Bab 3

785 68 0
                                    

Saat jam istirahat hujan baru saja berhenti, udara dingin masih sangat terasa disana. Marsha yang badannya sempat kehujanan meminjam jaket pada Indah yang kebetulan membawa jaket.

"Kok bisa keujanan?" Tanya Ashel pada Marsha.

"Iya soalnya tadi naik ojek,"Kata Marsha senyum getir.

"Oalah, tar pulang bareng kita aja kalo gitu," kata Ashel diangguki Marsha yang senang karena mendapatkan teman baru yang baik.

"Lu ke kantin apa nitip?" Tanya Adel yang hendak beranjak pergi pada Zee.

"Ayo," kata Zee bangkit dan berjalan lebih dulu dari Adel.

Marsha baru sadar jika dirinya sekelas dengan Zee saat melihatnya lewat. Dirinya memperhatikan Zee sampai menghilang dari pandangannya.

"Hei, ngeliatinnya gitu amat," kata Ashel.

"Ah gak, itu tadi siapa ya?" Tanya Marsha.

"Oh itu Zee sama Adel, kalo saran gue sih jangan deket-deket geng mereka, rusuh," jawab Atin.

"Ooh, soalnya yang jalan duluan itu tadi pagi yang nolongin aku," kata Marsha.

"Hah! Nolong gimana?" Ashel dan Atin sampe mendekatkan badan mereka karena penasaran dengan cerita Marsha.

Marsha pun menceritakan kejadiannya tadi pagi saat bertubrukan dengan murid lain dan Zee yang datang memisahkan bahkan memberi tahu letak ruang kepala sekolah.

"Zee, makan gak?" Tanya Olla yang sedang mengantri memesan makan.

"Mie ayam!" Kata Zee duduk diantara anak geng nya
Sementara Adel ikut mengantri bersama Olla.

"Napa lu sendu amat?" Tanya Flo melihat Zee yang lebih diam dari biasanya.

"Biasa...," jawabnya datar. Flo hanya membulatkan mulutnya paham.

"Pulang sekolah ke mampir ke Galaxy gak?" Tanya Ara sambil tetap tiduran di kursi panjang kantin.

"Gue ngikut aja," kata Zee dan Oniel bareng.

"Gas dah kalo gitu," kata Flo semangat.

"Makan dulu," kata Olla dan Adel datang membawa pesanan makanan mereka.

Zee dan Adel sedang berjalan di lorong sekolah menuju kelas mereka saat Indah dan Ashel keluar dari toilet dengan wajah panik dan memanggil mereka.

Mereka segera berlari menghampiri. Disana mereka mendapati Marsha yang pingsan tergeletak di lantai. Zee segera mengangkatnya dan membawanya ke ruang UKS, diikuti Ashel dan gengnya beserta Adel.

"Ini panas banget badannya, menggigil juga, tolong ambilin air buat kompres," kata bu Nuri guru UKS mereka.

Adel dan Zee segera pergi mengambil air, sementara Indah dan Ashel melapor ke ruang guru dan Atin menemani Marsha yang di UKS.

Karena jam berikutnya sudah masuk, bu Nuri meminta mereka kembali ke kelas. Karena Marsha masih menggigil Zee malah memberikan jaket Adel untuk di pakai Marsha, menambah selimut dan jaket Indah yang dipakainya.

"Sori ya Del, jaket lu jadi gue kasih Marsha," kata Zee.

"Santai bro, yang penting lu baik-baik aja," kata Adel merangkul sahabatnya.

"Lu aja yang parnoan," kata Zee, sambil mereka berjalan bersama kembali ke kelas.

Bel pulang sekolah berbunyi. Ketiga mahluk cantik dikelas Zee langsung berlari menuju UKS, tempat teman baru mereka istirahat.

"Lu mau langsung atau ke UKS dulu?" Tanya Adel.

"Kalo lu ikhlas ma jaket lu, kita langsung aja," kata Zee.

"Udah, jaket gue tinggal aja," kata Adel.

Keduanya langsung bergabung bersama yang lain menuju ke Galaxy cafe. Cafe tempat mereka biasa nongkrong menghabiskan waktu. Another base camp nya anak langit.

"Eh, Del, katanya anak baru kelas lu cakep ya kayak anime gitu mukanya," ucap Flo.

"Cakep banget," kata Adel sesekali melirik Zee yang melamun.

"Oi bos, nape lu?!" Tanya Olla yang memperhatikan Zee yang banyak diem.

"Gak papa, kurang tidur doang, hehe," jawab Zee basa basi.

"Bro kita temenan dah 3 tahun, kalo ada yang ganggu pikiran lu, jangan sungkan," kata Oniel merangkul Zee.

"Kayak ma sapa aja lu ke kita," saut Olla lagi.

Tiba-tiba terjadi keributan di parkiran cafe. Mereka semua ikut kesana untuk melihat ada apa disana.

Ternyata terjadi keributan karena masalah preman sekitar dengan tukang parkir baru di cafe, sampe preman tersebut mecahin kaca mobil pengunjung.

"Oi lu kebanyakan gaya!" Kata si empunya mobil nyolot ke preman situ.

"Apa lu!" Si preman ngeluarin pisau dan menodongkannya ke pemilik mobil. Otomatis semua mundur termasuk yang nonton.

"Oi bro, anak mana lu?" Tanya Zee tiba-tiba. Si preman sontak menoleh kearah Zee dan menodongkan pisaunya.

"Apa lu, gue yang megang sini, jangan macem-macem lu," katanya mengayun-ayunkan pisaunya.

"Zee!" Teriak Ara dari belakang Zee yang membuatnya sedikit mengelak.

Sebuah batu melesat melewati kepala Zee dan berhenti tepat dikepala sang preman dan membuatnya pingsan.

"Ganggu orang tidur aja lu," kata Ara kembali ke dalam cafe, sontak semua pun bersorak.

"Lu anak mana? Baru lu?" Tanya Zee pada si preman. Sayangnya batu seukuran kepalan tangan Zee yang dilempar Ara membuatnya pingsan.

Tiba-tiba datang segerombolan preman lainnya ngamuk-ngamuk. Namun begitu melihat Zee dan Adel berdiri di sebelah kawan mereka yang pingsan mereka langsung mematung.

"Mana Jarot?" Tanya Zee dingin.

"A..anu bang, bang Jarot gak dateng," kata salah seorang preman ketakutan.

"Ini anak buah lu?" Tanya Zee.

"I..iya bang, maafin bang, anak baru, ini kami mau angkut bang," kata mereka langsung membawa preman yang pingsan itu.

"Bilang Jarot, kan dah gue bilang Galaxy daerah gue, gak usah ikut-ikut," kata Zee tetap dingin dan menusuk.

"Siap bang, maaf bang," kata preman itu.

"Heh, ini lu beresin!" Protes Olla menunjuk mobil yang kaca belakangnya pecah.

Setelah keributan itu reda, geng Anak Langit pun memutuskan pulang. Adel mengantar Zee sampai ketempat dirinya menjemput Zee tadi pagi.

"Aman?" Tanya Adel. Zee hanya mengacungkan jempolnya.

"Ati-ati bro," kata Zee. Adel mengangguk dan meluncur pergi dari sana.

**************************************

Happy reading

Enjoy the story

Plis komen dan vote nya

Langit Malam ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang