Hanya ada Olla, Oniel, Ara, Adel, kedua orang tua Adel dan Marsha disana. Saat Operasi dilakukan pada Zee. Saat tiba di rumah sakit Zee sempat henti jantung. Dr. Jinan menyampaikan karena dentuman keras alat pacemaker Zee rusak dan mengalami gangguan, dan terdapat perdarahan pada selaput jantungnya. Zee segera di larikan ke kamar operasi.
"Del, Zee sebenernya kenapa sih?" Tanya Marsha yang sudah bercucuran air mata.
"Zee punya kelainan jantung dari lahir, dia akhirnya bisa di operasi waktu SD, tapi ternyata itu gak berlangsung lama, jantungnya tetep gak bisa keep up sama pertumbuhan dia, bikin dia sering aritmia sampe SMA tepat sebelom ortunya cerai dia pasang pacemaker, tapi ya sama aja, dia gak bisa terlalu stres, aktivitas berat atau benturan pasti bermasalah," kata Adel.
"Kok kita gak pernah tau Del?" Tanya Olla.
"Gue dah janji sama Zee, gue adalah satu-satunya yang boleh tau, bahkan orang tua gue juga cuman tau dia sakit," kata Adel.
"Kita juga gak tau kalo separah ini ternyata," kata Oniel.
"Del," sapa Omnya Zee datang bersama tantenya.
"Zee masih di kamar operasi om," kata Adel.
"Kalian gak papa?" Tanya Omnya pada yang lain. Yang lain hanya mengangguk.
"Del, aku takut, aku takut Zee kenapa-kenapa," kata Marsha.
"Kita doain aja, Zee kuat," kata Adel.
"Del, om mau bicara," kata Omnya Zee memanggil Adel menjauh.
"Kenapa Om?" Tanya Adel.
"Udah masuk 2 laporan saksi dan sekaligus korban baru dari adiputra di tambah bukti dari kalian match dengan itu tulisan dan pesan dari Nayo, semua lagi di proses, om mau ngomongin soal Flo," kata Omnya Zee.
"Biar saya yang urus om,"kata Adel hendak pergi namun ditahan omnya Zee.
"Bara itu adiknya Flo," kata Omnya Zee membuat Adel tercengang.
"Bara itu adik tirinya Flo, kami ketemu saat pemeriksaan, dan Ayahnya Flo dipenjara karena KDRT, dan ibunya nyalahin semua ke Flo dan Bara karena Flo yang ngaduin bapaknya," kata Om nya Zee.
"Flo cuman berusaha ngelindungi keluarganya, kalian harus paham, om gak akan bawa masalah ini lebih jauh, tapi kalian beresin masalah sama Flo," kata Omnya Zee diangguki oleh Adel.
"Del, Sha!!" Muncul Ashel, Atin dan Indah disana setelah mendapatkan kabar tentang Zee dari Marsha.
"Shel gue titip Marsha, Ra, lu ikut gue, Lla Niel kalian stand by disini," kata Adel diangguki yang lain. Dirinya pergi meninggalkan rumah sakit.
"Dimana nih?" Silau itu yang dirasakan Zee saat ini, semua serba putih dan terang. Dia mencoba memicingkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk di matanya.
Nampak seseorang berjalan dari jauh mendatanginya. Seorang yang cantik anggun dengan baju putih panjangnya dan rambut yang terurai.
"Ini dimana?" Kata Zee lagi sambil melihat kesekelilingnya. Wanita itu hanya diam di depannya.
"Gue dah mati?" Tanya Zee lagi.
"Helo?" Zee berjalan mendekati wanita itu sampai dia dapat melihat wajahnya.
"Ma.... mama......??" Tanya Zee melihat mamanya tersenyum di hadapannya.
"Kenapa mama disini?" Tanya Zee lagi karena wanita tersebut hanya diam tersenyum di depannya.
"Ma jawab Zee ma, ini dimana? Apap kita udah meninggal? Apa mama mau jemput Zee?" Tanya Zee dengan penuh kebingungan.
"Zee.... maafin mama ya atas kesalahan mama selama ini, kamu harus kuat, kamu bisa menjalani semua ini, mama akan selalu ada di sini," kata mamanya memegang dada Zee.
"Maksud mama?" Zee bingung.
"Love you anak ku," ucap mamanya seraya mencium kening Zee dan menghilang perlahan dari hadapan Zee.
"Ah! Sakit! Argh!" Zee tiba-tiba merasakan sakit hebat hingga dirinya meringkuk, suasana putih terang mendadak menjadi hitam gelap hujan petir menggelegar bersautan dengan gemuruh guntur. Kepala Zee terasa berat, nafasnya pun tersengal. Tiba-tiba dirinya kembali hilang kesadaran.
"Zee..?" Perlahan Marsha mengelus lembut lengan pacarnya yang mulai bergerak.
"Zee buka mata! Panggil dokter!" Oniel dan Olla segera berlari menuju nurse station.
"Oke kami evaluasi dulu, harap menunggu di luar," kata perawat ICCU meminta mereka keluar.
"Gimana?" Tanya Adel.
"Mau di evaluasi dulu, tapi barusan buka mata kok," kata Olla meyakinkan.
"Syukurlah," kata mereka mulai merasa lega.
Operasi yang hampir 24 jam itu membuat mereka yang menunggu juga lelah. Disana tersisa Adel, Oniel, Olla dan Marsha.
"Sha, lu mau gue anter pulang?" Tanya Adel. Marsha hanya senyum dan menggeleng.
"Kalo gitu gue ma Oniel balik dulu ya, tat kita balik lagi kesini," kata Olla.
"Udah tar kalian tunggu kabar gue aja baru kesini," kata Adel diangguki keduanya.
"Lla, gue nitip yang tadi ya, gue percaya sama lu," kata Adel diangguki Olla.
**************************************
Apa yang terjadi pada Zee?
Knp ada mama Zee disana?
Apa pesan Adel pada Olla?
Bagaimana dengan Flo?Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam Zee
FanfictionCerita kehidupan seorang Zee yang dipenuhi segala masalah dan emosi remaja anothet Au from JKT48 not for real life just for fun