Begin Again 20

48 11 5
                                    

Hai hai!!!
Gimana kabarnya?
Ketemu lagi dengan Asha Gibran.

Yuk kasih banyak cinta ❤️


*** 🔥 ***

Pernah suatu ketika, saat Ayah dan Ibu tidak bicara satu sama lain selama berhari-hari, Asha menghubungi Nenek, menceritakan situasi keadaan orang tuanya. Hari itu Nenek memanggil keduanya untuk berkunjung ke rumah Nenek, sementara Asha dan Kak Adelia waktu itu menjadi pesuruh Nenek untuk menyiapkan banyak hal.

Sederhana saja, hanya menyulap tanam menjadi tempat makan malam yang terlihat romantis. Asha ingat sekali, waktu itu ia sangat bersemangat sekali, namun setelah orang tuanya berbaikan, ia jadi malu namun juga bahagia. Ia tidak pernah menyangka akan menjadi perantara untuk membaikkan hubungan orangtuanya, padahal waktu itu ia masih belum tamat SMA.

Malam ini, gantian seluruh keluarga yang memberinya kejutan bersama Gibran. Ketika keduanya bangun dari tidur siang yang hampir menjelang magrib, mereka menuju taman dengan niat membantu menyiapkan perayaan Ulang tahun Nenek. Saat keduanya keluar dengan canggung, Ibu menariknya untuk duduk di kursi, sementara Gibran di tarik Mama menuju panggung kecil yang sudah di siapkan. Walau terlihat sederhana, Asha merasa ini semua sudah cukup.

Awalnya ia kebingungan, namun saat Ayah mengangkat kursinya untuk melihat Gibran yang sedang berdiri kebingungan di atas panggung, Asha menyadari bahwa keluarganya sedang mencoba mendamaikan keduanya.

Saat Gibran mengambil mic dan memulai dengan suara yang tidak jelas untuk mengecek sound, Asha menyadari bahwa begitu cepat marahnya hilang, bahwa begitu cepat kecewanya memudar.

"A-aa aa!!! Khmm, Hai semuanya... Saya Gibran, disini saya berdiri karena di tarik paksa oleh Mama."

Beberapa kekehan terdengar. Asha adalah salah satunya.

"Kayaknya mau di suruh nyanyi buat Istri saya yang sedang duduk disana..."

"Sayang, Habis ini jangan marah lagi yah?"

Tempat itu riuh dengan sorak-sorakan. Mengejek pengantin yang terbilang masih baru itu. "Sayang nggak tuh?" Isham berteriak dari ujung sana, menggoda adiknya.

Asha tertawa. Memang betul Gibran tidak pernah memanggilnya sayang, bahkan ketika mereka di waktu baik-baiknya, mereka hanya saling memanggil nama atau dengan panggilan mengejek seperti monyet? Haha...

Gibran mulai bernyanyi, suaranya yang berat dengan nada rendah terdengar sangat menyentuh hati. Asha tak henti menyinggungkan senyum, ia mengipasi wajahnya yang memerah, terlihat terharu. Air matanya menggenang.

Hanya sampai mengulang dua kali reff, setelahnya Gibran mengakhiri pertunjukannya dengan sangat bagus.

Tepuk tangan memenuhi taman yang terlihat ramai itu. Gibran melepaskan mic, mendekat pada Asha. Ia berlutut disana, meraih dua tangan Asha, menggenggamnya.

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang