Hai hai, datang lagi nih gue...
Suka nggak?
Semoga suka yah!!!
Lagi semangat-semangatnya nulis, walau sibuk di trabas aja wkwkwk.Yuk, kasih love dulu buat pasangan ini ❤️
Kali ini kita hibur Gibran sama-sama.
Yaudah kita lanjut, Yukkkk!
Kita tidak pernah tahu dengan apa yang terjadi kedepannya, bahkan untuk beberapa menit kedepan tidak ada yang tau apa yang akan terjadi. Seperti halnya Gibran yang tidak memprediksi sama sekali tentang kemarahan Asha hari ini, atau mungkin kemarahannya sendiri.Ia menghembus napas berat lagi dan lagi, entah untuk keberapa kali. Sesak sekali rasanya, ia sentuh dada yang Asha tendang tadi, nyeri sekali. Ia periksa keadaannya, lumayan mengerikan, ada memar disana.
Bayangan kejadian beberapa jam lalu di kamarnya berputar seperti kaset film yang rusak. Ribut, mengganggu penglihatan, dan... Gibran harap itu bisa rusak sepenuhnya dan terhapus dari ingatan.
Beberapa tahun lalu, kejadian seperti ini juga terjadi. Ketika mereka sama-sama ingin melakukannya, lalu berakhir kacau seperti hari ini. Setelahnya, mengapa hanya ia yang tampak seperti lelaki brengsek? Mengapa hanya ia yang terlihat jahat disini? Ia tidak pernah memaksa Asha, mereka sama-sama mau melakukannya, lalu kenapa Asha harus bersikap seolah-olah ia sedang di perkosa?
Ia memejamkan mata, berharap bayangan itu hilang di ingatannya. Sepoi-sepoi angin menerpa wajahnya yang terasa panas, terasa sangat menenagkan. Bersyukurnya karena hatinya ikut menjadi tenang.
Ia mengambil napas berat sekali lagi. Matanya terbuka, menatap ponsel yang baru ia beli kemarin sebelum pergi jalan-jalan bersama anak-anak.
Ponsel itu menampilkan wallpaper yang istimewa, foto yang mahal. Ia mengambilnya diam-diam di mobil saat Asha ketiduran setelah pulang dari apartmennya malam itu. Ia tatap wajah lelap itu lamat-lamat, namun perasaannya semakin karuan. Ia membalikkan ponsel itu, merasa muak pada Asha. Untuk hari ini, ia janji hanya untuk hari ini.
Ponselnya berdering, ada nama Sahwa disana. Ia mengangkatnya.
*** 💦 ***
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
Teen FictionAsha dan Gibran adalah sepupu, Setidaknya seperti itu yang mereka tahu sampai akhirnya suatu rahasia besar terbongkar. Asha hanyalah anak pungut. dan demi menyelamatkan kehidupan mewahnya, ia dengan terpaksa harus setuju menikah dengan Gibran. Hubu...