Dalam kegelapan yang menakutkan, lima pemuda terikat di sudut ruangan yang lembap dan dingin. Ketegangan memenuhi udara saat mereka berusaha melepaskan diri dari ikatan yang mengikat mereka. Di luar, dua sosok arwah ini Hyunsik dan Lex, berkeliling Mension ayah tiri zayyan, bertekad untuk membebaskan teman-teman mereka dan menemukan tubuh Zayyan yang hilang.“Hyunsik, kita harus cepat sebelum terlambat,” ujar Lex, suaranya penuh kecemasan. “Aku tidak mau Zayyan selamanya terjebak di sekolah terbengkalai ini.”
“Benar, Lex. Kita harus mencari cara untuk membebaskan yang lain dan menemukan tubuh Zayyan,” jawab Hyunsik, matanya berkilau dengan tekad. “Sepertinya kita harus ke ruangan itu. Ayah tiri Zayyan pasti ada di sana, karena itu adalah ruangan rahasia Mension ini.”
Dengan semangat baru, mereka melanjutkan pencarian, menembus dinding-dinding Mension yang angker. Untunglah, sebagai arwah, mereka dapat melewati pintu dengan mudah. Namun, begitu memasuki ruangan tersebut, aroma menyengat darah dan kengerian menyergap mereka.
“Bau sekali di sini!” Hyunsik hampir ingin muntah.
“Benar, Hyunsik. Ini seperti ruangan psikopat,” kata Lex sambil menahan napas.
Mereka berdua tertegun saat melihat isi ruangan. Dindingnya dipenuhi dengan lukisan mengerikan, sementara di sudut-sudut ruangan terdapat bangkai manusia yang tergeletak. Darah berceceran di mana-mana, menciptakan suasana yang lebih mencekam.
“Oh ayolah, ternyata teman-teman kita benar-benar terjebak di sini, di rumah sang psikopat gila,” desah Lex, jantungnya berdegup kencang.
“Tidak! Kita harus melakukan sesuatu!” Hyunsik berteriak, berusaha menggali kekuatan dari dalam dirinya. “Kita tidak bisa membiarkan mereka menderita lebih lama lagi.”
Dengan semangat yang membara, Hyunsik dan Lex mulai mencari cara untuk membebaskan teman-teman mereka. Mereka merasakan keberadaan jiwa-jiwa terperangkap, mengingatkan mereka betapa pentingnya untuk segera bertindak. Meskipun mereka hanya arwah, tekad mereka untuk menyelamatkan teman-teman yang terjebak dalam kegelapan itu tidak akan padam.
Sementara itu, di dalam ruangan gelap itu, kelima pemuda berjuang melawan ketakutan dan rasa putus asa. Suara-suara aneh bergema di sekitar mereka, menambah rasa mencekam. Mereka saling berusaha untuk tetap tenang, berharap Hyunsik dan Lex segera menemukan mereka.
“Siapa yang melakukan ini pada kita, aku ingin pulang ?” tanya Leo , suaranya bergetar.
“Entahlah. Yang penting, kita harus tetap berjuang,” sahut Sing. “Kita harus percaya, Hyunsik dan Lex akan datang menyelamatkan kita.” tambah gyumin.
Pertarungan antara harapan dan ketakutan semakin memuncak. Di luar, Hyunsik dan Lex terus mencari jalan untuk membebaskan semua orang, menyadari bahwa waktu semakin menipis. Ruangan rahasia ini menyimpan banyak misteri, dan mereka harus menemukan kunci untuk mengungkapnya sebelum semuanya terlambat.
Dalam kegelapan yang mencekam, harapan masih menyala, menunggu untuk dinyalakan kembali.
🖤🖤🖤
Di tengah hiruk-pikuk Bandara Internasional Hong Kong, Zayyan, pemuda dengan mata indah yang memancarkan semangat dan keberanian, sedang bersiap-siap untuk perjalanan pentingnya. Meskipun tubuhnya masih terasa lemah, tekadnya untuk menyelamatkan teman-teman dan adiknya, Sing, membangkitkan semangat yang tak tergoyahkan.
Di sampingnya, beberapa bodyguard yang ditugaskan oleh ayahnya mengikuti setiap langkahnya, sementara kedua orang tuanya memberikan dukungan penuh. “Kau harus hati-hati, Zayyan,” ucap ibunya, suaranya penuh kecemasan. “Kami tidak ingin kehilanganmu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Singkat ( Xodiac)
Mystery / ThrillerDi suatu sore yang cerah, ketika matahari mulai merunduk di ufuk barat, lima remaja laki-laki : Sing, Leo, Wain, Gyumin, dan Davin memutuskan untuk menjelajahi gedung sekolah terbengkalai yang terletak tak jauh dari sekolah mereka. Mereka mendengar...