"islam tidak pernah melarang seseorang untuk jatuh cinta, cinta itu rasa, sama seperti lapar, dan tidak suka.
islam tidak berkata kepadamu: "jangan lapar! jangan tidak suka! janganmencintai!"
namun ia berkata kepadamu: "jika engkau lapar maka jangan mencuri, jika engkau tidak suka maka jangan mendzolimi, jika engkau mencintai maka jangan menyimpang dan bermaksiat."
(Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi)
‧₊˚🖇️✩ ₊˚🎧⊹♡
[Happy Reading]Tak tau sejak kapan, tapi kini kau adalah fajar juga senjaku. Rotasi bumi masih sama, namun poros duniaku beralih kepadamu.
Dengan penuh kesadaran aku mengagumimu, dan memang rasa kagum itu jatuh pada orang yang tepat. Kamu membuat seseorang mendekat pada Rabb-nya, menyadarkan dia bahwa jarak yang terpatri dengan Sang Pencipta tak terhingga. Hingga kemudian orang itu bangkit, menghapus sisa jarak yang ada walau sedikit.
Terlepas dari semua kemustahilan angan ini, aku bahagia atasnya.
Tak mengapa jika akhirnya aku kecewa, namun sebab mu.. Aku menemukan cinta sejati dalam hidup yang kujalani.
Aku jatuh cinta pada-NYA hingga tak pernah kutemui penolakan dari-NYA.
Dia yang selama ini ada, namun aku baru menyadarinya.
Terimakasih sudah menjadi perantara aku, untuk menemukan Dia yang paling mencintaiku.
Kau adalah fajar juga senjaku, dan Tuhanku adalah nafas sekaligus nyawaku.
اللهم بارك فيه 🪐
Rizhan menutup buku usang bersampul maroon ditangannya dengan sedikit keras. Ntah mengapa rasanya dia kesal membaca semua kata-kata pada lembaran buku itu. Untuk apa istrinya masih menyimpan buku seperti ini?
Beberapa menit yang lalu Rizhan keluar dari kamar mandi dan tak melihat keberadaan istrinya dikamar. Setelah itu ia pun berjalan menuju nakas untuk mengambil handphonenya yang berada disana. Ketika hampir sampai, kakinya tak sengaja menginjak sebuah benda. Ia pun mengambil benda tersebut, ketika dilihat ternyata itu adalah sebuah buku yang sudah terbuka. Awalnya Rizhan hanya mengambil buku tersebut karena mengira itu hanya catatan biasa milik istrinya, namun netranya tak sengaja membaca sedikit tulisan didalamnya.
Buku itu bukanlah catatan biasa, melainkan catatan isi hati Zunaira.
Karena penasaran laki-laki itupun membaca tulisan pada bagian yang telah terbuka. Lambat tapi pasti, Rizhan mulai menyelam pada setiap kata, kalimat, paragraf dan bait-bait dari curahan hati istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duhai Habibi [On Going]
Spiritualité"Aku percaya menemukan dan ditemukan memang harus jatuh-bangun-putus asa. Lalu menelan perasaan kecewa berkali-kali. Hanya yang terus berjalan yang akan sampai pada tujuan, hanya yang berserah yang bisa menemukan muara arah. Hanya yang bertalian dal...