Halaman lima belas

367 32 51
                                    

12 Rabi'ul Awal tahun ini bertepatan dengan hari senin. Bayangin.. Kita dan kelahiran Rasulullah hanya berbeda ruang dan waktu, untuk tanggal, bulan dan hari-nya udah sama!  🫠🫶❤

JANGAN LUPA BERSHOLAWAT ❤❤❤

اللهم صل على سيدنا محمد
اللهم صل على سيدنا محمد
اللهم صل على سيدنا محمد

____________________________________

‧₊˚🖇️✩ ₊˚🎧⊹♡
[Happy Reading]

Setelah perbincangan singkat bersama Jiddah, Rizhan dan Zunaira pun kembali kekamar dengan perasaan yang lumayan canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perbincangan singkat bersama Jiddah, Rizhan dan Zunaira pun kembali kekamar dengan perasaan yang lumayan canggung. Hanya ada beberapa percakapan singkat antara suami istri tersebut setelah satu jam berlalu.

"Untuk pembangunan kafe cabang, sepertinya kita tunda dulu sampai beberapa bulan kedepan." ucap Rizhan sembari menempelkan ponselnya di telinga.

"Tidak bisa Farhan. Untuk saat ini fokus saya masih terpecah untuk beberapa urusan, akan sulit rasanya jika harus ditambah memikirkan pembangunan itu,"

Zunaira yang sedang duduk manis bersandar pada kepala ranjang menatap heran suaminya yang berjalan mondar-mandir dihadapannya. Ia berfikir kenapa laki-laki jika sedang menerima telfon tidak bisa diam di satu titik. Dulu saat masih dirumahnya, ia pun sering melihat Ayah berjalan bolak-balik dari ruang tamu ke dapur sembari berbicara melalui telfon.

"Untuk parfum, sepertinya akan launching varian baru bulan depan. Namun untuk Jubba Zam-Zam, kita cukup restock model yang sudah dikeluarkan saja. Cukup buatkan lima puluh Jubba untuk setiap model,"

"Benar,"

"Baiklah, terimakasih banyak atas bantuannya Farhan. Saya tutup dahulu, assalamu'alaikum,"

'Tut'

Sambungan terputus. Rizhan kembali berjalan menuju sebuah sofa berukuran medium yang ia gunakan sejak tadi untuk berkutat dengan pekerjaannya.

Zunaira merengut kesal. Kenapa Rizhan tidak menoleh sedikitpun kearahnya? Sombong sekali..

Ia memikirkan cara agar suasana menyebalkan ini mencair. Zunaira tidak menyukai keheningan yang canggung seperti ini.

Tiba-tiba perempuan itu mendapatkan sebuah ide di kepalanya. Dengan senyum sumringah ia melompat turun dari ranjang dan berlari mendekati sang suami.

"Mas Riz!" panggil Zunaira saat tiba disamping Rizhan. Laki-laki yang sedang fokus dengan laptopnya tersebut menyahut singkat tanpa melihat kearah istrinya.

Zunaira yang sebal diabaikan pun lantas menyelinapkan kepalanya ditengah-tengah antara Rizhan dan laptop laki-laki itu.

"Astaghfirullahal'adzim," sebut Rizhan. Ia terkejut melihat kepala yang tiba-tiba menyembul begitu saja dihadapannya.

Duhai Habibi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang