bajingan!" umpatnya yang setengah sadar itu. Yubin hanya menepuk-nepuk bahu Sean untuk menenangkan.

Bang Sean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang