Bab 15

517 61 0
                                    

Zee akhirnya bisa di pindah ke ruangan biasa sehingga semua bisa menjenguknya. Adel dan Marsha menjadi orang paling setia di sana.

"Sha, kok mau-maunya lu jadi istri kedua Zee sih," kata Ashel tertawa.

"Maksudnya gimana?" Tanya Atin bingung.

"Adel istri pertamanya Tin," kata Marsha hanya tersenyum.

Saat ini diruang rawat Zee ada gengnya Marsha, Adel dan Oniel. Sementara Olla sudah beberapa hari ini tidak datang sementara Ara sedang ada urusan.

"Gue ketinggalan pelajaran banyak banget yak?" Tanya Zee cemberut.

"Bisa kok dikejar," saut Oniel santai.

"Lu mah enak pinter, lah gue, dah pas pasan balik-balik unas," kata Zee.

"Makanya kalo disuruh sambil belajar nurut," kata Marsha menjewer kuping Zee.

"Iya-iya ampun," ucap Zee, yang lain hanya tertawa melihat keduanya.

"Siang," sapa Bu Laksani muncul di pintu kamar Zee.

"Eh siang bu, silahkan," yang lain serta merta berdiri menyambut Bu Laksani yang datang.

"Zee, kakak dah ngomong, semua guru setuju kamu penambahan nilai buat quiznya susulan setelah unas gak papa, pak Nathan juga bantuin kakak ngomong tadi," kata Bu Laksani ngobrol dengan Zee di sebelahnya.

"Kok mereka akrab banget sih," kata Atin berbisik.

"Lah kalian gak tau?" Tanya Adel. Marsha langsung menutup mulut Adel.

"Hah, kenapa hayo kenapa!" Kata Ashel juga penasaran.

"Karena bu Laksani kan emang kepsek paling baik kan, iyakan Del!" Kata Marsha melototin Adel. Adel hanya bisa mengangguk karena mulutnya masih ditutup Marsha.

"Ya udah semua ya, ibu pamit dulu," kata Bu Laksani pamit dari sana.

"Kak, janji ya gak usah bilang papa," kata Zee berbisik. Bu Laksani hanya mengangguk dan senyum.

"Del, Olla mana?" Tanya Zee out of nowhere.

"Hmm, kayaknya masih ada urusan, belom denger kabar lagi sih gue," kata Adel.

"Halo guys!" Sapa Olla muncul bersama Ara.

"Zee ada yang mau ketemu," kata Ara kesal dan beranjak dari pintu.

"Hi, Zee," sapa Flo yang muncul paling belakang. Sontak Oniel dan para cewe yang sudah tau ceritanya berdiri dan mau emosi.

"Udah-udah, santai, Niel, Tin, Ashel, Indah, gue gak papa," kata Zee membuat mereka berusaha tenang.

"Ngapain lu kemari," ketus Ashel pada Flo. Flo hanya diam disana.

"Lu tu yee, gak tau diri deh," kata Atin ikut emosi, sementara Indah dan Adel berusaha menenangkan Ashel dan Atin.

Oniel melangkah mendekati Flo, semua tau Oniel paling tenang, namun sesaat kemudian semua terdiam. Terdiam saat satu pukulan telak Oniel mendarat di wajah Flo.

"Niel!" Olla langsung menarik Oniel.

"Lu gak ada otak, gue kecewa ma lu, kurang apa selama ini Zee bela lu!" Kata Oniel ngamuk tapi dia masih bisa menahan dirinya gak lebih dari satu pukulan.

"Del, lu mau juga?" Tanya Ara. Adel bingung.

"Ara udah tadi di luar," Olla singkat. Mereka baru menyadari luka diujung bibir Flo bukan karena Oniel tapi Ara.

"Gue tau gue salah, gue tau gue pantes dapet ini semua," kata Flo masih mematung di depan pintu.

"Flo!" Kata Zee dengan nada tinggi. Semua tersentak.

"Lu liat gue kan? Gue idup, gue sehat, gue jd tau banyak hal setelah kejadian ini, so gak usah mikir aneh-aneh," kata Zee dirinya berusaha duduk dengan tegak. Adel dan Ara segera membantunya.

"Flo, gue gak pernah nyalahin siapa-siapa, takdir Tuhan gak ada yang tau Flo," kata Zee mengulurkan tangannya.

"Zee?" Flo mulai berkaca-kaca merasa bersalah.

"Udah gak usah gengsi lu," kata Adel mendorong Flo. Zee malah menarik Flo dalam pelukannya.

"Sahabat gue akan selalu jadi sodara gue,"kata Zee dalam peluknya membuat Flo mengangguk berterima kasih.

"Eh guys dah malem, kita balik ya," kata Atin. Atin, Ashel, Indah dan Marsha pamit dari sana. Marsha berjanji besok pagi akan kembali karena besok hari sabtu.

"Adek lu gimana?" Tanya Ara yang tiduran di sofa.

"Gue dah gak tau kabar beritanya, nyokap juga udah nyerah, si Bara kabur dari rumah," kata Flo.

"Adek lu tetep harus dapet ganjarannya," kata Olla. Flo ngangguk.

"Gue sendiri yang bakal bikin perhitungan ma dia," kata Flo dengan mata penuh dendam.

"Santai, masih ada besok bro, gue dah tau dia dimana kok," jawab Ara sambil memejamkan matanya.

"Sakti juga lu," kata Oniel dan Olla.

"Macem-macem ma Anak Langit, panglima tempur abisin," kata Ara nyengir sambil tetap memejamkan matanya.

**************************************

Malam nya Zee, malam yang kembali mempersatukan Anak Langit

Happy reading

Langit Malam ZeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang