puasa ke empat belas

7 2 0
                                    

Happy reading, maaf baru bisa update sekarang. Karna baru selesai operasi, sebenarnya belum pulih total. Tapi aku paksain nulis demi kalian, terima kasih untuk pembaca yang sudah vote cerita ini.

°

°

°

°

"Zayyan zayyan"panggil jaehyuk, tumben sekali anak itu memanggil zayyan bukan iki seperti biasanya.

"Kenapa jae?"ucap zayyan menjawab, sekaligus bertanya balik kepada jaehyuk.

"Beberapa member akan ke sini, saat malam ke 27 nanti. Mereka udah tau soal aku masuk Islam, dan mereka hanya bisa mendukung apapun yang ku inginkan"ucap jaehyuk, matanya berbinar saat ia menjelaskan rencana para membernya itu saat malam 27 nanti.

"Waduh, alamat makin rame dah nih rumah. Tahun ini bakalan makin rame nih lebaran"ucap zayyan, jaehyuk pun menyetujui ucapannya itu.

Ini adalah hari raya pertama jaehyuk, dan besok adalah puasa ke 15. Sangat tidak terasa, ia sudah setengah bulan di Indonesia. Rekor terlamanya tinggal di luar negri, di tambah ia tinggal di Indonesia yang tak ada musim salju.

"Ingin mengunjungi suatu tempat?"ajak zayyan, jaehyuk pun lantas memandangnya. Tempat apa?! Seperti apa tempat itu?

"Tempat apa itu?"tanya jaehyuk penasaran, zayyan hanya menanggapinya dengan senyuman. Entah apa yang anak itu rencanakan

☪️☪️☪️

"Eh panti asuhan?"ucap jaehyuk terkejut, tempat yang zayyan maksud subuh tadi ialah panti asuhan.

"Ya tidak salah lagi, kau tau kan panti asuhan?"ucap zayyan, dan jaehyuk pun mengangguk. Siapa sih yang tidak tau panti asuhan.

"Tentu saja aku tau, orang bodoh mana yang tidak tau panti asuhan"ucap jaehyuk, zayyan langsung menyentil bibir milik jaehyuk yang membuat pria itu meringis.

"Jangan berkata kasar, kau sedang puasa. Hilang setengah pahala mu"ucap zayyan yang membuat jaehyuk terdiam, seperti anak anjing yang lucu.

Keduanya pun masuk ke dalam panti, zayyan menemui ibu panti dan memberikan semua keperluan yang di butuhkan panti asuhan. Sedangkan jaehyuk, pria itu memperhatikan beberapa anak anak yang sedang bermain.

"Apa yang sedang kau lakukan"ucap zayyan yang tiba tiba muncul, ia sudah selesai dengan urusannya. Lalu jaehyuk menujuk seorang anak yang terdiam menyendiri.

"Kau lihat anak itu? Bukankah ia terlihat menyedihkan, tak bermain bersama yang lain"ucap jaehyuk.

"Mungkin saja ia sedang ingin menyendiri, atau moodnya lagi gak ada untuk bermain"ucap zayyan berpikir positif. Tak mungkin anak anak lain menjauhi anak itu, seperti yang di pikirkan jaehyuk.

"Tidak, sedari tadi. Aku memperhatikannya, dan di lihat dari perlakuan anak anak panti. Ia memang di jauhi, entah karna apa"ucap jaehyuk, ia sedih. Anak kecil itu sepertinya ingin bermain, tetapi tidak ada yang mau mengajaknya bermain.

Zayyan pun memanggil seorang anak panti yang ia kenal, saat itu anak panti menjelaskan. Kalo anak yang jaehyuk tunjuk itu bernama alva. Ia memang di jauhi karna sejak kedatangannya di panti, seorang suster di temukan tewas saat memberinya makan. Lalu rumor menyebar, kalo anak itu Malaikat pengantar kematian.

Itu sebabnya, tak ada yang ingin dekat. Hanya kepala panti saja, meski kepala panti baik baik saja sejauh ini. Anak itu tetap di jauhi, jaehyuk jadi semakin prihatin dengan keadaan anak itu.

"Zayyan"panggil jaehyuk, ia menatap lekat mata zayyan seperti sedang mengirimkan telepati. Zayyan mengerti tatapan itu, tapi agak sulit untuk mengajak pulang dan mengadopsi anak itu.

"Aku ingin membawa anak itu ke korea, apapun masalahnya!"ucap jaehyuk, bersikeras dengan pemikirannya.

Zayyan menghela nafasnya, ia keras kepala. Sangat sulit untuk mengadopsi seorang anak, apalagi membawanya ke luar negri.

"Baiklah apapun untuk mu"ucap zayyan menyerah, sebenarnya agak sulit untuk mengadopsi seorang anak. Tapi panti asuhan ini, tidak di awasi oleh negara. Jadi sepertinya sedikit mudah untuk mengadopsi seorang anak

Zayyan pun masuk menemui kepala panti, dan zayyan langsung mengatakan niatnya kepada kepala panti. Niatnya itu di sambut bahagia oleh kepala panti, ia langsung memberikan surat adopsi. Hanya butuh tanda tangan wali

Kepala panti sudah menyiapkan dari lama surat itu, ia hanya bersiap siap kalo ada yang ingin mengadopsi anak itu. Ia langsung menyerahkan surat adopsi itu

"Nih, surat adopsi. Udah ku tanda tangani, kata kepala panti udah bisa bawa anak itu"ucap zayyan, setelah menyelesaikan urusannya. Jaehyuk pun dengan semangat mendatangi anak itu

"Hai anak manis, aku mulai sekarang adalah wali mu. Panggil aku appa"ucap jaehyuk, dan anak itu menyerngit bingung. Appa itu apa? Begitulah pikirnya.

"Appa adalah panggilan untuk ayah dalam bahasa Korea, ia adalah ayahmu mulai sekarang. Karena kami sudah mengadopsi mu"ucap zayyan, saat melihat ekspresi kebingungan anak itu.

"Kalian berdua orang tuaku?"ucap anak itu ambigu, bukan ambigu. Tapi di telinga jaehyuk dan zayyan agak berbeda maknanya.

"Ah tidak, aku adalah teman appa mu. Tidak punya hubungan apa apa"ucap zayyan panik, anak itu semakin terheran. Bukankah mereka berteman? Berarti ada hubungan.

"Umurmu 5 tahun bukan?"ucap jaehyuk, dan anak itu mengangguk dengan pertanyaan jaehyuk.

"Kalian beneran adopsi aku? Kalian tidak takut dengan rumor yang tersebar tentang ku?"ucap anak itu, anak yang masih kecil. Tapi pemikirannya sudah dewasa, dan paham akan keadaan.

"Dengar nak, aku tidak percaya tentang rumor apapun itu. Mulai sekarang kau adalah anak ku, dan yang harus kau tau bahwa saat hari raya ke empat kita akan pulang ke rumahku di korea"ucap jaehyuk, anak itu pun mengangguk paham. Ia memeluk jaehyuk

"Terima kasih telah mengadopsi ku"ucap anak itu, jaehyuk langsung tak berkutik saat anak itu memeluknya.

Zayyan terkekeh melihat ekspresi jaehyuk yang kaku itu, ia pun membawa keduanya pulang. Sebelum itu jaehyuk mampir ke toko pakaian anak anak untuk membeli pakaian alva.

Tak terasa waktu berjalan cepat, waktu berbuka pun tiba. Ibu zayyan sudah tau tentang jaehyuk yang mengadopsi anak itu, dan langsung di sambut baik oleh ibu zayyan. Karena ibu zayyan memang sangat menginginkan cucu, dari anak anaknya. Namun zayyan memang tidak ingin cepat menikah, sang ibu menghargai keputusan itu

"Makan yang banyak, mulai sekarang anggap aja aku adalah nenekmu. Panggil aku oma"ucap ibu zayyan, anak itu mengangguk. Ia melanjutkan makannya, sudah lama ia tak makan enak seperti ini.

"Jae, apakah kau akan membawakan anak ini ke korea?"ucap ibu zayyan, jaehyuk pun mengiyakannya.

"Tentu saja, aku akan mengubah identitasnya juga"ucap jaehyuk, ia akan mengurus semua keperluan alva.

"Heh, yang bener aja jae?"ucap zayyan yang terkejut dengan keputusan jaehyuk. Sebenarnya, anak itu tak punya akte kelahiran. Jadi mudah saja mengubah identitas

"Alva, ulang tahun mu tanggal berapa?"ucap jaehyuk bertanya kepada anak itu.

"Aku tak tau, ibu panti hanya bilang. Ia menemukan ku saat tahun 2019. Masih bayi"ucap anak itu jujur.

"Kalo di hitung sih, umurnya beneran 5 tahun nih"ucap zayyan, jaehyuk akan mengurus semuanya. Anak itu akan ia beri nama yoon jaehan.

Puasa keempat belas resmi berakhir, besok adalah pertengahan puasa. Semoga berjalan lancar juga

Bersambung...

hari raya pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang