Begin Again 17

49 7 5
                                    

Hai hai, gimana kabarnya? Baik yah gue harap...
Yang nungguin, makasih banyak sebelumnya, ayok kita berikan cinta untuk pasangan ini, kirim love dulu yang banyak banyak.

Okeh, kita lanjut yah!

Okeh, kita lanjut yah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 🌱 ***

Asha hanya melamun sejak tadi, ia tidak memiliki mood yang bagus hari ini, mungkin karena apa yang dilihatnya semalam. Setaunya Apartemen Gibran hanya dijadikan sebagai basecamp, tempat Gibran dan teman-temannya berkumpul jika ada waktu. Ia tidak pernah tahu bahwa Sahwa tinggal disana.

Ia tidak berani bertanya, lagipula hubungannya dengan Gibran tidak pernah baik-baik saja, rasanya ia tidak berhak.

Gibran masih belum keluar dari kamarnya padahal sekarang sudah jam delapan lewat, mungkin karena ini hari Jum'at, lelaki itu tidak masuk kuliah. Tetap saja, Gibran bukan tipe lelaki yang suka tidur pagi seperti ini.

Dilanda penasaran, akhirnya Asha berdiri dari duduknya, ia berjalan menuju kamar Gibran, mengetuk pintunya sekali, lalu sekali lagi karena tidak ada jawaban. Ia membuka pintu sedikit, mengintip ke dalam, tidak ada tanda-tanda kehidupan, jadi dia membuka pintu lebar-lebar dan tidak menemukan Gibran dimanapun.

Asha hendak keluar dari sana ketika sebuah figura menarik perhatiannya.

Foto Gibran yang diambil Ibu saat mereka pergi ke kebun binatang sewaktu kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Foto Gibran yang diambil Ibu saat mereka pergi ke kebun binatang sewaktu kecil. Asha tidak terlalu ingat, sebab ia baru pindah ke jakarta ketika umurnya lima belas atau enam belas tahun saat itu.

Ia tersenyum kecil. Menurutnya Gibran tidak banyak berubah, masih tetap menawan seperti di foto itu, bedanya sekarang lelaki itu sudah dewasa, wajah menggemaskannya sudah tidak ada, kecuali saat ia merengek dan menangis. Ia terkekeh.

"Dasar..." Gumamnya tanpa sadar.

"Apanya yang Dasar? Heh?"

Asha terperanjat, ia begitu saja membalik badan dan terkejut mendapati Gibran yang kelihatannya baru saja mandi, sebab rambutnya masih basah. Lelaki itu mendekat, membuat Asha mau tak mau mundur sampai akhirnya tertahan oleh meja. Gibran merunduk, membuat Asha ikut melengkungkan tubuhnya ke belakang. Ia menahan napas.

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang