43

2.6K 332 17
                                    

TYPO🙏
HAPPY READING...!!!














Shani masih betah di depan meja riasnya. Kali ini dia akan berdandan lain dari pada biasanya. Dia ingin nampak cantik di malam yang spesial ini, meskipun setiap harinya juga cantik.

Setelah semuanya selesai Shani pergi ke kamar Jinan untuk melihat Chika yang berada disana sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah semuanya selesai Shani pergi ke kamar Jinan untuk melihat Chika yang berada disana sejak tadi. Dan anehnya gadis kecil itu tidak datang ke kamar untuk mencarinya.

"Ya ampuuunn adek!"
Teriak Shani saat melihat Chika dan Jinan sedang asik bermain Lego, kamar Jinan kali ini sudah berantakan dengan Lego yang berceceran di lantai.

"Mama?"

"Kakak?" Ucap Jinan panik.

"Kan udah dibilang jangan main dulu!" Omel Shani.

"Mama hiksss mamaa..." Chika mulai menarik bibirnya ke bawah saat mendapat bentakan dari Shani. Shani pun mendekat pada Jinan dan Chika yang tengah duduk di karpet samping tempat tidur Jinan.

"E... Itu kak... Tadi..."

"Apa? Kamu sendiri kan yang minta gantiin baju Chika?" Tanya Shani dengan sedikit nada yang meninggi. Jinan nampak kebingungan harus menjawab apa.

"Sana! Ganti baju." Ucap Shani pada Jinan.

"Iya kak," pasrah Jinan.

"Sekalian nih Chika juga."

"Ayo dek!" Ajak Jinan pada Chika.

"Mau sama mama hiksss..."

"Gak mau mama, kamu mulai gak nurut ya sama mama dek. Mama tadi bilang apa? Jangan main dulu, kamu lagi sakit. Papa sebentar lagi kesini. Kalo liat kamu belum rapi, adek mau mama dimarahin sama papa?"

"Nggak, huwaaaaaaa mama marah..." Tangis Chika semakin kencang. Sementara Jinan dia bergegas mengganti pakaian. Shani meraih tubuh Chika dan memangkunya.

"Suuttsss, udah udah... Mama gak marah, mama cuman kesel kalo adek gak nurut. Maafin mama ya?"

"Hiks hiks... Maafin Chika juga maa..."

"Iya sayang, yu kita ganti baju dulu. Papa kayanya udah di jalan deh."








***







Imel dan Keenan sudah berada diruang tamu. Suara klakson mobil terdengar dari luar, itu menandakan kalau Cio dan keluarganya sudah datang.

"Pah itu Cio udah dateng kayaknya." Ucap Imel.

"Iya mam, panggil kakak sama yang lainnya." Pinta Keenan.

"Ya udah pah, papa sambut mereka aja dulu."

"Assalamu'alaikum," salam Cio.

"Wa'alaikumsalam, ayo silahkan masuk."
Cio mencium punggung tangan Keenan lalu masuk lebih dulu.

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang