Terlalu sibuk & Surprise

190 9 0
                                    

Sudah sekian kali wonwoo mencoba menelpon sang suami, namun lagi lagi sambungan telepon itu hanya Tersambung ke pihak operator saja, wonwoo hanya menghela nafasnya, kesal, kecewa, dan lelah mungkin itu yang tergambar dari ekspresi wajah wonwoo saat ini.

Ia mengalihkan pandangannya pada sebuah kue yang ada di hadapannya sekarang. Rencananya, ia ingin menghabiskan detik detik pergantian hari ulang tahunnya itu bersama sang suami. Meniup lilin bersama dan berbagi kue bersama.
Tapi tampaknya rencananya malah tak terwujud hingga dirinya yang sudah terlanjur kecewa dan memutuskan untuk meninggalkan kue itu disana.

Dengan malas ia berjalan kembali kedalam kamar. Untuk segera tidur. ia tau, suaminya itu memang bukan orang yang romantis, ia tau suaminya itu orang yang sibuk. Tak ingin terlarut dalam kekecewaan, wonwoo memilih untuk tidur saja sambil berharap dalam hati agar besok perasaannya mungkin bisa jadi lebih baik.

Mingyu terus terusan mengeluhkan kecerobohan
Yang tak menghubungi istrinya sejak tadi. Ponselnya mati dan ia tiba tiba harus menangani
Salah satu pasien yang buat dirinya pulang terlambat seperti ini.

Tepat pada pukul 1 dini hari, mingyu sampai dirumah, sudah terlambat 1 jam. Ia menemukan sebuah kue coklat dengan beberapa buah stroberi sebagai hiasan juga lilin lilin kecil diatasnya. Tergeletak begitu saja diatas meja.

Mingyu segera membawa kue itu kedalam dapur
Untuk ia masukkan kedalam kulkas. Setelah menyimpan kue itu kedalam kulkas, ia pun segera beranjak ke lantai atas, menuju kekamar.

Saat ia memasuki kamar, diatas ranjang sana, ia mendapati sang istri yang sudah tertidur lelap dengan memunggungi pintu. Ia mencoba mendekat, mengamati wajah cantik yang sedang tertidur dalam dekapan selimut tebal. Melihat wajah polos itu, rasa bersalah muncul kembali dibenaknya.

"Selamat ulang tahun, sayang. Maaf aku mengingkari janjiku." Bisik mingyu pelan sambil meninggalkan satu kecupan panjang di pucuk kepala sang istri.

Akhirnya mingyu pun memilih untuk berbenah dan bersiap untuk tidur. Bagaimana pun ia juga merasa lelah dan butuh istirahat. Saat punggung mingyu menghilang dibalik pintu kamar mandi,
Mata wonwoo kembali terbuka sedikit sebelum mengubah posisi tidurnya.


Skipp.....

Daru ujung tangga, ia melihat wonwoo yang sedang berdiri membelakanginya didekat meja pantry dan terlihat sibuk berbicara dengan seseorang diujung sambungan telepon.

Greep...

Mingyu langsung melingkarkan tangannya di pinggang ramping sang istri begitu pembicaraan telepon tadi berakhir. Membuat sang empu terkejut dan hampir berteriak.

"Maaf... Aku ingkar janji semalam" ujar mingyu langsung to the point wonwoo hanya menghela nafasnya saja.

"Ponselku mati, aku jadi tak bisa mengabari juga saat tiba tiba ada pasein yang harus segera aku tangani dan__"

"Iya, aku paham. Maaf ya kalau kesannya aku ga pengertian sama kerjaan kamu, gimanapun kan kamu tetap harus memprioritaskan pasien kamu dulu. Harusnya aku yang sadar dan ga boleh marah soal itu." Potong wonwoo sambil menggenggam tangan mingyu yang masih betah memeluk pinggangnya dari belakang. Minggu kembali diam Dan malah semakin mengeratkan pelukannya pada sang istri.

"Selamat ulang tahun istriku..." Bisik mingyu sambil memberikan satu kecupan panjang di pucuk kepala wonwoo.

Senyum itu terlihat merekah sesaat setelah wonwoo meniup lilin. Wonwoo sangat bersyukur dan bahagia, saking bahagianya, dengan usil ia mencolek sedikit cream di hidung sang suami membuat mingyu tergelak.

"Iseng ya...sini kamunya" ujar mingyu sembari menarik tangan wonwoo agar duduk dipangkuannya.

"Ini hadiah buat kamu yang udah iseng" ucapnya dengan menghadiahi wonwoo beberapa kecupan di wajahnya yang bahkan ikut terkena cream.

Keduanya masih betah dalam posisi yang sama, terutama wonwoo yang yang terlanjur nyaman berada di atas pangkuan sang suami. Ia menyandarkan kepalanya pada dada bidang suaminya. Sementara mingyu sendiri sibuk memberikan kecupan kecupan ringan pada kepalanya.

"Gyu, aku punya hadiah"

"Hadiah? Yang ulangtahun kan kamu, kenapa jadi Gyu yang dapat hadiah?" Balas mingyu tapi wonwoo hanya tersenyum.

Wonwoo mengarahkan tangan suaminya ke atas perut nya dari balik piyama yang ia kenakan. Mingyu sendiri hanya terdiam dan hanya mengikuti sang istri mengelus elus perut rata itu.

"Apa kamu merasakan sesuatu?" Tanya wonwoo sambil tersenyum membuat mingyu bingung.

"Usianya baru enam Minggu dan tampaknya ia sangat manja pada papa nya" mingyu masih bingung.

"Enam Minggu....enam Minggu...en_ehh ??tunggu!"

"Enam Minggu? K-kau hamil, sayang?" Sambung mingyu dengan nada dan ekspresi terkejut.

"Iya, harusnya semalam Aku mau beritahukan
Tapi karena ...ah tapi diberitahukan sekarang juga sama kan?" Balas wonwoo sambil memberikan satu kecupan di bibir sang suami.

"Kyaaaaa!!" Teriak wonwoo saat mingyu mengangkat tubuhnya. Mendudukkannya diatas meja dan menyingkap baju piyama istrinya.

"Hei, kamu bisa denger papa kan nak?"

"Terimakasih sudah hadir, nak, sehat sehat ya didalam sana, papa janji akan jagain kamu dan mama kamu dengan baik, pasti." Ucapnya dan meninggalkan satu kecupan panjang Di perut wonwoo, membuat sang empu tersenyum manis.
Ah, biarkan mereka menikmati masa masa keromantisan.....







Sorry for typos


Wonu minta cium huwee😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonu minta cium huwee😭





TBC


Short Mingyu Wonwoo //MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang