| Kalo iya, gue punya uang banyak nih. Ayo nikah
Zeara berdecak kesal melihat pesan terakhir dari Kenfie, apakah pria itu berpikir dirinya akan mau di ajak menikah hanya karna uang? Oh ... Tentu iya, tapi tidak semudah itu maemunah.
Jika di telaah lebih dalam, bisa saja Zeara lebih memilih Kenfie karna lelaki itu sudah lama Zeara kenal, dan dari lama juga Zeara mengetahui bahwa perasaan pria itu sama sekali tidak berubah kepadanya.
Tapi, tapi, tapi ... Zeara sangat tidak menginginkan hidup damainya menghilang karna menikah dengan Kenfie, mengapa demikian? Ya karna Dianna si ular bersungut sangat terobsesi kepada Kenfie.
Jika saja Dianna mengetahui dirinya menikah dengan Kenfie, perempuan itu tidak akan ragu untuk mencelakai Zeara, Zeara yakin itu. Karna semasa SMA Zeara sempat sangat dekat dengan Kenfie dan berakhir dirinya terkurung satu hari di dalam gudang, dan itu sangat mengerikan.
Sejujurnya, Zeara sangat bisa melawan Dianna, hanya saja Zeara malas. Malas karena apa? Tentu saja malas karena untuk apa ia melawan Dianna? Dirinya sama sekali tidak menyukai Kenfie yang membuat Zeara tidak ada alasan untuk bermusuhan dengan Dianna.
Zeara berpikir cukup hanya menjauh dari Kenfie. Akan tetapi, Dianna tetap saja memusuhi dan merecoki Zeara, membuat Zeara jengah dan ikut memusuhi Dianna.
Dan semenjak itu pula Zeara memperingati dirinya untuk tidak menyukai Kenfie dan berdekatan dengan pria itu, Zeara hanya ingin hidup damai tampa ganguan Dianna.
Zeara kembali menatap layar ponsel, mengetik balasan untuk Kenfie.
You
Gak bosen ngetik gitu mulu? |
Urus aja si ular |
Gue mau nikah sama orang lain |Setelah memastikan pesannya terkirim, Zeara segera mematikan data. Gadis itu kembali menatap satu lebar kertas di hadapannya dengan serius.
•• Obsession••
Di dalam tengah-tengah hutan yang lebat, terdapat gedung yang terlihat menyeramkan, apalagi dengan suasananya yang sunyi membuat gedung tersebut semakin terasa mencekam.
Gerbang besar bangunan tersebut terbuka secara perlahan, mempersilahkan mobil berwarna hitam mengkilap itu masuk kedalam pekarangan gedung.
Elzean turun dari mobil bugatti chiron miliknya, memasuki gedung tersebut. Di belakang Elzean ada seorang pria paruh baya yang sedari tadi menunggu kedatangan tuanya.
Jangan bertanya dimana Lufie sekarang, karna pria itu telah menjalankan tugas barunya dari jam dua pagi tadi, Lufie tengah menjadi kapten kapal.
“Bagaimana dengan barangnya?” tanya Elzean kepada si anak buah.
Pria paruh baya itu tersenyum tipis, “Sangat Baik, Tuan. Tidak ada kendala yang terjadi beberapa minggu ini, semuanya berjalan sangat baik,” imbuhnya dengan bangga. “Barang-barangnya pun semuanya sangat segar, para pembeli sungguh puas akan hal itu.”
Elzean mengangguk paham. Teringat akan satu hal, Elzean kembali mengeluarkan suara, “Sekarang ini dan seterusnya berhati-hatilah saat membawa dan menculik, polisi sudah mulai mencium keberadaan kita.”
“Baik, maafkan bawahan saya.”
Elzean mengambil langkah memasuki salah satu ruangan, di ruangan ini terdapat banyak lemari pendingin. Pria yang sedari tadi mengikutinya memberikan sapu tangan, Elzean menerima sapu tangan tersebut tampa menatap kearah Pria tua tersebut.
Setelah memakai sapu tangan, Elzean membuka salah satu lemari pendingin. Mengambil benda berwarna merah muda, untuk memastikan barangnya dalam keadaan baik. Benda ini telah di bersihkan dan di masukan kedalam plastik dan beberapa jam lagi akan di berikan kepada si pelanggan.
Jika meneliti benda yang berada di tangannya, ternyata perkataan pria di belakangnya benar adanya, barangnya terlihat sangat bagus dan segar.
Merasakan ada panggilan telepon, Elzean segera menyimpan barang berwarna merah muda tersebut dan melepaskan sarung tangannya, memberikan sarung tangannya kepada pria paruh baya tadi untuk di buang.
Senyum Elzean terbit tatkala Zeara lah yang menelponnya, tampa berpikir lama Elzean segera mengangkat panggilan dari perempuan kesayangannya.
“Ada apa, Chéri?” Elzean membuka pembicaraan lebih dahulu, kakinya melangkah meninggalkan ruangan.
“Chéri?” tanya Zeara kebingungan di sebrang sana. “Siapa dia?”
Bukannya menjawab, Elzean lebih memilih tertawa kecil. “Itu bahasa prancis, silahkan cari tau sendiri.”
Terdengar suara decak kan kesal dari Zeara. “Udahlah, itu nggak penting! Aku nelpon kamu itu mau ngomongin tentang surat kontrak yang kamu kasih, Zean.”
Elzean menakan salah satu alisnya. “Kenapa? Apakah kamu tidak ingin mendatanginya?”
“Iya! Aku nggak sudi!”
Elzean menghentikan langkah sesaat, raut wajahnya berubah dingin. “Kenapa?”
“Kamu bertanya kenapa, Zean?” teriak Zeara, sudah Elzean pastikan di sebrang sana wajah Zeara tengah memerah padam dengan mata memelotot. “Lihat ini! Di dalam kontrak hanya kamu yang di untungkan, aku sama sekali tidak!”
Elzean mengernyit tidak mengerti, dirinya sangat mengingat jelas apa isi dari kontrak, tentu saja keduanya sama sekali tidak ada yang dirugikan, semuanya seimbang. “Coba bacakan poin mana yang kamu tidak suka.”
“Ada tiga poin ... Yang pertama, kita tidur seranjang! Yang kedua, aku harus menuruti semua perkataanmu! Aku tidak mau Zean,” geram Zeara. “Dan ini juga ... Kenapa aku harus menyiapkan keperluan mu?” lanjut gadis cerewet itu.
“Tapi itu hal yang sangat wajar dalam hubungan pernikahan, Zeara.”
“Tidak!” sanggah Zeara cepat. “Ini kan hanya pernikahan kontrak.”
“Mau kontrak ataupun tidak, namanya pernikahan ya tetap pernikahan, Zeara,” tukas Elzean berusaha sabar.
“Ck! Intinya aku mau rombak semua isi kontrak. Kalo nggak, aku gak mau nikah!” sewot Zeara tak ingin kalah dari Elzean.
Elzean memejamkan mata sesaat sebelum mengeluarkan suara, “Baiklah, besok pagi kita diskusikan lagi.”
“Jangan pagi, aku mau siang!”
“Ya, besok si-” Belum sempat Elzean selesai berbicara, sambungan sudah terputus secara sepihak oleh Zeara.
Elzean kembali memejamkan matanya, menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan. “Bocil,” cibir Elzean pelan, matanya menatap kearah layar ponsel dengan senyuman tipis di bibir tebalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Obsesi
RomanceKarna sebuah insiden penculikan, Zeara memutuskan untuk mempunyai seorang bodyguard, tapi siapa sangka? Zeara malah memperkerjakan seorang gelandang yang gadis itu temukan di jalanan, Zeara memperkerjakannya sebagai bodyguard pribadi untuknya! Dan i...