Beberapa hari sejak kejadian Muthe dan Dhea, makin banyak laporan yang masuk ke sekolah karena perlakuan anak SMA Adiputra. Sekolah sudah menjajaki, namun karena di anggap kurang bukti mereka tidak bisa apa-apa.
"Zee, ini dah gak bisa dibiarin, makin banyak yang jadi korban," protes Flo kesal.
"Terakhir kemaren Lia kena bahkan udah hampir pelecehan," kata Olla.
"Maksud lu gimana?" Tanya Adel.
"Udah ampir diseret tau," kata Olla menggebu.
"Diseret gimana? Kali ini Zee yang bertanya.
"Iya di godain 2 cowo, kayaknya sih mabok, ampir diseret ke dalem, untung ada pak Danar lagi lewat nemenin beberapa anak cewe," kata Olla bercerita.
"Itu mah kriminal," kata Zee.
"Iya Lia ma keluarganya udah ngurus ke polisi," kata Olla lagi.
"Terus sekolah tetep diem?" Tanya Zee lagi. Olla mengangguk emosi.
Tiba-tiba Zee bangkit dan pergi meninggalkan teman-temannya. Adel yang udah paham otak temennya segera mengejar Zee.
"Kalian stand by di depan!" Teriak Adel. Ara langsung mengajak yang lain bergegas ke posisi.
"Brak!" Zee mendobrak pintu ruang kepsek. Beberapa guru yang hendak menahan Zee ditahan oleh Adel.
"Oi orang tua! Lu tau murid lu di lecehin tapi diem aja!" Protes Zee. Pak Danu yang sedang berada di sana langsung kaget dengan kedatangan Zee.
"Zee apa-apaan ini!" Protes pak Danu. Sementara Bu Laksani kepela sekolah mereka hanya diam sudah paham arah pembicaraan Zee.
"Lu diem aja, keluar lu!" Kata Zee yang badannya hampir 2x pak Danu. Ada histori antara Zee dan pak Danu memang, sehingga pak Danu yang di gertak Zee langsung pergi.
"Tutup pintunya dulu," kata Bu Laksani.
"Del, lu stand by sama anak-anak," kata Zee menutup pintu. Adel segera pergi setelah pintu tertutup.
"Duduk Zee," kata Bu Laksani.
"Lu mau nunggu apa teh, beneran ada korban?" Tanya Zee. Ya Bu Laksani adalah kakak sepupu Zee.
"Gue bukan gak ngapa-ngapain Zee, tapi kan gue harus kerja berdasar aturan, gue kawal kok urusan Lia ke polisi," kata Bu Laksani.
"Terus?!" Zee masih emosi. Smart watch sudah mulai bunyi-bunyi.
"Easy boi, liat tuh alarm lu," kata Bu Laksani memberikan Zee minum. Zee menarik nafas panjang dan mengatur nafasnya.
"Gue minta lu juga beresin, tapi jangan sampe urusan ma polisi ya kalo gak perlu," kata Bu Laksani. Zee tersenyum smirk dan langsung berdiri.
"Zee, ati-ati, gue gak mau liat adek gue kenapa-kenapa,"kata Bu Laksani. Zee mengacungkan jempolnya sebelum membuka pintu dan pergi dari sana.
"Berangkat!" Kata Zee memacu motornya. Geng Anak Langit langsung pergi dengan motor mereka.
Mereka masuk sampai parkiran Adiputra. Semua murid yang berada di luar sekolah memandang mereka dengan sinis siap menyerang.
"Nayo mana?" Tanya Zee pada seorang murid disana, kemudian murid itu langsung lari masuk kedalam.
Tidak lama muncul pria yang badannya gak kalah besar dari Zee. Dirinya jalan bersama beberapa orang yang mereka kenali sebagai para petinggi geng di disana.
"Napa Zee, nyari gue lu?" Tanya Nayo.
"Mana anak buah lu yang ngelecehin anak Garuda?" Tanya Zee masih berusaha santai.
"Gak ada bro, kita dah gak ada urusan ma anak Garuda," kata Nayo. Menurut Zee, Oniel dan Adel ada gelagat aneh dari Nayo.
"Gue masih mandang lu sebagai sesama, jadi mending lu serahin ke kita atau ke polisi sekalian sebelum kejadian yang lebih buruk terjadi," kata Zee.
"Lu ngancem gue Zee? Di rumah gue sendiri?" Kata Nayo mulai emosi.
"Gue gak ngancem, gue cuman ngasih tau lu, itu kriminal, gue gak main ma kriminal, ati-ati aja," kata Zee dengan nada tegas menandakan dirinya tidak terintimidasi.
"Lu dateng kesini, bawa pasukan, terus ngancem gue?!" Kata Nayo.
"Gue cuman bilang ini sekali, kasih orangnya atau urusannya bakal panjang," kata Zee.
"Tai lu yee!" Kata Nayo mengarahkan tinjunya pada Zee dan langsung ditangkap Zee kepalan tangannya.
"Santai, gue gak mau bikin rusuh, seenggaknya gak sekarang, gue minta lu beresin anak buah lu sebelom gue yang beresin," kata Zee melempar tangan Nayo dan berbalik.
Anak Langit memilih pergi dari sana karena mereka sadar saat itu jumlah mereka gak sebanding. Semua mata masih memandang mereka hingga mereka menghilang di tikungan.
Tidak lama 2 orang dari SMA Adiputra diciduk polisi imbas dari laporan oleh Lia ke pihak berwajib. Sedikit bernafas lega, itu yang dirasakan oleh murid-murid SMA Garuda.
Malam itu Anak Langit sedang ngumpul di real basecamp mereka. Sebuah gudang yang mereka sewa dan tata sebagai markas utama mereka.
Oniel, Olla, Flo dan Adel sedang bermain billiard disana. Sementara Ara sedang asik main game online dan Zee sedang duduk santai sambil memainkan hp nya.
"Malem guys," sapa seseorang dengan badan yang hampir sebesar Adel dan Zee tiba-tiba muncul disana.
"Nayo?!" Saut mereka bingung dengan kedatangan bos Adiputra disana.
"Ngapain lu?" Tanya Zee meletakkan hp nya.
"Gue mau ngomong ma kalian," kata Nayo.
"Ini pasti masalag kemaren ya," kata Flo.
"Lu udah bukan leader kan disana?!" Kata Oniel membuat Olla dan Flo serta Ara menoleh padanya.
"Kok lu tau Niel?" Tanya Nayo.
"Gelagat lu aneh waktu ketemu kita," kata Oniel.
"Pasti gara-gara Bara," kata Adel. Nayo hanya mengangguk.
"Duduk Nay," kata Zee menggeser duduknya memberi tempat pada Nayo.
"Gue cuman mau bilang, Bara dah ngerusak Adiputra, gue berusaha berjalan dijalan yang bener setelah ketemu kalian, tapi semenjak dia masuk, posisi gue langsung di akusisi dia, dan gue malah ditinggal sama yang lain, gue cuman dijadiin bonekanya Bara," kata Nayo tampak kesal.
"Terus? Gue masih gak paham urusan lu disini? Mau curhat?" Tanya Flo.
"Ada 2 hal yang mau gue sampein, pertama, 2 orang yang di tangkep bukan pelaku sebenarnya, mereka justru adalah anak-anak yang dikorbankan Bara, sementara pelaku aslinya salah satunya Bara, yang kedua lu semua harus ati-ati, Bara lagi ngumpulin kekuatan," kata Nayo bangkit dari duduknya.
"Gue cuman bisa sampein itu, mulai sekarang gue gak terkait sama mereka," kata Nayo melangkah pergi.
"Nay, thanks," kata Zee. Nayo hanya mengangguk dan melangkah pergi dari sana.
**************************************
Makin panas situasinya
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Malam Zee
FanfictionCerita kehidupan seorang Zee yang dipenuhi segala masalah dan emosi remaja anothet Au from JKT48 not for real life just for fun