Suara ledakan mengejutkan (y/n) yang sedang menyisir rambutnya. Tangannya dengan cepat mengambil jubah panjang untuk menutupi baju tidurnya dan berjalan cepat kearah jendela. Ada asap hitam dari arah Sacred Flame yang membumbung ke langit.
(Y/n) keluar mengunci pintu kamar penginapannya dan berlari kecil mengikuti orang-orang berlari menuju stadium.
Tangannya menangkap seseorang yang tengah berlari. Wajahnya tampak panik dengan mulut menggumamkan nama Archon Pyro.
"Permisi!apa yang sedang terjadi?" (Y/n) bertanya dengan tergesa-gesa. Gadis itu memegangi tembok saat berbicara, sedikit bersembunyi saat mendapati beberapa Fatui tampak berlari keluar dari stadium membawa sesuatu dipunggung mereka.
"Archon Pyro diserang oleh Fatui." Orang yang tadi (y/n) tanyain bergegas melepas pegangan gadis itu dari lengannya dan berlari cepat. "Kamu juga cepat pergi dari sini, bahaya!"
Seolah terkoneksi, (y/n) langsung berlari melawan arus, menuju tempat para Fatui tadi menghilang, meninggalkan stadium Sacred Flame. Satu-satunya Harbinger yang ada di Natlan saat ini hanyalah Capitano.
Dan yang digotong para Fatui tadi mungkin saja Capitano. Bagaimana jika Tuannya itu terluka karena melawan Archon Pyro?
Detak jantung (y/n) meningkat berkali lipat, gadis itu menguntit dari belakang dengan cemas, melewati bebatuan dan pohon hingga menemukan sebuah goa yang dijaga oleh banyak Fatui petempur.
Dengan hati-hati (y/n) bersembunyi dibelakang batu besar, ditempat rumput tumbuh merumpun hingga ke lutut. Melipat kakinya kedada, (y/n) menunggu para Fatui petempur lengah.
Nafas gadis itu terasa berat saat mendengar suara serak dari rumput kering yang dipijak, suaranya cukup dekat hingga membuat (y/n) menundukkan tubuhnya cukup dalam.
"Siapa kau!"
Suara teriakan membuat (y/n) tercekat. Rambutnya ditarik dengan keras oleh seorang Fatui Agen, membuatnya panik dan merintih kesakitan.
"T-Tunggu! Aku bukan orang asing! Aku warga Snezhnaya!" (Y/n) tampak panik menjelaskan siapa dirinya.
"Kau menguping?! Kalau kau warga Snezhnaya seharusnya kau tahu dilarang menguping atau memata-matai orangmu sendiri!"
"Aku serius! Aduh, jangan tarik rambutku!" (Y/n) mengerang kuat saat tubuhnya diseret memasuki goa tadi. "Hei! Kau dengar! Aku bisa botak kalau rambutku kau tarik sekuat tenaga!"
"Diam! Tuan Capitano akan menghukummu!" Fatui Agen itu terlihat bergerak lebih cepat dan kasar. Tangannya menjerat rambut gadis itu lebih kuat dan melemparnya ke kaki Harbinger pertama yang sedang berbicara dengan seseorang berjubah hitam dan biru.
"Tuanku, saya menangkap penyusup." Fatui Agen itu melaporkan.
(Y/n) sibuk meringis mengusap rambutnya, bisa dia lihat beberapa helai rambutnya tersangkut disela-sela jemari Fatui Agen itu.
Dari belakang, (y/n) bisa mendengar suara dengusan tajam yang membuatnya berbalik dan bertemu pandang dengan Capitano.
"Tuan... Rambut saya sakit." Seperti mengadu kepada Capitano, (y/n) hampir saja menangis mengingat kulit kepalanya hampir copot karena ulah Fatui Agen.
Capitano yang mendengar suara ringisan (y/n) sejenak hanya diam sebelum memerintah bawahannya yang lain membawa pergi Fatui Agen yang menarik rambut (y/n) tadi kebelakang lalu kembali berbicara pada pemuda berjubah hitam.
"Ororon, benar?" Suara Capitano terdengar sedikit bergema. "Kita bicarakan lagi ini nanti. Aku ingin meminta penjelasan dari yang satu ini."
Capitano menunjuk (y/n) dengan dagunya. Pemuda yang bernama Ororon tadi langsung balik badan dan meninggalkan goa itu, goa yang kini hanya tersisa Capitano dan (y/n) saja didalamnya.
"Jadi," Capitano berjongkok. Tangannya yang membentuk cakar mencengkram dagu (y/n) dengan lembut. "Bagaimana bisa kau ada disini, (y/n)?"
. . .
. . .
. . .
T B C
. . .
San: Cipok aja mas, biar patuh 🌚
. . .
San up double soalnya ada yang ngetrakteer San muehehehhe, thanks yaaaa! Makin sayang deh, ini chapter khusus buat kamu 😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anyways, kalau ada yg mau upnya double entah mau di buku apapun itu boleh banget pake cara gini ya 😋