(Y/n) terbangun cukup lambat pagi ini. Memikirkan siapa tamu yang akan datang semalaman membuat gadis itu kesulitan tidur. Jantungnya terus berdebar kencang semalam, seolah penantiannya akan berakhir hari ini.
Dengan baju panjang besar selutut ditambah celana panjang semata kaki, (y/n) bergegas memandikan satu persatu anak panti yang masih dibawah tiga tahun.
Rambutnya acak-acakan, bau badannya semerbak karena mengurus banyak hal di pagi hari. Rasanya sangat pegal, (y/n) benar-benar ingin mandi sesegera mungkin.
"Pakai baju berwarna hijau cerah yang kita beli minggu lalu ya? Kau pasti akan sangat cantik dengan baju itu." (Y/n) berbicara tergesa-gesa pada bocah perempuan berumur lima tahunan. "Ingat untuk menjaga sikap, jangan membuat Ayah malu, mengerti?"
Bocah itu mengangguk cepat dengan semangat. Rambutnya yang basah dibalut dengan handuk kecil lalu berlari keluar kamar mandi. Akhirnya pekerjaan pertama (y/n) dipagi hari selesai, kini tangannya menarik keatas baju miliknya. Menampilkan kulit pucat khas orang Snezhnaya yang memang tinggal di negara salju. Aliran air yang hangat langsung membuat tubuhnya rileks. Sedikit menenangkan diri dibawah shower, (y/n) menyabun tubuhnya dari atas hingga kebawah dengan sabun.
Tangannya sejenak berhenti diperut datarnya. Turun perlahan hingga bagian intim. Wajahnya memerah memikirkan bagaimana jika ada tangan pria dewasa tengah menyentuhnya disana.
Selama hidup, dia sangat awam dengan lawan jenis yang berusia diatas dirinya. Tidak mungkin dia memfantasikan anak-anak yang berada dibawah asuhannya sendiri, kan?
(Y/n) kembali teringat besarnya tangan yang ditutupi sarung hitam milik Capitano memeluk tubuh kecilnya dulu. Membayangkan tangan itu menjelajahi dirinya dengan kelembutan.
Tangan (y/n) terangkat menuju bibirnya yang bergetar pelan. Jemarinya merasakan betapa lembab dan empuk bibirnya.
Seperti apa rasanya ciuman?
Wajah (y/n) semakin menghangat, gadis itu segera menggelengkan kepalanya dengan cepat, menghapus pikiran mesumnya dari Capitano dan menyelesaikan mandi paginya.
Dia pasti sudah gila! Bertemu saja hanya sekali, bagaimana mungkin dia berpikir seperti itu pada penyelamat hidupnya sendiri.
(Y/n) mengeringkan tubuhnya dengan handuk merah muda, tangannya membuka lemari pakaian dan mengambil sebuah baju terusan berwarna putih dan sweater berwarna cream. Lemarinya berisi semua pakaian yang khas dirinya sendiri, yang memang suka warna terang dan lembut.
Menyisir rambutnya dan mengikatnya dengan pita putih. (Y/n) kini berdiri berjejer diantara para staf Panti Asuhan. Matanya melirik ke sekitar dan melihat meja sudah penuh dengan makanan mewah. Juga ada sepuluh kursi lain selain milik Ayah mereka. Sepertinya akan ada banyak tamu yang datang hari ini.
Anak-anak berusia dua belas tahun hingga delapan belas tahun tampak berjejer seperti properti. Mereka anak-anak yang akan dijadikan sebagai mata-mata untuk Fatui. Mereka anak-anak yang disiapkan agar bisa terbiasa dengan kondisi apapun.
Loyalitas yang ditanamkan sejak mereka dibawa ke sini demi menjadi kaki tangan Fatui.
(Y/n) sendiri memilih berada dijajaran staff karena tahu tidak ada yang mau mengambilnya sejak dulu. (Y/n) juga pernah beberapa kali menawarkan diri untuk masuk ke Fatui tapi selalu gagal karena seorang pengirim mora dalam jumlah banyak selalu menitipkan pesan agar dirinya tidak dimasukkan atau dikirim kemanapun.
Seolah dia memang sengaja dibiarkan tetap di House of Heart begitu saja.
Bocah kecil yang tadi (y/n) mandikan tampak menarik ujung bajunya dan melihat kearah (y/n) dengan kedua tangan terkembang. "Gendong."
(Y/n) dengan senyuman manis tentu saja langsung menyambut, tangannya segera memeluk tubuh bocah itu didalam pelukan. Tanpa menyadari seseorang berdiri dibelakangnya dan menatap tajam dari sebalik topeng hitam yang menutupi wajah.
"Kau sudah punya anak?"
Pandangan (y/n) bertemu pada sebuah topeng yang dipakai pemilik suara. Suara berat itu membuatnya kembali ingat pada sepuluh tahun yang lalu. Wajahmu langsung berseri, bibirnya langsung tersenyum pada pemilik suara.
"Tuan Penyelamat!"
.
.
..
.
.T
B
C.
.
.San: mas Capibara kek jelangkung ya, muncul tiba-tiba gitu aja 🗿
.
.
..
.
.Semua wansut tersedia di WA, boleh dibeli lewat WA dan ga ada penaikan harga bebs! Jangan lupa dibeli yaaa 😘
.
.
..
.
.09 September 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
𝓥𝓮𝓷𝓮𝓻𝓪𝓽𝓮 - [𝚃𝚑𝚎 𝙲𝚊𝚙𝚝𝚊𝚒𝚗 𝚡 𝙵. 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛]
FanficSepuluh tahun cukup untuknya bisa memetik buah cantik, bukan?