Vote dulu dong!
Gibran ngetokin dahi bininya kemarin.
****
Oke, kita lanjut aja yah...
Seperti yang Asha minta, mereka menunda pindah rumah ke esokan hari agar Asha bisa istirahat. Setelah mengisi tenaganya dengan tidur seharian, kini Asha sudah siap dengan semua barang-barangnya. Gibran sudah lebih dulu turun membawa beberapa kopernya, kini hanya tersisa satu kotak yang berisi sepatu-sepatunya. Asha mengangkat kotak itu dan mulai menuruni anak tangga."Kan udah Gue bilang jangan, Biar Gue aja."
Gibran merebut kotak itu saat mereka di tangga, Asha mengikuti langkah Gibran. "Ya nggak apa-apa, nggak berat juga, kok."
Gibran menutup bagasi, memasuki mobilnya.
"Lo tuh kalau dibilangin suka ngeyel, mulai sekarang Lo harus nurut suami, kalau nggak bisa kualat loh!"Asha mendecih, "Emang iya?"
Lelaki itu tertawa, "Kualat beneran baru Lo ketawa."
Gibran menjalankan mobilnya, menyusuri jalan sekitar sepuluh menit sebelum memasuki sebuah kompleks perumahan yang terlihat nyaman. "Disini ada taman, cocok buat Lo yang sering jalan-jalan malam buat makan angin." Gibran menginformasikan, Asha melihat keluar jendela saat mereka melewati taman.
"Ada tempat Gym juga, lain kali ikut Gue Gym yuk!"
Perempuan itu hanya menggumam panjang, masih memperhatikan komplek yang sepi di jam kerja seperti ini, mereka melewati playground, Asha melihat ada banyak anak-anak yang bermain disana.
"Oo, ada playgroundnya!" Ia berseru riang, Gibran menoleh padanya dan tersenyum, pria itu meminggirkan mobil dan menghentikannya, membiarkan perempuan itu melihat anak-anak bermain lebih lama. Asha bahkan tidak sadar ketika mobil itu berhenti dan ketika mobil itu melaju.
Asha suka rumah baru mereka, rumah yang kelihatan besar dari luar tapi kecil di dalam, terasa nyaman juga. Sebagian besar di cat warna putih, menambah kesan elegant disana, bercampur hitam yang membuatnya terlihat mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
Teen FictionAsha dan Gibran adalah sepupu, Setidaknya seperti itu yang mereka tahu sampai akhirnya suatu rahasia besar terbongkar. Asha hanyalah anak pungut. dan demi menyelamatkan kehidupan mewahnya, ia dengan terpaksa harus setuju menikah dengan Gibran. Hubu...