Di dunia yang sunyi, dari tempatnya bersandar Zayyan mengamati delapan pemuda yang berusaha keras mencari tahu keberadaan tubuhnya. Ia terharu melihat semangat dan tekad sahabat-sahabatnya. Mereka tidak hanya berjuang untuk dirinya, tetapi juga untuk kebahagiaan yang pernah mereka miliki bersama.
"Terima kasih, kalian semua," Zayyan berbisik, suaranya lembut namun penuh emosi. "Aku melihat betapa kerasnya kalian berjuang untuk menemukan tubuhku. Tapi jika memang takdirku harus seperti ini, aku akan menerima. Yang paling penting, jangan biarkan dirimu dalam bahaya."
Sing, adik Zayyan, mendengar ucapan itu dan langsung menggelengkan kepala. "Jangan bicara seperti itu, Kak! Aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku. Aku akan berjuang sampai tubuhmu kembali, agar kita bisa hidup bahagia seperti dulu. Sudah bertahun-tahun aku mencari, dan aku tidak akan menyerah!"
Leo, salah satu sahabat dekat Sing, menambahkan, "Benar, Kak Zayyan! Kami adalah saksi hidup perjuangan Sing. Dia tidak pernah berhenti mencari dan berusaha. Kami akan berjuang untuk mempersatukan tubuhmu dan jiwamu kembali. Kami tidak akan membiarkanmu pergi."
Zayyan merasakan kehangatan dari kata-kata sahabat-sahabatnya. Meski berada di antara dua dunia, ikatan cinta dan persahabatan mereka tetap kuat. Ia tahu bahwa mereka tidak akan berhenti sampai menemukan jalan untuk membawanya kembali.
"Dengarkan, Zayyan," hyunsik melanjutkan dengan semangat. "Kami akan mencari setiap petunjuk yang ada. Kita tidak akan berhenti, tidak peduli seberapa sulitnya. Kami akan menemukan cara untuk mempersatukan tubuhmu dan jiwamu kembali."
Zayyan merasa bangga dan terharu. "Kalian adalah teman terbaik yang pernah kumiliki. Aku berjanji akan selalu mendukung kalian dari sini, meskipun aku tidak bisa berada di sisi kalian secara fisik."
Dengan tekad yang bulat, ketujuh pemuda itu memulai pencarian mereka. mereka hanya bertujuh diantaranya sing, Leo, gyumin, Wain, Davin, hyunsik dan lex. Karena zayyan dan beomsu terjebak di gedung terbengkalai itu, roh Mereka tidak akan bisa keluar kecuali zayyan sadar dari komanya dan jiwa beomsu tenang. Mereka mengumpulkan informasi, mengikuti jejak yang ditinggalkan, dan menyelidiki tempat-tempat yang mungkin menyimpan rahasia tentang hilangnya Zayyan. Setiap langkah yang mereka ambil dipenuhi harapan dan semangat.
Sing tidak pernah lelah, selalu mengingat janji yang dibuatnya kepada Zayyan kakaknya. Ia bertekad untuk tidak membiarkan kakaknya pergi. Bersama teman-temannya, ia berusaha menggali setiap kemungkinan, meskipun risiko dan bahaya mengintai di mana-mana.
Di dunia lain, Zayyan dan beomsu terus mengawasi perjalanan teman-temannya. Ia berdoa agar mereka selamat dan tidak menghadapi bahaya. Kekuatan persahabatan mereka menjadi sumber energi yang membuatnya tetap bertahan di antara kegelapan.
"Jangan khawatir zayyan, mereka hebat percayalah" bisik beomsu meyakinkan zayyan.
Sahabat-sahabatnya saling mendukung, saling menguatkan ketika menghadapi tantangan. Mereka belajar bahwa dalam kebersamaan, ada kekuatan yang luar biasa. Ikatan mereka menjadi lebih kuat, dan semangat mereka tak tergoyahkan.
🖤🖤🖤
Saat dalam pencarian, mereka tiba tiba menemukan sebuah lokasi yang mencurigakan. Di sinilah mereka merasa Zayyan mungkin berada. Namun, tempat itu dipenuhi dengan bahaya yang mengancam. Mereka harus menghadapi rintangan yang menguji keberanian dan persahabatan mereka.
Lex dan Hyunsik memimpin langkah mereka berlima, pasti banyak yang bertanya, kenapa Lex dan hyunsik bisa keluar dari gedung tua itu? jawabannya adalah karena mereka sudang meninggal dan sejak awal mereka sendiri yang memutuskan ketempat itu untuk menemui zayyan, bukan seperti beomsu yang terjebak disitu akibat terikat oleh tempat itu. lanjut kecerita....mereka bertekad untuk menemukan Zayyan. Mereka tahu bahwa tujuan mereka kali ini adalah tempat yang berbahaya rumah keluarga tiri Zayyan. Sejak awal, mereka telah mendengar desas-desus tentang betapa posesifnya ayah tiri Zayyan terhadapnya. Rasa takut menyelimuti mereka, tetapi semangat persahabatan mendorong mereka untuk terus maju.
Sebelum itu mereka memutuskan untuk pulang dulu, sebab Setelah menghilang selama lebih dari seminggu, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing sejenak untuk memberi tahu orang tua mereka tentang pencarian tersebut. Dengan izin dari orang tua mereka, mereka merasa lebih ringan. Namun, Sing merasakan kegelisahan. Ia tidak dapat menghubungi orang tuanya karena ponselnya hilang saat menjelajahi gedung terbengkalai.
"Seandainya aku bisa menghubungi mereka, pasti sekarang mereka sangat khawatir ditambah hilangnya kak zayyan" pikir Sing.
padahal tanpa mereka ketahui tubuh zayyan berada di Hongkong bersama orang tuanya.Setelah beberapa jam di rumah, mereka berkumpul kembali di markas rahasia mereka yang dibuat dadakan oleh keluarga leo, mereka bersemangat untuk melanjutkan pencarian. Lex menatap teman-temannya dan berkata, "Kita harus hati-hati saat mendekati keluarga tiri Zayyan. Mereka bisa sangat berbahaya."
Hyunsik mengangguk setuju. "Kita perlu rencana yang matang. Jika kita bisa mendapatkan informasi dari dalam, kita mungkin bisa mendapat informasi dimana zayyan terakhir berada ."
Mereka mulai merencanakan strategi. Sing dan gyumin akan menyamar sebagai pengunjung, yang diikuti oleh Lex dan hyunsik disamping mereka, karena tidak ada yang bisa melihat Lex dan hyunsik kecuali teman temannya. sementara yang lainnya akan memantau dari jarak jauh. Mereka berusaha mencari tahu sebanyak mungkin tentang rumah itu dan bagaimana cara masuk tanpa terdeteksi.
Hari pun berlalu, dan malam tiba. Dengan hati yang berdebar, mereka berangkat menuju lokasi yang mereka yakini sebagai tempat mungkin Zayyan berada. Saat mendekati rumah besar itu, Sing merasa ngeri. "Kak Zayyan, aku akan menemukanmu, tunggulah sebentar lagi " bisiknya dalam hati, berusaha menenangkan dirinya.
Ketika mereka tiba, suasana di sekitar rumah terasa mencekam. Jendela-jendela tertutup rapat, dan hanya ada satu pintu masuk yang terlihat. Sing dan gyumin bergerak maju, sementara yang lain bersembunyi di balik semak-semak, siap untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
Sing dan gyumin mengetuk pintu dengan hati-hati. Seorang wanita paruh baya membuka pintu. "Ada apa?" tanyanya dengan nada curiga.
"Kami hanya ingin bertemu dengan Tuan Zayyan, apakah ada?" kata Gyumin, berusaha terdengar meyakinkan. "Kami teman-temannya dari sekolah."
Wanita itu mengerutkan kening, tetapi akhirnya mengizinkan mereka masuk. Dalam hati, Sing merasa lega, tetapi di saat yang sama, ada perasaan tidak nyaman menjalar di tubuhnya. Mereka harus segera menemukan Zayyan, apakah tubuh zayyan didalam atau tidak ? sebelum ayah tirinya datang.
Sementara itu, Leo dan yang lainnya menunggu di luar, merasakan ketegangan yang menyelimuti. "Apa yang terjadi di dalam?" tanya Leo, gelisah. "Haruskah kita masuk?"
"Kita harus sabar," jawab Davin. "ding dan gyumin tahu apa yang mereka lakukan."
Namun, waktu terus berlalu, dan leo merasa semakin cemas.Di dalam rumah, Sing dan gyumin menjelajahi ruangan, berusaha mencari petunjuk. Mereka menemukan beberapa foto Zayyan yang terpampang rapi. Terlihat begitu sayangnya keluarga tiri zayyan terhadapnya.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki. Sing dan gyumin berpandangan, panik. Mereka harus bersembunyi sebelum ayah tiri Zayyan muncul.
Di luar, Leo dan teman-temannya merasakan ketegangan meningkat. "Kita tidak bisa menunggu lebih lama," ucap Leo. "Aku harus masuk dan membantu mereka."
Akhirnya wain mengangguk. "Kita tidak bisa membiarkan mereka sendirian. Mari kita masuk bersama."
Dengan keberanian yang baru ditemukan, mereka semua bergerak maju, bertekad untuk menemukan keberadaan tubuh Zayyan dan membawanya pulang. Ketika mereka melangkah ke dalam rumah, harapan dan ketakutan berbaur dalam hati mereka.
Saat mereka memasuki rumah, suasana terasa mencekam. Lex dan Hyunsik sudah menunggu di dalam, dengan ekspresi cemas. "Kita harus cepat," kata Lex. "Ayah tirinya mungkin kembali kapan saja."
Dengan cepat, mereka mencari Zayyan, menelusuri setiap sudut rumah. Akankah mereka berhasil menemukan Zayyan sebelum terlambat? Dan apakah mereka bisa melindungi diri dari ancaman yang mengintai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemuan Singkat ( Xodiac)
Mystery / ThrillerDi suatu sore yang cerah, ketika matahari mulai merunduk di ufuk barat, lima remaja laki-laki : Sing, Leo, Wain, Gyumin, dan Davin memutuskan untuk menjelajahi gedung sekolah terbengkalai yang terletak tak jauh dari sekolah mereka. Mereka mendengar...