Makin ngawur, tapi makin rame. Yaudah lah thanks yang udah mau baca, aku bersyukur banget! Jangan lupa vote.Zayyan dan jaehyuk tengah memakan kue yang masih tersisa acara kemaren, ini sudah puasa ketujuh. Sangat tidak terasa, sudah seminggu aja.
"Jaehyuk, ntar keluar yuk joging abis sahur"ucap zayyan, dan jaehyuk langsung tersedak mendengarnya. Joging jam 3 pagi? Iya 3 pagi, mereka sahur jam 2:45 bisa aja keluar dari rumah jam 3 pagi
"Apa gak kepagian?"tanya jaehyuk, zayyan menggeleng. Tentu saja tidak! Joging tidak melihat jam, mau malam pagi siang sore. Selagi bisa olahraga mah
"Yaudah lah, yuk aja sih aku mah"ucap jaehyuk mengalah, demi zayyan apa sih yang nggak. Zayyan pun puas, mendengar jawaban jaehyuk.
Mereka melanjutkan makan kue nya, ibu zayyan memang sengaja memesan banyak banyak. Karna tau kedua orang ini lebih banyak makan kue, ketimbang makan nasi. Apalagi saat sahur mereka cuman makan, 1 sendok nasi.
Zayyan mengunyah kue, lalu melirik jam. Jam 2:55 baiklah saatnya keluar, ia meletakan piring kue, yang sudah habis. Jaehyuk pun menyusul saat sudah selesai makan
Mereka berkeliling komplek, dengan berlari santai. Saat sudah lelah, keduanya berhenti di depan sebuah tk, rumor mengatakan tk itu angker. Tapi zayyan tak percaya
Ia meminum air putih yang ia bawa, lalu membuka hpnya sebentar. Biasa selfi dulu gak sih, pengen pamer ke member. Jaehyuk tiba tiba merasa merinding, ia menatap ke belakang. Dan di sana ia melihat ayunan bergerak gerak sendiri, tapi tak ada orang yang duduk. Ia langsung lemas, ia pun takut takut hendak berpaling. Saat berpaling
boo! Dasar zayyan iseng, bisa bisanya dia mendekatkan wajahnya ke milik jaehyuk. Jaehyuk terkejut setengah mati, ia beristighfar.
"Ki! Jangan iseng ah"ucap jaehyuk yang terkejut, zayyan tertawa terpingkal pingkal akibat ekspresi temannya itu.
"Kenapa sih? Kek lihat han-" belum sempat zayyan mengucapkan kata hantu, zayyan membekap mulutnya itu. Ia pun melepaskannya kembali, zayyan pun bernafas lega.
"Yahaha, takut ya lo?"ucap zayyan, namun ia melihat ekspresi pucat milik jaehyuk membuat ia terdiam. Sepertinya jaehyuk melihat sesuatu, tapi apa itu? Apakah di belakangnya? Atau di sampingnya!??
"K-ita pulang aja yuk ki"ucap jaehyuk sedikit terbata bata, ia tak berani menatap ke arah zayyan. Dan zayyan pun juga tak berani berpaling, keduanya pun pergi meninggalkan tk tersebut. Dan saat sudah jauh, dan hampir di dekat rumah zayyan bertanya.
"Tadi liat apa jae?"tanya zayyan penasaran, ia tau temannya itu pasti melihat sesuatu. Tak mungkin wajahnya pucat, karna zayyan mengejutkannya.
"Besok pagi aja ku jawab"ucap jaehyuk, zayyan mengangguk mengerti. Ia tak akan memaksa, jika anak itu belum berani cerita sekarang.
☪️☪️☪️
"Jadi jae, apa yang kau lihat kemaren?"tanya zayyan, saat keduanya tengah memberi ayam makan. Jaehyuk meliriknya, lalu ia duduk dan meminta zayyan untuk duduk di sampingnya. Zayyan pun menyanggupinya
"Kau tau? Saat kau selfi, aku melirik ke arah tk. Dan di sana ada ayunan yang bergerak sangat cepat, Padahal tak ada orangnya. Dan jika karna angin tak mungkin secepat itu"ucap jaehyuk, mengingat hal yang terjadi subuh tadi.
"Selain itu, saat kau tertawa dan mengejek ku takut. Aku melihat di sampingmu seorang wanita berambut panjang, tak hanya itu saat wanita itu menghilang. Sekilas aku melihat sesuatu terbang di belakang mu, tapi yang ku lihat hanyalah rambut, dan organ!"lanjutnya, bulu kuduknya kembali berdiri. Zayyan langsung pucat, untung saja ia tak berbalik saat menyadari tingkah aneh jaehyuk.
"Bah, kok serem? Bukannya setan di kurung saat bulan puasa?"tanya zayyan, kalo wanita yang terbang dan yang hanya ada organnya itu kayaknya kuyang. Kuyang itu bukan setan, tapi kalo untuk wanita berambut panjang? Apakah itu jin?
"Aku tak tau, aku sangat takut saat itu. Sehingga tak berani menatapmu"ucap jaehyuk.
Ini adalah salahnya mengajak jaehyuk joging jam 3 pagi, zayyan jadi menyesal. Ia pun meminta maaf, tapi jaehyuk mengatakan tak apa! Lagian ini bukan salahnya, salah jaehyuk yang terlalu penakut. Padahal budaya di sini sama korea berbeda, jadi tak heran jika jaehyuk tanpa sengaja bertemu dengan mba kun kun dan kawan kawannya itu.
Saat tengah asik berdiam, ibu zayyan pulang dengan tergesa gesa mengambil sesuatu dari kamarnya. Ya tasbih! Ia membawa tasbih dan hp, zayyan heran lalu ia pun berani bertanya..
"Ada apa bu?"tanya zayyan, ibunya pun berhenti. Dan menghampiri keduanya
"Komplek kita, lagi di teror sama kuyang! Kemaren hampir ketangkep, tapi gak berhasil. Dan sekarang warga nemuin tubuh tanpa kepala, bahkan organ organnya menghilang di sebuah pohon pisang"ucap ibu zayyan, jaehyuk seketika terdiam. Apakah kuyang itu yang ia lihat semalam?
"Zayyan boleh ikut bu?"tanya zayyan kepada ibunya, ibunya menggeleng keras. Ia tak akan membiarkan anaknya itu dan temennya merasa ketakutan.
"Kalian di rumah aja, ini baru tengah hari. Nanti ibu pulang jam 5 sore, ingat kunci pintu dan jendela. Jangan biarkan orang lain masuk! Adek mu, akan tidur sama ibu. Tolong jaga adek, dan jaehyuk ya nduk" setelah mengucapkan itu, ibu zayyan pergi.
Dengan panik, zayyan dan jaehyuk masuk rumah. Mereka mengunci pintu dan jendela, adek zayyan yang berada di kamarnya terkejut, saat zayyan mengangkutnya keluar dari kamar.
"Ada apa sih kak?"tanya sang adek, zayyan hanya menjawab seadanya saja.
"Kamu akan tidur bareng ibu sampe situasinya terkendali"ucap zayyan, adeknya heran. Ia bertanya lagi
"Kenapa?"
"Kuyang" satu kata yang membuat sang adek langsung terdiam, ia tau! Dulu saat ia masih balita, dia hampir di culik oleh kuyang. Ibunya pernah bercerita, itu sebabnya ia tau.
Sedangkan jaehyuk, melihat kedua kakak adek yang terdiam itu. Dari yang ia simpulkan, sepertinya wanita yang di sebut kuyang itu dapat membahayakan orang orang. Semoga aja, kuyangnya cepat tertangkap
Bersambung....
Lengah dikit, ganti genre wkwk.
Btw besok triple up
KAMU SEDANG MEMBACA
hari raya pertama
Random"apa itu puasa?" "lebaran itu apa?" "Indonesia really?" "aku ingin belajar islam, bisakah?" note; ini hanya cerita fiksi, bukan nyata! jangan menyangkut pautkan dengan kehidupan nyata jaehyuk, karena ini hanya imajinasi semata saya