Teka teki apa ini ?

58 9 2
                                    

    Sudah hampir tiga jam lebih mereka berkeliling dirumah itu, tetapi mereka sama sekali tidak menemukan apapun. tiba tiba wanita yang membukakan pintu itu menghampiri mereka, dan bertanya. untuk apa kalian mencari tuan muda zayyan? bukankan sudah lama tuan muda zayyan tidak pulang, dan menurut yang saya tau tuan muda zayyan sedang berada di Mension lain.ucap sang wanita itu yang tak lain adalah pembantu dirumah itu. ucapan pembantu itu membuat sing dan gyumin kaget. mereka berfikir apakah mereka salah tempat atau wanita ini sengaja menutupi nya.

   Sing dan Gyumin saling berpandangan, perasaan cemas menyelimuti mereka. Mereka telah berkeliling selama hampir tiga jam tanpa hasil, dan kini, pembantu rumah itu tiba-tiba muncul dengan informasi yang mengejutkan.

"Berada di mansion lain?" tanya Sing, berusaha tetap tenang meskipun jantungnya berdebar kencang. "Apa maksudmu? Di mana mansion itu?"

Pembantu itu mengerutkan kening, tampak ragu. "Saya tidak tahu informasi lebih lanjut. Tapi yang saya dengar, Tuan Muda Zayyan tidak di sini. Sudah lama dia pergi."

Gyumin merasa gelisah. "Apakah Anda yakin dia tidak ada di sini? Kami sangat khawatir tentangnya."

"Ya, saya yakin. Tuan Muda Zayyan tidak pulang dalam waktu yang lama," jawab wanita itu, suaranya terdengar tulus. "Saya hanya seorang pembantu, tapi saya tidak ingin ada yang buruk terjadi padanya."

Sing dan Gyumin merasa bingung. Apakah mereka telah melakukan kesalahan dengan datang ke tempat ini? Atau mungkin wanita ini menutupi sesuatu? "Apakah Anda tahu di mana mansion lain itu berada?" tanya Gyumin, mencoba menggali informasi lebih lanjut.

Pembantu itu mengangguk pelan. "Saya tidak tahu pasti, tetapi saya pernah mendengar nama tempat itu. Mungkin Anda bisa mencari di sana. Namun, saya peringatkan, untuk berhati hati. "

Mendengar itu, Sing merasa dorongan untuk segera mencari tubuh Zayyan semakin kuat. "Kami tidak bisa tinggal di sini lebih lama. Kita harus pergi ke mansion itu sekarang juga," ucapnya, memandang Gyumin dan yang lainnya. banyak sekali pertanyaan dibenak mereka, apa pembantu itu tidak mengetahui kalau zayyan mengalami kecelakaan? atau memang tubuh zayyan terdekat disana ? , hanya author yang tau.

Lex, yang mendengarkan percakapan tersebut, ikut bergabung. "Kita tidak bisa mengabaikan informasi ini. Jika Zayyan memang berada di mansion lain, kita harus mencarinya sebelum terlambat."

Hyunsik mengangguk setuju. "Mari kita pergi. Kita tidak punya waktu untuk dibuang."

Sebelum pergi, Sing kembali bertanya kepada pembantu itu. "Ada satu hal lagi. Apa yang Anda tahu tentang ayah tiri Zayyan? Apakah dia ada di sini?"

Wanita itu menggelengkan kepala. "Saya tidak tahu, tetapi saya khawatir. Dulunya Tuan Muda Zayyan selalu berada di bawah pengawasan ketatnya."

Mendengar itu, kekhawatiran Sing semakin dalam. "Kita harus bergerak cepat," katanya, dan mereka semua segera bergegas keluar dari rumah.

Dalam perjalanan menuju mansion lain, suasana di antara mereka penuh dengan ketegangan. Sing merasa gelisah, memikirkan keadaan tubuh Zayyan. "Kita harus mencari tahu apa yang terjadi padanya," kata Sing, bertekad.

Lex memimpin jalan, berusaha menenangkan teman-temannya. "Kita akan menemukannya. Kita sudah datang sejauh ini. Kita tidak bisa menyerah."

Mansion yang mereka tuju terlihat megah namun menyeramkan. Saat mereka mendekatinya, Sing merasakan aura yang tidak menyenangkan. "Semoga tubuh Zayyan baik-baik saja," bisiknya, hatinya penuh harapan dan rasa takut.

Ketika mereka tiba di mansion, suasana semakin mencekam. Pintu besar terbuka sedikit, dan mereka bisa mendengar suara dari dalam. Dengan hati-hati, mereka melangkah masuk, berusaha tidak menarik perhatian.

Di dalam, mereka menemukan ruangan yang luas dengan perabotan mahal dan lampu-lampu yang redup. Suasana terasa aneh dan sunyi. Tiba-tiba, mereka mendengar suara orang berbicara. Rasa penasaran mendorong mereka untuk mendekat.
tiba tiba suara langkah kaki mendekati mereka, apakah yang terjadi dengan mereka selanjutnya? apakah mereka akan menjadi tawanan orang tua tiri zayyan?

   Mau apa kalian disini, suara keras nan tegas itu berucap. ia adalah ayah tiri zayyan. lancang sekali kalian masuk Mension ku tanpa izin. mereka semua terkejut dengan suara itu. bahkan Leo yang berada dekat dengan kolam hampir terjebur.kalau saja tidak dibantu oleh Wain tadi. sing menghela nafas dengan berani ia maju. maaf sebelumnya , kami kesini untuk mencari kak zayyan. ucap sing. 

  Suasana di dalam mansion semakin tegang setelah ucapan ayah tiri Zayyan menggema di ruangan. Sing, Gyumin, dan yang lainnya merasakan ketidakpastian yang meluap-luap. Ayah tiri Zayyan berdiri dengan sikap angkuh, matanya tajam menatap mereka seolah ingin menakut-nakuti.

"Jadi, kalian datang ke sini untuk mencari Zayyan?" desis ayah tiri Zayyan, suaranya penuh kebencian. "Kau tahu, dia sudah lama tiada. Kenapa kalian masih mencarinya?"

Sing berusaha menahan rasa takutnya dan menjawab, "Kami tahu tubuh Zayyan berada disini ! Tolong jangan berpura-pura, Pak!"

Gyumin menambahkan, "Kami tidak bodoh. Kami mendengar rumor bahwa tubuh Zayyan disembunyikan di sini."

Ayah tiri Zayyan mendengus, tampak marah. "Apa gunanya kalian mencampuri urusan keluarga ini, lagi pula buat apa saya menyembunyikan tubuh orang sudah mati ? Aku tau Zayyan adalah milikku! Dan jika dia tidak ada, itu bukan urusan kalian."

Leo yang hampir terjebur di kolam berusaha menenangkan kegelisahan di dalam dirinya. "Kami hanya ingin membantu Zayyan. Dia adalah teman kami, dan kami tidak akan berhenti sampai kami menemukannya."

Mendengar kata-kata Leo, ayah tiri Zayyan mulai tersenyum sinis. "Kalian semua tampaknya sangat percaya diri. Tapi sayangnya, kalian tidak tahu apa-apa tentang saya atau keluarga saya."

"Tapi kami tahu bahwa Zayyan tidak seharusnya berada dalam posisi ini!" teriak Sing, berani menantang. "Kami akan mencari tubuh dia, tidak peduli apa pun yang terjadi!"

Mata ayah tiri Zayyan menyempit, seolah mencari kelemahan di antara mereka. "Apa yang bisa kalian lakukan? Kalian hanya sekelompok anak muda yang tidak berdaya. Jika tubuh Zayyan memang ada di sini, saya tidak akan membiarkan kalian menemukannya."

Gyumin, yang mendengarkan dengan seksama, berusaha mencari cara untuk meredakan situasi ini. "Kami tidak ingin berkonfrontasi dengan Anda, Pak. Kami hanya ingin tahu di mana tubuh Zayyan berada. Jika Anda mencintainya sebagaimana yang Anda katakan, maka Anda seharusnya tidak menghalangi kami."

Ayah tiri Zayyan tampak tertegun sejenak, tetapi kemudian kembali ke sikap defensif. "Cinta? Apa yang kalian tahu tentang cinta? Saya yang merawatnya ketika tidak ada yang peduli. Dia adalah tanggung jawab saya."

Sing dan teman-temannya saling berpandangan, merasakan ketegangan di udara. Mereka tahu bahwa jika tidak segera bertindak, mereka mungkin kehilangan kesempatan untuk menemukan Zayyan. "Kami akan mencari ke seluruh mansion ini jika perlu," ucap Sing dengan mantap. "Kami tidak akan mundur."

"Silakan coba," tantang ayah tiri Zayyan. "Tapi jika kalian melangkah lebih jauh, kalian akan menyesal."

Dengan keberanian yang diperoleh dari tekad mereka untuk melindungi Zayyan, Sing dan yang lainnya mulai bergerak. Mereka tidak akan membiarkan ancaman itu menghentikan mereka. "Kami akan menemukan tubuh Zayyan," kata Sing, bertekad. "Tidak peduli berapa banyak rintangan yang harus kami hadapi."

Saat mereka mulai mencari, ayah tiri Zayyan memanggil seseorang dari balik bayang-bayang. "Kamu pikir ini akan mudah? Kalian tidak tahu apa yang sedang kalian hadapi?, bahkan dengan lancang kalian memasuki Mension ku tanpa izin"

Mereka semua merasakan ancaman yang jelas, tetapi semangat mereka tidak pudar. "Kami akan berjuang," kata Gyumin, "dan kami akan membuktikan bahwa Zayyan masih hidup, dan tubuhnya harus bertemu !"

Akankan mereka berhasil?
Apakah tubuh zayyan benar berada disana?
Atau mereka malah terjebak?

Happy Reading 🥰 ❤️

Pertemuan Singkat ( Xodiac)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang