18. Paku Raja

345 35 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

TINNNNN!!!

TINNNNNNNNN!!

"Paku!! Mas Gunamel!!" jeritnya menghampiri mereka berdua yang tengah berkelahi. Dengan kepala Paku yang tengah di apit ketiak Yibo.

Sean melerai keduanya dengan wajah heran.
"Kali ini masalah apa?!" tanyanya.

"Bang Sean!!" pekik Paku. Wajahnya sudah memerah menahan tangis.

Sean memeluk adiknya itu, lalu menatap Yibo yang malah menampilkan wajah lugu minta di tinju.

Astaga..

Sean memijat pelipisnya yang berdenyut. Dia hanya meninggalkan mereka selama belasan menit untuk membeli makan untuk mereka bertiga. Dan sudah terjadi hal seperti ini??

Yibo mengangkat bahunya cuek, lalu mendekat ke arah Sean dengan merentangkan kedua tangannya.

Sean mengernyit heran, tidak mengerti dengan maksud Yibo.
"拥抱我." ucapnya dalam bahasa mandarin.

"Hah?! Mas Gunamel bicara apa? Saya bau??" Tanyanya dengan kernyitan dalam pada dahinya. Sean tidak mengerti bahasa apa yang di ucapkan oleh Yibo.

Yibo mendecih dan langsung mengapit lengan kiri Sean.

Melihatnya Sean mendesah lelah.
"Kenapa saya seperti tawanan begini??" ujarnya melihat pada keduanya bergantian.

Paku memicing ke arah Yibo, melihatnya seolah Yibo adalah ancaman besar untuk posisinya.
Paku mendongak dengan mata berkaca.
"Bang Sean sayang sama Paku, kan??"

"Hah?!"

"Jawab bang, bukan hah." protes Paku yang tangannya sibuk saling pukul dengan tangan Yibo.

Sean mengangguk patah-patah, kenapa adiknya tiba-tiba jadi seperti ini??
"Tentu saja bocah nakal." jawabnya.

Paku menjulurkan lidahnya pada Yibo yang menatapnya sinis.
"Lebih sayang aku atau dia?!" tanyanya lagi sambil menunjuk Yibo, yang menjulurkan lidahnya pada Paku.

"Sebenarnya ada apa ini??" tanya Sean sambil melepaskan diri dari keduanya. Lalu menatap bergantian antar keduanya.

Dan sejak kapan Mas Gunamel jadi menempel padanya seperti ini??

"Mas Gunamel??"

Tidak mendapat jawaban dari keduanya, Sean menatap adiknya.
"Paku Raja??"

Paku yang semula menunduk itu kini mendongak dengan wajah cemberut.
"Paku tidak suka dengan dia!" ujarnya menunjuk Yibo yang memasang wajah 'Aku?? Kenapa aku?'.

Sean menghela napasnya, kali ini ada permasalahan apa lagi antara Yibo dan juga adiknya. Kenapa mereka selalu saja bertengkar saat bertemu?? Membuat Sean pusing saja.
"Kenapa tidak suka?"

"Kata Bang Yibo, Bang Sean lebih sayang sama Bang Yibo!" Paku sesenggukan, "Paku tidak sukaaa!!" Jeritnya memeluk Sean posessif.

Sean mengusap wajahnya kasar, lalu menunjuk-nunjuk Yibo yang sedari tadi hanya diam. Dan menghindari kontak mata dengan Sean.
"Mas Gunamel.. Mas Gunamel bicara apa lagi??" ucap Sean yang sudah kepalang kesal. Kenapa Yibo suka sekali berkata yang bukan-bukan sih??

Sean jadi mengingat kembali kandasnya hubungan Sean dengan Mianmian :(

Jadi galau lagi :(.

"Katanya, dia akan merebut Bang Sean dari Paku!" sahut Paku yang masih erat memeluk Sean.

Sean menatap tajam Yibo yang masih menghindari kontak mata dengannya. Sean benar-benar ingin menceburkan Yibo ke dalam rawa.
"Paku.. Mas Gunamel mungkin hanya bercanda. Oke.." bujuknya yang mendapat gelengan dari Paku.

"Siapa yang bercanda?" sungut Yibo, "Saya serius!" ujarnya sambil menjulurkan lidah. Mengejek Paku yang menatapnya sengit.

Paku melepaskan diri dari Sean, lalu meraih tangan Yibo dan menggigitnya.

"AAAAKHH!!! BOCAH ANJ-"

"EKHEM!!!" deham Sean keras. Menghentikan Yibo yang akan berkata kasar pada adiknya.

"Babiiii~" desis Yibo yang menahan sakit pada punggung tangannya.
"Sini lo!!" ujar Yibo sambil mengejar Paku yang berlari menjauh.

"Wlekkkkk! Rasakan!"

"Kalau ketangkap. Habis kamu!" ancamnya yang terus berlari mengejar Paku.

Paku yang sudah lelah berlari, meminta perlindungan pada Sean.
"Bang Sean!!!" jeritnya karena hampir tertangkap oleh Yibo.

Yibo mendekat dengan santai, lalu berkacak pinggang dan tersenyum miring.
"Habis kamu." desisnya saat melihat Paku yang ketakutan di balik tubuh Sean.

"Bang Sean.. Tolong Paku.."

"Kena kau."

"AAAAAAAAAA!!!!!"

Sean menghela napasnya lelah. Kenapa hidupnya jadi kacau begini?? Kemana perginya kehidupan penuh kebahagiaan miliknya, Tuhan.....



Hmmmm : 🦖🙂

Bang Sean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang