Baby

307 9 0
                                    



"Awhsss baby! Sakit!" Gerutu mingyu, wonwoo memukul wajah tampan sang suami dengan bantal.

"Rasain!! Abisnya wonu lagi tidur malah diganggu unghh" wonwoo cemberut, mingyu menghentikan tangan sang istri, lalu menatapnya.

"Hei sayang, liat udah jam berapa?" Wonwoo melirik kearah jam.

"Hehehe....jam 9" mingyu mencubit kedua pipi wonwoo.

"Unghh cakit!!" Wonwoo mengelus pipinya.

"Cakit? Aduh baby gemesin banget sih, Daddy mau makan wonu, boleh ga?" Tanya mingyu menyeringai.

"Makan wonu? Tapi wonu bukan makanan Daddy~" jawabnya dengan polos. 'sial! Ingin ku terkam sekarang juga arghhh, sabar Ming!'.

"Bukan gitu sayang~, udah lupain aja."

"Daddy~ wonu lapar" ucapnya sambil mengelus perutnya sendiri membuat mingyu terkekeh gemas.

"Baby ingin makan apa? Biar Daddy masakin."

"Ummm.... Wonu mau mam ayam bakar!" Mingyu tersenyum.

"Baiklah, wonu mandi gih, abis itu baru mam ayam."

Baru saja mingyu hendak berdiri tangannya sudah lebih dulu dipegang oleh sang istri, mingyu menoleh ke belakang.

"Gendong~" ucap wonwoo bibirnya manyun gaes. 'sial!'

"Oke, pegang yang erat baby." Mingyu pun mengangkatnya ala koala menuju kamar mandi.







°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°




Kini mereka sedang berada ruang tamu sambil menonton TV. Wonwoo duduk diatas pangkuan sang suami. Dia memainkan pipi mingyu dengan menusuk nusuknya, sang empu hanya pasrah melihat kelakuan sang istri.

"Hihihi, Daddy lucu!"

"Daddy ganteng bukan lucu, yang lucu itu baby" mendengar perkataan suaminya, wonwoo menghentikan menoel Noel pipi mingyu, dia mempoutkan bibirnya.

"Hei baby, itu bibirnya kenapa monyong? Mau Daddy cium?" Ucapnya sambil menggoda.

"Ihhh Daddy! Jangan godain wonu!" Teriaknya.

"Hahaha, abisnya baby gemesin, Daddy ga tahan"

"Ungh" wonwoo menyembunyikan wajahnya di leher sang suami.

"Sayang~" panggil mingyu.

"(_____)" tak ada sahutan.

"Baby...." panggil Minggu sekali lagi.

"Kenapa?" Jawabnya, posisinya masih menyembunyikan wajah itu dileher mingyu.

"Daddy mau baby yang lucu kaya wonu~" ucapnya terang terangan membuat sang empu menghadap mingyu.

"Maksud Daddy?"

"Daddy mau wonu hamil, boleh ga?"

"HAMIL?!"

"Ssstttt sayang, jangan teriak! Sakit nih kuping Daddy"

"Hamil itu kaya gimana Daddy?" Tanyanya polos.

"Yaampun baby, kamu ga tau hamil itu gimana?

Wonwoo mengangguk.

"Nanti diperut wonu ada babynya, makin lama perut wonu tambah besar."

"AAAAA!! GA MAU!" Wonwoo memeluk leher mingyu dengan erat.

"Kenapa ga mau sayang?"

"perut wonu jadi besar! wonu jadi jelek! Daddy ga sayang lagi sama aku!"

"Siapa bilang? Daddy malah suka wonu punya perut besar, baby tetap cantik dan Daddy sangat sayang pada wonu"

Mendengar penjelasan sang suami, entah kenapa membuat wonwoo tersentuh, matanya mulai berkaca-kaca, mingyu yang melihat itupun langsung mendekap erat tubuh mungil wonwoo.

"Atututu baby jangan nangis, nanti Daddy belikan permen, wonu mau?"

"Hikss.... Ga mau"

"Hmm kenapa?" Tanyanya halus.

"Daddy ga akan tinggalin wonu kan? Hikss" tanya wonwoo kesegukan.

"Daddy ga akan pernah bisa buat ninggalin baby, wonu kan istri Daddy? Ssttt udah ya, mending kita bobo"

Wonwoo mengangguk.

"Wonu sangat mencintai Daddy"

"Daddy juga sangatttt mencintai baby."

Mingyu menggendong tubuh sang istri ala bridal menuju kamar mereka.

















'tiba tiba GABUT! Dapat ide beginian hehe

Sorry for typos





TBC









Short Mingyu Wonwoo //MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang