puasa ketiga

7 2 0
                                    


Selamat membaca

"Ada apa?"tanya jaehyuk ketika melihat zayyan uring uringan setelah membaca novel yang ia beli kemaren, zayyan pun memandang jaehyuk dan melempar novel tersebut ke sembarang arah.

"Penulis novelnya tak adil, masa kekuatan tokoh utama gak bisa ngalahin figuran. Malah yang punya kekuatan paling besar itu figurannya"ucap zayyan masih jengkel dengan novel yang ia beli, ia pikir novel tersebut akan berakhir bagus.

"Bersabarlah, jangan marah marah! Nanti pahala puasa mu berkurang"ucap jaehyuk menasehati zayyan agar bisa lebih bersabar, lagian salahnya membaca novel saat di bulan puasa.

"Yahhh, tapi aku masih kesal"ucap zayyan namun tak ayal ia mengambil novel yang ia lempar tadi, sayang udah beli mahal mahal kalo sampe hilang. Jaehyuk menghela nafasnya, lalu menyimpan buku panduan sholat yang ia baca. Ia lalu melirik novel yang zayyan pegang

"Dengar, terkadang kita berpikir bahwa seseorang itu hebat. Padahal di luar sana ada lebih banyak orang yang lebih kuat, penulis tersebut sudah benar menuliskan itu. Ia hanya berpikir sesuai logika, pemeran utamanya memang kuat. Tapi seperti kata pepatah, di atas orang pintar masih ada yang lebih pintar darinya"ucap jaehyuk kepada zayyan yang lalu melamunkan ucapannya.

"Aku paham sekarang, ah jae terima kasih telah menyadarkan ku!"ucap zayyan lalu memeluk jaehyuk.

"Tumben sekali kau mau memeluk, biasanya kau akan menghindar atau bahkan menendang ku"cibir jaehyuk, yang membuat zayyan tersadar dan langsung melepaskan pelukannya.

"Kau merusak suasana, huh!" Setelah itu zayyan pun keluar dari kamarnya di susul oleh jaehyuk.

☪️☪️☪️

"Bosan sekali, tak adakah yang bisa kita lakukan selain ini?"tanya jaehyuk kepada zayyan yang sedang mengisi sebuah kaleng dengan minyak solar untuk di jadikan pelita nanti.

Saat ini, keduanya tengah membuat pelita yang akan di pasangkan untuk malam ke 27. Sangat terlalu awal, tapi zayyan tak ingin membuang waktu. Waktu itu berjalan dengan cepat, bisa saja hari ini puasa ketiga tiba tiba besoknya lebaran.

"Kau tau rendang kan?"tanya zayyan kepada jaehyuk yang memasangkan sumbu sumbu pelita.

"Tau, kenapa? Kau ingin puasa periuk ya!"ucap jaehyuk kepada zayyan yang terkejut dengan ucapannya itu, darimana ia tau puasa periuk?

Untuk informasi, puasa periuk kalo di bahasaku "puasa iuk iuk" di sebut seperti itu karena asal mulanya dari kata "periuk" atau penanak nasi. Biasanya orang yang gak puasa dan memeriksa magicom saat pagi hari, maka mereka akan di katain puasa periuk.

"Nggak lah, aku kan puasa! Puasa periuk itu untuk orang yang pagi pagi buka magicom terus gak puasa"ucap zayyan.

"Dan juga, dariman kau tau kata itu?"lanjutnya lagi, ia rasa tak pernah mengajari jaehyuk kata itu.

"Oh dari anak anak, tadi pagi aku singgah sebentar ke toserba buat beli plaster luka. Terus dengar anak anak ngomong kata itu, terus aku tanya artinya"ucap jaehyuk. Ia menjawab dengan jujur, serius! Tak berbohong.

"Baiklah aku percaya, setelah ini kita akan membuat rendang. Aku ingin memberikannya kepada ibu, omong omong rendang yang akan kita buat berasal dari resep temanku. Keluarganya orang minang"ucap zayyan.

"Kau punya teman ternyata, ku pikir tak ada yang ingin berteman karena kau maniak permen"ucap jaehyuk, tanpa sadar ucapan itu mengingatkan zayyan dengan suatu hal.

"Ya nggak salah sih, aku memang gak punya teman saat SMA. Karna aku di bully"ucap zayyan dengan santainya, jaehyuk pun meminta maaf karena salah bicara. Namun zayyan tak keberatan, jaehyuk tak salah. Jadi dia tak akan marah, karna jaehyuk tak tau tentang masa lalunya.

"Pelitanya udah jadi, yuk bikin rendangnya!"ucap zayyan, mereka pun menuju sebuah kandang ayam. Jaehyuk menyerngit keheranan, untuk apa mereka kemari? Namun keheranannya langsung terjawab ketika melihat zayyan berusaha menangkap ayam ibunya itu.

"Ki! Jangan bilang kita akan menangkap ayam untuk di jadikan rendang?"tanya jaehyuk, sedikit terkejut.

"Benar sekali! Kita akan membuat rendang dari ayam ini, ayo bantu aku"ucap zayyan berusaha menangkap ayam berwarna putih.

"Tapi itu milik ibumu, kita akan di marahi nanti"ucap jaehyuk ragu dengan perkataan zayyan.

"Selagi ibu tak tau, ayo!"ucap zayyan.

"Tidak mau, itu sama saja kita memakan makanan haram. Karna ibumu pasti tak mengizinkannya"ucap jaehyuk.

"Tak apa nak, ambil saja. Anak ini memang gitu, sudah terbiasa mengambil ayam tanpa izin ibu"ucap ibu zayyan yang entah dari mana datangnya.

"Ibu sangat menyebalkan! Tapi memang benar, dulu aku sering mengambil ayam ibu diam diam lalu ku jadikan rendang"ucap zayyan.

Karna mendapatkan persetujuan, jaehyuk pun ikut membantu menangkap ayam. Cukup memakan waktu lama, tapi hasilnya memuaskan. Mereka menangkap 2 ekor ayam yang gemuk, ibu zayyan pun mencabut bulu ayam tersebut dan membersihkannya.

Setelah bersih dan di potong kecil kecil, mereka lalu memasukan bumbu rendang untuk di masak setelah itu memasukan santan. Setelah tercampur dengan sempurna, ayam pun di masukan. Untuk menunggu rendangnya masak, memakan waktu sampai berjam-jam.

Hari sudah sore, setelah rendangnya selesai di masak. Zayyan dan jaehyuk Kembali ke curug untuk mandi, dan sebuah batu menarik perhatian jaehyuk. Ia lantas mengambilnya dan menyimpannya ke saku

"Bukankah ini menyenangkan ki? Beristirahat dari industri idol"ucap jaehyuk kepada zayyan yang sedang memancing di dekat air yang terdapat banyak ikan.

"Ya menyenangkan, tapi aku rasa ada sesuatu yang hilang. Aku merindukan para member, tapi ini adalah liburan terpanjang ku. Jadi aku harus menikmatinya bukan?"ucap zayyan menjawab pertanyaan jaehyuk tersebut.

"Kau benar, tapi aku merasa nyaman di sini. Seolah ada sihir yang membuatku tak ingin kembali ke korea"ucap jaehyuk menatap zayyan..

"Jangan lupa, kau warga negara asing. Waktu mu hanya 1 bulan di sini, dan kita akan kembali ke korea. Menjadi asing, dan seperti seolah tak mengenal"ucap zayyan tanpa melihat jaehyuk.

Ya benar, sebenernya selama ini mereka saling mengenal. Treasure memang sunbae mereka, tapi zayyan sudah kenal jaehyuk dari acara musik bank yang mempertemukan kedua grup mereka. Di atas panggung mereka bersikap seolah tak saling mengenal, tetapi di luar panggung mereka sering nongkrong bersama.

"Treasure ada sasaeng kan? Tapi bagus lah kita kemari, tidak di bocorkan oleh sasaeng"ucap zayyan.

Sebenarnya sedikit sulit untuk menempuh perjalanan ke Indonesia, bahkan untuk tinggal di sini sangat sulit. Sulit untuk menghindari media, tapi entah bagaimana jaehyuk berhasil lolos.

"Ki, bisakah setelah ini. Saat kita berada di panggung, kita saling menyapa?"tanya jaehyuk menatap zayyan, zayyan pun melihatnya dan tatapan mereka bertemu.

"Aku tak bisa menolak permintaan mu, tentu saja jaehyuk"ucap zayyan lalu tersenyum ramah.

Bersambung....

hari raya pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang