puasa kelima

10 3 0
                                    

Zayyan dan jaehyuk kelabakan karna mereka telat sahur, dan berakhir di omelin sang ibu. Setelah selesai sahur, mereka ke masjid untuk sholat subuh.  Selesai itu, mereka pergi untuk marathon sekeliling komplek.

"Jae, lihat buah mangga"ucap zayyan menunjuk sebuah pohon mangga yang berbuah lebat, dan jaehyuk memandangi pohon tersebut.

"Kamu mau ki? Ayo kita ke pasar saja, beli buahnya"ucap jaehyuk. Dan zayyan mendengus kesal, anak itu dasar.

"Mending langsung dari pohonnya, gratis"ucap zayyan, dan jaehyuk pun menjawab sedikit menampar.

"Tapi kau tak meminta izin, bukankah itu hukumnya haram?"tanya jaehyuk, ia melanjutkan jalannya. Meninggalkan zayyan yang meneriaki namanya itu.

"Aish, aku lupa. Dia itu kan murni, seperti bayi! Apalagi dia mualaf"ucap zayyan melihat jaehyuk sudah pergi menjauh.

Jaehyuk pov

Aku tak tau apa yang zayyan pikirkan, bukankah ini bulan puasa? Dia ingin mengambil buah, tanpa seizin pemiliknya. Tentu saja aku marah, aku pernah dengar bahwa memakan milik hak orang lain, tanpa izin itu adalah haram.

Aku kembali berjalan, dan melihat pohon mangga lagi. Apakah seisi komplek ini pencinta buah? Sedari tadi aku melihat pohon jambu, pohon cermai, pohon mangga, pohon mangga apel, pohon kelapa, ada lagi yang nanam buah naga. Herannya bisa tumbuh, kemaren aku memcoba menanamnya di kebun ibu zayyan. Tapi benihnya malah mati

"Iki sepertinya menginginkan buah mangga, apa aku beli aja kali ya benihnya biar bisa di tanam di depan rumah"ucap jaehyuk, ia lalu berjalan ke arah pasar yang berada di dekat sana. Lalu beranjak ke salah satu penjual buah mangga

"Buk, buah mangganya sekilo berapa?"tanya jaehyuk.

"20 ribu aja nak"ucap sang penjual menjawab pertanyaan darinya.

"Berikan 2 kilo, ya!"ucap jaehyuk, kenapa murah sekali ya? Tak sampai 5rb won. Setelah itu ia memberikan uang 50 ribu, ia pun berani bertanya.

"Ibuk, kalo boleh tau ibu ada jual benih buah mangga?"tanya jaehyuk, sang penjual lantas tertawa. Apakah aku salah berkata?

"Nak, jika kau ingin menanam buah mangga. Tanamlah bijinya itu"ucap sang penjual, buah mangga ada bijinya kah? Pikirku.

"Sejak kapan buah mangga ada bijinya buk?"ucap jaehyuk, dan penjual itu tertawa lagi. Sepertinya ia cocok jadi pelawak saja, sedari tadi ibu tersebut tertawa.

"Udah dari zaman nenek moyang, mangga punya biji. Kayaknya kamu sering makan jenis mangga yang gak ada bijinya"ucap penjual tersebut, ya sepertinya. Karna selama ini, aku membeli mangga harganya tak semurah ini. Apakah beda jenis beda harga ya?

"Baiklah buk, terima kasih. Nuhun"ucap jaehyuk, setelah itu ia pergi untuk pulang ke rumah zayyan .

☪️☪️☪️

"Jae pulang"ucap jaehyuk saat sampai di rumah zayyan, dengan menenteng plastik buah mangga. Tak lama setelah itu, zayyan juga pulang Membawa sesuatu.

"Ya Allah jae, banyak amat buah mangganya. Lihat! Aku juga bawa buah mangga"ucap zayyan menunjuk kresek nya yang berisi buah mangga.

"Kau mengambilnya zayyan? Bukankah sudah ku bilang tak boleh"ucap jaehyuk, baiklah iya sedikit berlebihan karna menaikan nada bicaranya.

"Yak yak, aku meminta izin ya! Tanya aja pak rt. Dia yang bantu izinin, bahkan di kasi 20 buah nih"ucap zayyan, jaehyuk bernafas lega.

"Btw banyak amat dah tuh buah yang kau bawa, berapa kilo tuh"ucap zayyan melirik kantung plastik jaehyuk.

"2 kilo" singkat padat bikin jantung zayyan turun, apakah jaehyuk menawar harganya? Karna setaunya buah mangga itu sekilo mahal. Apalagi 2 kilo

"Heh Banyak anjrit, berapa uang yang kau habiskan"ucap zayyan kepada jaehyuk, jaehyuk pun menjawab dengan jujur. Ia mengatakan harganya murah, hanya 40 ribu.

"Tapi 40 ribu itu mahal jae-"ucap zayyan terpotong ketika ibunya mendatangi keduanya.

"Ini ribut ribut apa toh nduk, loh kenapa mangganya banyak sekali. Kalo jaehyuk sih ibu yakin dia beli, ajay nyolong mangga bu rt lagi ya?!"ucap ibu zayyan menatap garang putranya itu.

"Enak aja, zayyan izin ya. Pak rt yang bantu nanyain, jadi di kasi 20 buah"ucap zayyan tak terima dengan ucapan ibunya itu, wanita itu mengangguk paham.

"Dan kau jae, kenapa beli banyak? Pie iki ngabisin nya"ucap ibu zayyan bingung, bagusnya di buat apa buah mangga sebanyak itu.

"Bikin jus aja kali bu" jawab jaehyuk dengan santainya, wanita itu jadi pusing melihat tingkah keduanya. Ia lalu mengangkat buah pemberian zayyan dan jaehyuk ke belakang. Gini gini ibunya kuat

Zayyan dan jaehyuk pun masuk ke kamar mereka, mengambil handuk lalu mandi. Terserah lah yang penting mereka harus mandi dulu, bau!

Bersambung...

Maaf, up dikit dulu. Lagi gak ada ide, kayaknya besok gak bisa up.

hari raya pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang