3 Tahun yang lalu....
Tiga tahun yang lalu, Lex, Zayyan, dan Hyunsik adalah sahabat sejati yang tak terpisahkan. Mereka bertiga saling melengkapi meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Lex, yang terlahir dalam keluarga kaya, memiliki segala kemewahan dalam hidupnya, tetapi ia lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatnya daripada terjebak dalam dunia glamor yang sering kali kosong. Hyunsik, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, selalu membawa keceriaan dan semangat, membuat mereka bertiga semakin dekat.
Zayyan, meskipun berasal dari keluarga kaya, memilih jalan yang berbeda. Dia meninggalkan rumah dan keluarganya yang mapan, Cemara, untuk mengejar impian kuliah di Korea. Keberaniannya menginspirasi Lex dan Hyunsik, yang mendukung keputusan Zayyan sepenuhnya. Di universitas, mereka bertiga menjadi sahabat sejati, berbagi impian dan tantangan, serta saling menguatkan.
Namun, segalanya berubah ketika Zayyan mengalami kecelakaan serius saat menjalani kegiatan di kampus. Dia terjatuh dari tebing saat mendaki, dan akibatnya, ia mengalami cedera parah yang membuatnya terbaring di rumah sakit. Ketika Lex mendengar berita itu, dunianya seakan runtuh. Dia merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan mulai mogok makan, merasakan betapa hampa hidupnya tanpa kehadiran Zayyan yang selalu ceria.
Hyunsik, yang melihat sahabatnya dalam keadaan terpuruk, merasa prihatin. "Lex, kau tidak boleh seperti ini. Zayyan pasti ingin kau kuat. Dia akan baik-baik saja, aku yakin," katanya dengan penuh harapan. "Kita harus tetap berdoa dan mendukungnya dari jauh."
Lex menatap Hyunsik dengan mata berkaca-kaca. "Tapi, bagaimana jika dia tidak bisa kembali seperti dulu? Dia adalah segalanya bagiku," jawabnya, suaranya bergetar.
Hyunsik menepuk bahu Lex, berusaha menguatkan. "Zayyan adalah orang yang kuat. Dia sudah melewati banyak hal untuk sampai ke sini. Kita harus percaya padanya dan berjuang untuknya. Mari kita lakukan yang terbaik untuk mendukungnya saat ia berjuang untuk pulih."
Dengan kata-kata Hyunsik yang menguatkan, Lex mulai berusaha membuka diri. Mereka berdua pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Zayyan. Melihat sahabatnya yang terbaring lemah, Lex merasa hatinya teriris, tetapi ia tahu bahwa dukungan mereka sangat berarti bagi Zayyan.
🖤🖤🖤
Malam semakin gelap, dan suasana hutan semakin mencekam. zayyan menatap sing yang tampak diam.
" sing ada apa denganmu? kenapa kau terlihat gelisah?" tanya zayyan.Leo yang menyadari gerak gerik sing pun menjawab ucapan zayyan.
" sing takut gelap kak zayyan" ucap nya pada zayyan.Zayyan pun merapatkan dirinya dan menggenggam tangan Sing, memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan. Sing yang digenggam oleh zayyan menemukan kekuatan dalam dirinya dan mendukung yang mengingatkannya bahwa dia tidak sendirian.
Sing tersenyum menatap zayyan. "Terima kasih, Zayyan," ucapnya dengan suara lembut. Meski gelap mulai menyelimuti hutan, kehadiran Zayyan membuatnya merasa ada seseorang yang selalu melindunginya.
Namun, di dalam hati Sing, bayangan kakaknya yang hilang terus menghantui. Dia ingat saat-saat mereka bersama, saat kakaknya selalu ada untuk menemaninya melewati malam-malam gelap. Sing merindukan sosok itu dan merasa kehilangan yang mendalam. Rasa takutnya bukan hanya karena kegelapan, tetapi juga karena rasa kehilangan yang menyakitkan, meskipun kenangan itu ia buat dan kakaknya saat dia masih sangat kecil .
Leo, yang melihat ekspresi Sing, mencoba mengalihkan perhatian. "Bagaimana kalau kita bercerita? Mungkin bisa membuat kita lebih berani menghadapi malam ini," sarannya.
Gyumin, yang duduk di dekat mereka, menambahkan, "Iya, kita bisa berbagi cerita seru atau lucu. Aku punya banyak cerita tentang pengalaman konyol di sekolah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Singkat ( Xodiac)
Mystery / ThrillerDi suatu sore yang cerah, ketika matahari mulai merunduk di ufuk barat, lima remaja laki-laki : Sing, Leo, Wain, Gyumin, dan Davin memutuskan untuk menjelajahi gedung sekolah terbengkalai yang terletak tak jauh dari sekolah mereka. Mereka mendengar...